Kapal MV Hilma Bulker yang mengangkut gula rafinasi dari India dengan 13 ABK terdeteksi positif Covid-19, bersandar dan menjalani karantina di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jateng, Jumat (7/5/2021). | IDHAD ZAKARIA/ANTARA FOTO

Nasional

42 Nakes Diduga Tertular Varian India

Kasus ABK yang terpapar Covid-19 diduga menular ke nakes yang merawat.

CILACAP – Kasus 13 anak buah kapal (ABK) MV Hilma Bulker yang terpapar Covid-19 diduga menular ke tenaga kesahatan (nakes) yang merawatnya. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, hasil pelacakan terhadap nakes yang menangani para ABK, ditemukan sebanyak 42 nakes yang merawat mereka terpapar Covid-19.

“Kami belum bisa memastikan varian virus yang menjangkiti para nakes tersebut. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan spesimen sampel lanjutan di laboratorium UGM Yogyakarta,” kata Pamuji, Sabtu (23/5).

Dia memastikan, varian virus yang menjangkiti para ABK yang mengangkut gula rafinasi dari India tersebut, seluruhnya memang merupakan varian virus B 1617.2 yang saat ini mengganas di India. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan laboratorium Balitbang Kementerian Kesehatan.

Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, pada akhir April 2021 lalu kedatangan kapal berbendera Panama yang mengangkut gula rafinasi dari India. Dari 16 ABK yang seluruhnya berkewarganegaraan Filipina tersebut, sebanyak 14 ABK terpapar Covid-19. Bahkan dari 14 ABK tersebut, ada seorang yang mengalami gejala berat hingga akhirnya meninggal pada 11 Mei 2021.

Bupati Pamuji telah berkirim surat pada Satgas Penanganan Covid-19 nasional untuk meminta bantuan mengenai penyediaan tempat isolasi terpusat. Dalam surat tersebut, Bupati meminta Satgas Penanganan Covid-19 menfasilitasi penyediaan tempat isolasi terpusat untuk menangani kemungkinan adanya klaster varian B 1617.2.

“Karena tidak mungkin pasien klaster ini hanya sekadar dilakukan isolasi mandiri dari di ruang isolasi RSUD,” ujar dia.

Pamuji mengaku telah mengintruksikan pihak terkait di Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap untuk melakukan sejumlah langkah. Antara lain, dengan meneruskan pelacakan dan pengetesan bagi para nakes dan karyawan RSUD yang belum terlacak.

Direktur Utama RSUD Cilacap Moch Ichlas Riyanto mengatakan, dari pemeriksaan terhadap 179 nakes yang diperiksa, 42 nakes di antaranya terkonfirmasi positif. Seluruhnya merupakan nakes yang melakukan kontak langsung dengan para 13 ABK.

Dari jumlah nakes yang terpapar tersebut, sebanyak sembilan orang menjalani perawatan di RSUD, sedangkan lainnya masih menjalani karantina. Kondisi nakes yang menjalani karantina saat ini masih stabil. Karantina dilakukan secara khusus karena ada dugaan yang menjangkiti para nakes ini adalah varian baru dari India.

Mengenai kondisi 12 ABK yang mengajalani perawatan, Ichlas menyatakan, kondisi mereka saat ini sudah berangsur membaik. “Dari 13 ABK, dua orang sudah negatif. Yang 11 ABK lainnya, masih dirawat menunggu hasil swab berikutnya,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, dari hasil pelacakan terhadap 179 nakes dan pegawai RSUD Cilacap, sebenarnya ada 47 nakes dan pegawai yang terpapar Covid-19. “Yang 15 nakes ini sudah negatif,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat