Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua KADIN Rosan P Roeslani (kanan) meninjau pelaksanaan perdana program vaksinasi gotong-royong di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). | ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas

Kabar Utama

Jokowi Minta Peningkatan Produktivitas Usai Vaksin

22 ribu lebih perusahaan terdaftar melaksanakan vaksinasi gotong royong.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk para pekerja di PT Unilever Indonesia, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5). Program vaksinasi Gotong Royong ini yang pertama kalinya digelar dan dilakukan secara serentak kepada para pekerja di 18 perusahaan.

Jokowi berharap para pekerja dapat terlindungi dari penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi Gotong Royong di berbagai industri dan pabrik serta di kawasan-kawasan produktif lainnya. Ia juga berharap kegiatan di kawasan tersebut dapat kembali berjalan produktif.

“Kita harapkan kawasan-kawasan produksi, kawasan-kawasan industri, pabrik, dan perusahaan-perusahaan yang produktif ini akan bisa bekerja lebih produktif lagi dan tidak terjadi penyebaran Covid-19 di perusahaan-perusahaan,” kata dia di Bekasi, Selasa (18/5).

Pemerintah telah memulai program vaksinasi untuk masyarakat sejak 13 Januari 2021. Hingga saat ini, pemerintah telah menyuntikkan kurang lebih 23 juta dosis vaksin dari rencana target penyuntikan 380 juta dosis vaksin. “Ini memang masih jauh sekali,” kata Jokowi.

Presiden mengatakan, upaya untuk mendapatkan vaksin Covid-19 tidaklah mudah karena diperebutkan oleh ratusan negara. Untuk vaksin Gotong Royong, pemerintah mendapatkan komitmen pengiriman 30 juta dosis. Namun hingga saat ini jumlah vaksin yang tersedia untuk program vaksinasi Gotong Royong baru mencapai 420 ribu dosis vaksin.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong oleh perusahaan kepada karyawannya dapat membantu pemulihan ekonomi nasional. Sebab, vaksinasi Gotong Royong akan membantu suksesnya vaksinasi nasional yang berdampak pada kembalinya kepercayaan masyarakat maupun dunia terhadap penanganan Covid-19 di Tanah Air.

photo
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua Kadin Rosan P Roeslani (tengah) meninjau pelaksanaan perdana program vaksinasi Gotong Royong di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). - (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas)

“Dengan vaksinasi ini maka para investor, para pelaku usaha akan lebih percaya diri lagi untuk melakukan suatu perencanaan yang matang dan realisasi investasi,” kata Bahlil.

Bahlil melanjutkan, ini nantinya berdampak pada peningkatan ekonomi dan investasi ke Indonesia. Hal ini juga berdampak pada peningkatan pendapatan negara. Apalagi, kata Bahlil, pemulihan ekonomi nasional disumbang oleh konsumsi dan investasi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong mendapat respons positif dari dunia usaha. Ia menyebut, sudah 22 ribu lebih perusahaan yang terdaftar untuk melaksanakan vaksinasi Gotong Royong tersebut.

“Itu terbukti dari begitu banyaknya perusahaan sekarang ada kurang lebih 22.736 perusahaan yang mendaftar dan lebih dari 10 juta orang,” ujar Rosan. Melalui skema ini, perusahaan akan menanggung biaya vaksinasi sehingga karyawan tidak dipungut biaya sepeser pun.

Dipastikan asli

Pemerintah menjamin keaslian vaksin Covid-19 yang dipakai dalam program vaksinasi Gotong Royong. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi Gotong Royong menggunakan produk buatan Sinopharm yang berbeda dengan vaksin yang dipakai dalam program vaksinasi massal oleh pemerintah. Vaksin Sinopharm ini sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM.

“Proses pengadaan vaksin yang digunakan dalam vaksinasi Gotong Royong dilakukan oleh PT Bio Farma yang juga diawasi oleh pemerintah, sehingga dapat dipastikan vaksin yang dipakai asli,” kata Wiku.

Terkait dengan sistem pelaporan kejadian ikutan pasca-vaksinasi (KIPI), tahapannya sama persis dengan yang diterapkan untuk program vaksinasi massal. Bedanya, pelaksana vaksinasi Gotong Royong harus tetap berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat