Ilustrasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang Bekasi. | Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Jakarta

Volume Sampah di Jaksel dari Lebaran Melonjak

Meski Lebaran, TPST Bantargebang tetap aktif mengelola sampah dari Ibu Kota Jakarta.

JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan memperkirakan volume sampah libur Lebaran melonjak 10 hingga 15 persen dari rata-rata normal per hari sebesar 1.500-1.600 ton. Maka itu, Suku Dinas Lingkungan Hidup tidak meliburkan personel kebersihannya.

Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, petugas kebersihan tetap bekerja melaksanakan penanganan sampah 24 jam tiap hari yang dibagi beberapa jam kerja. Isnawa menjelaskan, prediksi kenaikan volume sampah itu disebabkan adanya larangan mudik sehingga kegiatan masyarakat banyak terkonsentrasi di dalam kota.

"Karena tidak mudik, otomatis warga banyak cari tempat makan, kafe, restoran, mal, warung makan," kata Isnawa, Ahad (16/5).

Oleh karena itu, lanjut dia, kondisi itu menghasilkan volume sampah dari kemasan-kemasan makanan dan minuman yang dikonsumsi selama libur Lebaran. Ia mengatakan kondisi tersebut berbeda ketika sebelum ada pandemi Covid-19 dan mudik masih menjadi kebiasaan rutin tahunan, volume sampah biasanya menurun drastis.

Isnawa memberikan contoh rata-rata volume sampah di DKI Jakarta per hari mencapai sekitar 7.000 ton. Namun, ketika hari lebaran, volume sampah di DKI Jakarta menurun menjadi 2.120 ton per hari karena warganya sebagian besar mudik.

"Bayangan saya, (sampah) 1.500 ton per hari, kalau pulang mudik kisaran 300 ton. Itu hanya warga dalam kota, kantor tutup, aktivitas ekonomi tutup, mal sepi. Beda dengan sekarang, karena tidak ada mudik, mal, toko, warung tetap buka," katanya.

Isnawa melanjutkan selain tidak ada libur bagi petugas, antisipasi lain juga dilakukan untuk menangani potensi peningkatan volume sampah di antaranya menyiagakan kendaraan operasional. Adapun kendaraan operasional itu di antaranya truk sampah, kendaraan penyapu keliling, gerobak motor yang semuanya disiapkan untuk antisipasi sampah.

"Alhamdulilah, tidak ada keluhan warga selama saya pantau libur lebaran berkaitan masalah sampah," ujar dia.

Pemerintah Kota Tangerang juga mencatat kenaikan volume sampah sebanyak 325 ton atau empat persen saat libur lebaran. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar Sopian mengatakan penambahan jumlah sampah tersebut disebabkan karena konsumsi masyarakat yang meningkat. Adapun jenis sampah yang mendominasi berasal dari rumah tangga.

"Peningkatan sampah sebesar empat persen atau sebanyak 325 ton dari yang biasanya kita angkut yakni 1.500 ton. Semua sudah kita angkut dari tenaga lapangan yang kami siapkan," kata Tihar.

Tihar menambahkan, pengangkutan sampah selama libur lebaran tetap dilaksanakan seperti biasanya. Bahkan, beberapa lokasi yang rawan ada penimbunan sampah langsung disiapkan armada pengangkutan.

Misalnya saja saat malam takbiran, lokasi yang jadi prioritas pengangkutan seperti di Pasar Anyar, Pasar Sipon, Pasar Malabar dan Pasar Saraswati. "Sampah pasar paling dominan di saat malam takbiran karena warga banyak belanja untuk kebutuhan lebaran," katanya.

Sementara itu, jumlah armada yang disiapkan selama libur lebaran sebanyak 88 kendaraan truk, mobil pick up sebanyak 10 kendaraan, bentor 52 unit, dan 520 personel. DLH Kota Tangerang terus berkoordinasi dengan pengangkut sampah di permukiman untuk bisa melakukan penarikan agar tak terjadi penumpukan sampah untuk nantinya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawakucing.

Peningkatan volume kiriman sampah di Bantargebang

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Syaripudin mengatakan, akumulasi sampah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah terakhir (TPST) Bantargebang saat Idul Fitri 2021 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dia menyebut, hal ini karena adanya pengosongan Dipo dan TPS menjelang Lebaran. 

Syaripudin merinci, pada hari pertama Lebaran, sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang mencapai 2.142 ton dengan 405 rit truk sampah. Sedangkan pada H-1 Idulfitri 1442 H, total sampah mencapai 8.713 ton dengan 1.580 rit truk sampah.

“Tonase sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang beberapa hari sebelum Lebaran mengalami kenaikan karena adanya kegiatan pengosongan Dipo dan TPS menjelang hari lebaran sehingga diharapkan para supir truk sampah tersebut dapat bersilaturahmi dengan keluarga pada saat Hari Raya Idul Fitri," kata Syaripudin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/5).

Sementara itu, Syaripudin mengungkapkan, berdasarkan data tahun 2020, pada saat H-1 Lebaran, tonase sampah mencapai 6.995 ton dengan 1.299 rit truk sampah. Kemudian, jumlah sampah turun drastis pada hari H dengan tonase hanya 2.195 ton dan ritase 432 rit. 

Pihaknya pun telah mengantisipasi kemungkinan peningkatan jumlah sampah tersebut. “Kita siap. Pola dan strategi operasi sudah kita antisipasi,” ujarnya.

TPST Bantargebang tetap beroprasi pada hari Idul Fitri 2021 hingga pukul 04.00 WIB. Selanjutnya, lokasi itu buka kembali pada pukul 10.00 WIB.

“Per hari dwilling time atau waktu rata-rata truk sampah mengantri, menimbang dan menurunkan sampah-sampah di sana hanya 3 jam 47 menit. Ini salah satu indikator pengelolaan TPST Bantargebang tetap normal,” jelas dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat