Pengunjuk rasa menuntut pembebasan Palestina dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung Putih, Washington, DC, Selasa (11/5/2021). | EPA/WILL OLIVER

Tajuk

Bersama Palestina

Serangan Israel menelan banyak korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.

Aksi solidaritas dunia bermunculan. Massa turun ke jalan menegaskan dukungan terhadap Palestina. Mereka mengecam serangan Israel terhadap Gaza, juga mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.

Serangan Israel menelan banyak korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Selain itu, menghancurkan bangunan-bangunan di Gaza. Tempat tinggal warga Gaza, bahkan gedung tempat berkantornya media-media internasional.

Serangan pada Ahad (16/5) pagi menewaskan 26 orang dan membuat 50 orang terluka di Gaza City. Sejak Senin (10/5), menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, 174 warga Gaza gugur termasuk 47 anak-anak dan 29 perempuan. Sebanyak 1.200 warga lainnya terluka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, jika diperlukan serangan ini akan terus berlangsung. Jika ini terjadi dan dunia tak berani menghentikan Israel, maka korban jiwa semakin banyak berjatuhan.

 
Serangan Israel menelan banyak korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.
 
 

Massa di Madrid, Spanyol yang berunjuk rasa di Puerta del Sol Plaza, Sabtu (15/5) berseru, "Ini bukanlah perang, melainkan genosida." Tentu saja, sebab aksi dari Gaza merupakan bentuk perlawanan terhadap pendudukan atas Palestina selama bertahun-tahun.

Juga, perlawanan terhadap pengusiran paksa warga Palestina dari tanah dan rumah mereka. Roket yang ditembakkan ke Israel sebagai senjata perlawanan tak sebanding dengan senjata canggih dan rudal yang dimiliki Israel. Di London, Inggris aksi massa mendesak serangan terhadap Gaza dihentikan dan menyerukan "bebaskan Palestina". 

Selama ini, permukiman ilegal terus diperluas oleh Israel. Mereka mendirikannya di tanah Palestina. Baru-baru ini, di Sheikh Jarrah, warga Palestina dipaksa meninggalkan rumahnya karena dianggap itu bukan tanah miliknya.

AS yang selama ini menerbitkan laporan HAM terkait postur kondisi HAM negara di dunia, tak berbuat apa-apa. Tak ada tindakan tegas seperti jika hal yang sama dilakukan negara lain. AS membela Israel tanpa syarat meski aksi mereka melawan HAM.

 
AS yang selama ini menerbitkan laporan HAM terkait postur kondisi HAM negara di dunia, tak berbuat apa-apa. 
 
 

Soal serangan terhadap Gaza, Presiden AS Joe Biden menegaskan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan Hamas. Namun, Biden tak menyinggung akar masalah perlawanan Hamas ini, yakni pendudukan atas tanah Palestina.

Ahad (16/5) waktu setempat, Dewan Keamanan (DK) PBB direncanakan menggelar pertemuan di New York, AS. Kita berharap, AS yang merupakan salah satu anggota tetap DK PBB, tak memveto resolusi yang didukung negara lain untuk menghentikan aksi Israel.

Jika itu yang terjadi, tentu akan semakin menderita saja warga Palestina, termasuk di Gaza. Maka solidaritas dan dukungan terhadap Palestina yang juga bermunculan di media sosial diharapkan tak putus.

Selain itu, dukungan berupa penggalangan dana untuk membangun kembali Gaza yang terus dibombardir Israel. Solidaritas dunia sangat berarti bagi Palestina. Ini menunjukkan mereka tak sendirian dalam berjuang mempertahankan hak dan memperjuangkan kemerdekaan.

Dukungan dunia termasuk gerakan boycott, divestment, and sanctions (BDS) akan menjadi tekanan agar Israel mengakhiri pendudukannya. Semoga tak ada lagi tangis di Palestina. Semoga Palestina segera meraih haknya: tanah dan kemerdekaannya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat