Menurut Ustaz Fahmi Salim, Ramadhan merupakan momen yang sangat tepat untuk merutinkan tadabur Alquran. | DOK IST

Kitab

Merenungkan Kalam Ilahi

Melalui buku ini, Ustaz Fahmi Salim mengajak kaum Muslimin untuk lebih akrab dengan Alquran.

OLEH MUHYIDDIN

 

Alquran merupakan panduan utama bagi manusia dalam mengarungi kehidupan. Allah SWT menurunkan kitab suci ini kepada utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW, melalui Malaikat Jibril.

Sebagai umat Rasulullah SAW, kita sudah semestinya akrab dengan Alquran. Sangat disayangkan bila Kitabullah hanya menjadi seakan-akan pajangan. Jangan sampai rumah kita seperti kuburan, sepi dari lantunan ayat-ayat Allah.

Untuk berinteraksi dengan Alquran, tidak cukup dengan membacanya saja. Lebih dari itu, seorang Muslim seyogianya terpanggil untuk mempelajarinya. Menaburi Alquran adalah salah satu sunah Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.”

Mubaligh nasional, Ustaz Fahmi Salim, mengajak kaum Muslimin untuk meningkatkan kualitas interaksi dengan Alquran. Alumnus Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, itu pun telah membuat buku yang khusus membahas hal itu. Judulnya, Tadabbur Qur’an di Akhir Zaman: Membumikan Kalam Ilahi di Zaman tak Bertepi.

Melalui karyanya itu, Ustaz Fahmi mengingatkan kembali umat Islam akan kondisi akhir zaman. Seperti dinubuatkan Rasulullah SAW, pada masa ini waktu terasa melesat sangat cepat. Orang-orang cenderung lalai sehingga asyik masyuk pada perkara-perkara duniawi. Mereka mudah lupa dari ibadah, termasuk tadabur Alquran al-Karim.

 
Melalui karyanya itu, Ustaz Fahmi mengingatkan kembali umat Islam akan kondisi akhir zaman.
 
 

Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak akan terjadi Hari Kiamat hingga zaman semakin singkat, maka jadilah setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sehari bagaikan sejam, dan sejam seperti terbakarnya pelepah pohon kurma (cepat sekali).” (HR Ahmad).

Padahal, kemuliaan Alquran berlaku universal dan di sepanjang masa kapan pun. Karena itu, sayang sekali bila Muslimin kurang mawas diri sehingga meninggalkan kebiasaan tadarus dan tadabur Alquran. Padahal, jika dipahami secara sungguh-sungguh umat Islam akan menemukan hikmah yang sangat luar biasa sekali, dan bisa mengamalkan ajarannya secara totalitas.

Tadabbur Alquran adalah kunci masuk ke kedalaman Alquran. Karena itu, menurut Ustaz Fahmi, menadaburi kitab suci adalah cara pamungkas bagi setiap Mukmin untuk selamat, baik di dunia maupun akhirat kelak. Saat menjalani kehidupan ini, mereka pun dapat dinaungi ketenteraman dan kedamaian, lahir maupun batin.

Tadabbur Qur’an di Akhir Zaman membahas beberapa ayat Alquran yang dikaitkan dengan renungan akhir zaman. Sebagai doktor bidang ilmu tafsir Alquran, Ustaz Fahmi begitu menguasai topik-topik yang disajikannya seputar Alquran. Penjelasannya pun cukup sistematis dan runtut sehingga memudahkan pembaca.

Penulis buku ini juga dikenal sebagai seorang dai yang fokus mendakwahkan Alquran di Ibu Kota. Dalam berdakwah, dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (Uhamka) ini tidak hanya aktif di berbagai majelis. Ia pun mendirikan lembaga studi Alquran, yakni Al-Fahmu Institute, yang berbasis di Jakarta.

Maka, buku Tadabbur Qur’an di Akhir Zaman bisa dikatakan menghimpun nasihat-nasihatnya tentang Alquran. Ia memandang, tadabur Alquran adalah kunci membangun kesalehan pribadi maupun kolektif, mulai dari level perorangan, keluarga, hingga negara. Dengan menadaburi Alquran, menurut penulis, kita akan sampai kepada keyakinan bahwa tiada kebaikan dan kedamaian bagi manusia kecuali dengan kembali kepada Allah SWT.

Karena itu, umat Islam harus benar-benar menjadikan Alquran sebagai pengatur di dalam kehidupannya. Nafas dalam irama gerak dan diamnya, dan sekaligus pusat referensi dari segala tatanan hidupnya—itulah Kitabullah. Jika tidak begitu, maka akan timbul kerusakan di muka bumi ini.

Buku karya Ustaz Fahmi tersebut merupakan hasil rekaman dan catatan program “Tadabbur Alquran” yang diselenggarakannya. Setidaknya, ada 31 tema yang dibahas di dalam risalah ini. Di setiap tema selalu diawali dengan kutipan dari ayat-ayat suci Alquran. Kemudian, tiap ayat itu dipaparkan maknanya secara perinci. Terakhir, pembaca diajak merenungi makna firman Allah secara sungguh-sungguh.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ust. Fahmi Salim Official (ufsofficial)

Parenting ala Nabi

Salah satu kandungan ayat suci Alquran yang dibahas di dalam buku ini adalah surah Yusuf ayat 4. Menurut Ustaz Fahmi Salim, itu adalah satu-satunya surah dalam Alquran yang mengisahkan secara utuh riwayat seorang utusan-Nya.

Melalui Alquran, Allah SWT telah menurunkan kepada Rasul-Nya kisah terbaik, yang memuat seluruh anasir yang baik, berupa penggunaan simbol dan rajutan-rajutan logika. Adapun surah Yusuf diawali dengan cerita tentang mimpi Nabi Yusuf AS. Pada akhir kisah, pembaca akan menemukan ujung dari tafsir realisasi mimpi tersebut.

Ustaz Fahmi menjelaskan, ada banyak pelajaran tentang parenting dalam riwayat Nabi Yusuf. Misalnya, pola pengasuhan yang diberikan sang ayah—Nabi Yaqub—kepada anak-anaknya. Dialog Nabi Yusuf dengan Nabi Yaqub terlihat sangat intim dan penuh kasih sayang. Begitulah Alquran menggambarkannya.

Dialog tersebut mengingatkan setiap orang tua untuk mewaspadai penyakit iri hati yang mungkin timbul dalam diri anak-anak. Karena itu, Islam mengutamakan aspek keadilan. Rasulullah Saw pun berpesan agar setiap orang tua berlaku adil kepada semua anaknya.

Menurut Ustaz Fahmi, pesan pertama dari surah Yusuf adalah pendidikan karakter yang ditanamkan orang tua kepada anaknya. Inilah titik tolak pertama menuju pribadi yang sukses di dunia dan akhirat.

Kisah Nabi Yusuf tidak sekadar meriwayatkan suatu biografi, melainkan juga pesan utama yang tertuang dalam penggalan akhir cerita. Allah SWT berfirman, yang artinya, “Siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS Yusuf: 90). Ya, hikmah tentang kesabaran dan ketegaran, itulah yang antara lain diajarkan melalui tadabur surah Yusuf.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ust. Fahmi Salim Official (ufsofficial)

Berbagai tema yang dibahas di dalam buku Tadabbur Qur’an di Akhir Zaman merupakan hasil dari proses tadabur yang Ustaz Fahmi lakukan terhadap Alquran. Ia menjelaskan langkah-langkah tadabur yang dimaksud. Pada saat membaca Alquran, tadabur diwujudkan dalam bentuk aktivitas pengulangan, penghafan, dan pembacaan yang penuh khusyuk dan penghayatan.

Setelah membaca ayat-ayat suci tersebut, maka tadabur akan membuahkan nilai dan akhlak yang baik di dalam diri pembacanya, berupa rasa takut kepada Allah, meningkatnya keimanan, serta ada dorongan kuat untuk mengamalkan isi Alquran dalam kehidupan sehari-hari.

Selain menjelaskan isi kandungan ayat di dalam surat Yusuf, Fahmi Salim juga mengurai tema-tema menarik lainnya. Misalnya, dia mentadabburi surat Ath-Thuur ayat 21. Menurut dia, surat ini adalah cara Allah Swt untuk memotivasi kita agar menjadi orang-orang yang saleh, kemudian menularkan kesalehan itu kepada orang-orang terdekat kita.

Setiap orang pasti ingin masuk surga dan berkumpul bersama orang-orang yang sangat kita cintai. Karena itu, pembahasan mengenai ayat tersebut sangat penting untuk direnungkan bersama. Dengan merenungkan ayat ini, pembaca akan termotivasi untuk senantiasa mendidik anak-anak dan generasi muda umumnya dengan bekal keimanan yang benar.

Terkait kiat-kiat mendidik generasi muda sendiri dijelaskan Ustaz Fahmi dalam pembahasan tentang surah al-Baqarah ayat 128-129. Dalam ayat ini, Allah SWT menceritakan tentang Nabi Ibrahim AS dalam mendidik putra-putranya, Ismail dan Ishaq.

Sebagaimana ayat tersebut, menurut Ustaz Fahmi, ada tiga metode pendidikan yang dipraktikkan oleh Nabi Ibrahim. Pertama, membacakan ayat-ayat Allah (tilawah). Kedua, mengajarkan isi Alquran dan hikmah (ta’lim). Ketiga, membersihkan jiwa (tazkiyah). Ketiga metode tersebut dijelaskan secara rinci di dalam buku ini.

Buku setebal 281 halaman ini insya Allah dapat memotivasi pembaca untuk semakin dekat dengan Alquran. Ustaz Fahmi Salim membawakan karya ini dengan bahasa yang mudah dimengerti. Narasi yang disampaikan sangat kuat, karena mengutip hadis-hadis Nabi SAW serta pendapat para ulama. 

photo
Buku karya Ustaz Fahmi Salim ini mengulas tentang pentingnya merenungi Alquran, terlebih pada masa sekarang. - (DOK PRI)

DATA BUKU :

Judul: Tadabbur Qur’an di Akhir Zaman: Membumikan Kalam Ilahi di Zaman tak Bertepi

Penulis: Ustaz Fahmi Salim

Penerbit: Pro-U Media

Tebal : 281 halaman

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat