Oni Sahroni | Daan Yahya | Republika

Konsultasi Syariah

Belajar dari Postingan atau Broadcast

Adab yang membimbing proses belajar melalui postingan dan broadcast ini menjadi keniscayaan.

Oleh USTAZ DR ONI SAHRONI

DIASUH OLEH USTAZ DR ONI SAHRONI

Sungguh menjadi fenomena yang menggembirakan, di mana saat ini melalui media sosial, informasi dan pengetahuan mudah diakses dan dibaca. Tidak sedikit yang ikut dalam grup-grup WhatsApp dan Telegram, juga mengikuti (follow) akun-akun media sosial lainnya seperti Instagram dan Facebook, untuk mendapatkan info dan pengetahuan dari setiap postingan dan broadcast dalam akun-akun tersebut secara rutin.

Namun, di balik manfaat nyata tersebut di atas, ada kekhawatiran akan info dan pengetahuan yang tidak sahih dan tidak sempat tidak ditabayun. Karena itu, adab-adab yang membimbing proses belajar melalui postingan dan broadcast ini menjadi keniscayaan.

Adapun di antara adab-adabnya adalah, pertama, karena Allah SWT. Di antara contoh motif karena Allah SWT yakni menambah pengetahuan, sumber tabayun, dan azam untuk melaksanakan kebaikan.

Kedua, membaca dan menelaah. Idealnya postingan atau broadcast dibaca dan ditelaah secara utuh, bahkan membaca dan menelaah referensi lain itu menjadi kewajiban mendasar. Sedangkan konten postingan atau broadcast itu sebagai alat bantu agar mudah mendapatkan data, informasi dan pengetahuan.

Ketiga, konten yang baik dan valid dengan hanya memilih postingan dan broadcast yang dapat  dijadikan referensi. Karena di tengah mudahnya informasi didapatkan, maka memilah dan memastikan informasi yang diterima sahih itu semakin dibutuhkan.

Keempat, idealnya belajar secara langsung melalui para ahli/guru yang kompeten (talaqqi). Seperti halnya ratusan ribu karya monumental dalam khazanah turats dihasilkan dengan metode tersebut.

Kelima, mempertimbangkan skala prioritas dan proporsional dengan memilih postingan dan broadcast yang prioritas untuk diketahui dan sahih.

Keenam, mengharap ridha Allah SWT. Berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan memahami, menelaah, dan mengamalkannya. Termasuk mendoakan penulis, para ustaz dan penyedia informasi agar menjadi jariyah bagi mereka.

Hal ini seperti tradisi yang dilakukan oleh para salaf as-shalih, seperti Jabir bin Abdullah al-Anshari, Abu Ayyub al-Anshari dan Sa'id bin Zubair yang memilih ahli dan tempat belajar sebagai sumber ilmu dan pembelajaran (Minhaj as-Shalihin Fi al-Adab al-Islamiyah hal 100).

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat