Ilustrasi tawaf yang merupakan bagian dari ibadah haji. | REUTERS/Yasser Bakhsh

Cahaya Ramadhan

Dubes Saudi Optimistis Haji 2021 akan Terselenggara

Kuota haji diprediksi terbatas karena berkaitan dengan protokol kesehatan.

JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Altaghafi optimistis haji diselenggarakan pada 2021 meskipun dengan kuota yang sangat terbatas.

"Insya Allah akan ada berita bagus terkait hal itu. Kami juga masih menunggu informasi ataupun berita terbaru tapi insya Allah akan ada ibadah haji untuk Muslim di Indonesia serta Muslim di dunia," ujar Esam Abid kepada wartawan saat peluncuran pemberian paket sembako dan kurma, di Jakarta, Kamis {15/4).

Dubes Esam belum dapat memastikan kapan penyelenggaraan haji resmi diumumkan kepada Muslim di Indonesia maupun di negara lain. "Bagi Muslim di Indonesia dan juga bagi seluruh Muslim di seluruh dunia apa yang harus mereka siapkan yakni terkait vaksinasi," kata dia.

Mereka yang mengikuti ibadah haji harus divaksin Covid-19 terlebih dahulu sesuai dengan regulasi yang berlaku.

"Vaksin itu terkait dengan jenis vaksin dan tentu saja itu adalah hal utama dan nantinya kita akan mengetahui kuota kemudian," kata dia. Sebab, lanjut Dubes Esam, kuota yang akan disediakan untuk Indonesia itu akan sama dengan negara Muslim lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat KH Cholil Nafis mengaku berbincang dengan Dubes Esam terkait penyelenggaraan haji tahun ini. Dalam perbincangan itu, KH Cholil mengungkapkan bahwa Dubes Esam tidak menyebutkan berapa kuota jamaah haji dan kapan kepastian haji akan diumumkan.

"Saya tadi sempat berbincang dengan Dubes Esam. Saya tanya sedikit ke beliau, apakah ada haji? Insya Allah ada, tapi kuotanya sedikit," kata KH Cholil.

Rakaat singkat di Masjid Suci Saudi

Umat Islam menjalani Ramadhan kedua dalam kondisi pandemi Covid-19. Adanya pandemi, membuat hari-hari selama bulan suci menjadi berbeda. Perbedaan besar terlihat di Masjidil Haram, Makkah dan Masjid Nabawi, Madinah.

Shalat Tarawih di dua masjid suci tersebut dipersingkat menjadi setengahnya. Shalat Tarawih yang pada kondisi normal berjumlah 20 rakaat, sekarang dipangkas menjadi 10 rakaat. Hal ini dilakukan atas instruksi Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz.

Kepala Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci, Sheikh Abdul Rahman al-Sudais, membenarkan perihal penyingkatan waktu shalat ini. Keputusan itu diterapkan sesuai dengan langkah-langkah keamanan pencegahan Covid-19. Tujuannya, untuk melindungi jamaah dari infeksi selama Bulan Suci.

"Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman akan memberikan layanan terbaik bagi para tamu dan jamaah selama musim yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata al-Sudais dilansir di laman Khaleej Times, Rabu (14/4).

Presidensi mengerahkan seluruh kemampuannya, baik tenaga manusia maupun teknologi, untuk melayani tamu dan jamaah selama Ramadhan. “Presidensi bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat dalam melayani para tamu Allah SWT,“ ujar al-Sudais.

Sejumlah tindakan keamanan Covid-29 sebelumnya diumumkan untuk Dua Masjid Suci. Hal itu termasuk penangguhan itikaf, larangan distribusi makanan berbuka puasa, dan pengurangan kapasitas operasional masjid.

Dilansir di Arab News, anak-anak di bawah usia 15 tahun tidak diizinkan memasuki Masjid Nabawi dan halamannya selama Ramadhan. Di sana, pintu masjid ditutup 30 menit setelah shalat Tarawih dan menangguhkan itikaf untuk tahun kedua berturut-turut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Masjid Al Haram Makkah (masjidalharammakkah)

Jamaah yang ingin berbuka puasa di Masjid Nabawi akan diberikan air dan kurma untuk konsumsi pribadi saja. Tidak ada berbagi, distribusi, atau pertemuan yang diizinkan.

Pembagian makan sahur di halaman masjid juga tidak diperbolehkan. Jamaah juga harus menggunakan aplikasi parkir nasional Mawqif untuk memudahkan keluar dari masjid.

Arab Saudi melaporkan tujuh kematian terkait Covid-19 pada Rabu (14/4). Korban meninggal hingga kini mencapai 6.676 orang. Kementerian Kesehatan melaporkan 590 kasus baru, yang berarti 390.597 orang telah terinfeski penyakit tersebut. Terdapat 5.452 kasus aktif, 699 di antaranya dalam kondisi kritis.

Sebanyak 238 dari kasus yang baru tercatat berada di Riyadh, 111 di Makkah, 84 di Provinsi Timur, dan 34 di Madinah. Sekitar 386 pasien telah pulih dari penyakit tersebut sehingga totalnya menjadi 378.469 pemulihan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.