Seorang wanita memegang papan mengecam aksi rasialisme. | AP

Olahraga

Rasialisme Juga Menyasar Pemain Asia

Rasialisme merusak citra sepak bola dunia.

LONDON — Pemain Tottenham Hotspur, Heung-min Son, diklaim menjadi korban rasialisme setelah membela timnya menghadapi Manchester United (MU), Ahad (11/4). 

Aksi tak terpuji itu ditengarai sebagai "balasan" setelah Son dinilai menjadi penyebab dianulirnya gol Edinson Cavani pada menit ke-35. 

Selepas Cavani mencetak gol, wasit memilih melihat VAR. Ternyata sebelum itu, terdapat sebuah insiden ketika Scott McTominay disangka melakukan pelanggaran karena menyentuh wajah Son yang berguling-guling kesakitan. Reaksi pemain asal Korea Selatan itu dianggap berlebihan. 

Warganet langsung menyampaikan amarah yang tertuju kepada pemain asal Korea Selatan itu. Di media sosial, tak sedikit dari mereka yang mengejek fisik dan latar belakang kenegaraan Son. 

"Satu pertandingan lainnya dan pelecehan rasial yang lebih menjijikkan dialami oleh salah satu pemain kami," demikian pernyataan Tottenham Hotspur selepas laga. 

"Ini sudah dilaporkan kepada pihak berwenang dan kami akan meninjau lagi tindakan apa yang dilakukan. Kami bersamamu, Sonny.”

Pihak Spurs menyatakan sudah melaporkan bentuk pelecehan itu kepada penyelenggara Liga Primer Inggris. Media sosial lagi-lagi menjadi "neraka" bagi pemain sepak bola. Terlebih, belum ada tindakan yang benar-benar efektif membendung rasialisme. Gestur berlutut sebelum pertandingan dianggap sudah terlalu usang.

Rekan setim Son, Davinson Sanchez, juga turut menjadi korban. Mereka menambah daftar panjang setelah belum lama ini Anthony Martial, Axel Tuanzebe, Marcus Rashford, dan Reece James menjadi target pelecehan.

Belum habis persoalan, beberapa pemain lain menjadi bulan-bulanan orang-orang tak bertanggung jawab di media sosial. 

Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho berniat memblokir media sosial jika keadaan terus seperti ini. Legenda Arsenal, Thierry Henry, sempat menyebut dirinya tidak akan aktif di media sosial sampai situasi membaik. 

Jika melihat dari sudut pandang lain, masih ada hal yang lebih pantas dikomentari soal performa Son. Pelatih Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer, misalnya, menyampaikan kekecewaannya karena reaksi Son terlampau mengada-ada. Solskjaer menyebut tindakan Son berguling-guling sebagai hal yang memalukan dalam pertandingan sepak bola. 

"Jika itu anak saya dan dia butuh bantuan 10 temannya untuk bangkit, saya tidak akan memberikannya makanan. Itu memalukan," kata Solskjaer seperti dikutip Sky Sports, Senin (12/4). 

Hal senada diungkapkan oleh mantan pemain MU, Roy Keane. Keane lagi-lagi mengirim komentar pedas untuk hal-hal yang tidak ia sukai. Ia menganggap Son sebagai pesepak bola aneh.

 
Saya harus mengatakan, jika itu pelanggaran, kita seharusnya pulang.
 
 

"Saya benar-benar kagum. Saya harus mengatakan, jika itu pelanggaran, kita seharusnya pulang. Sangat aneh bagi pemain seperti Son berguling-guling seperti itu," kata Keane seperti dilansir Metro

Spurs yang sempat memimpin di babak pertama lewat gol Son akhirnya harus menyerah 1-3 oleh MU. Kesempatan the Lilywhites untuk mendekat ke posisi empat besar makin menipis. 

Di satu sisi, publik tidak bisa menampik bahwa Son adalah salah satu pemain terbaik Spurs. Walaupun reaksinya dianggap berlebihan karena disentuh McTominay, Son menyatakan, dia mengerahkan kemampuan terbaiknya sepanjang laga. Ia bahkan terlihat menitikkan air mata ketika diwawancara setelah pertandingan. 

"Ini adalah malam yang menyedihkan. Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan. Rasanya aneh jika saya terpuruk melihat hasil ini," kata Son, dikutip dari Football London

"Jika kami menang, saya akan sangat senang. Namun, jika kalah, saya akan sedih dalam dua atau tiga hari ke depan. Apa lagi yang bisa saya katakan? Kami harus fokus ke laga selanjutnya," ujar dia menambahkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat