Warga saat memilih cabai untuk dibeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (7/4). | Republika/Putra M. Akbar

Tajuk

Sinyal dari IMF

Pemerintah harus bergerak cepat untuk memberi stimulus ke sejumlah sektor ekonomi.

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,3 persen pada tahun ini. Angka tersebut menurun dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 4,8 persen. 

Proyeksi IMF yang dirilis, kemarin, tersebut menempatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021, berada di bawah pertumbuhan global yang diproyeksikan sekitar 4,9 persen. Prediksi IMF juga memosisikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di bawah negara tetangga, seperti Filipina di angka 6,9 persen, Malaysia dan Vietnam di angka 6,5 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dari Thailand yang diprediksi di angka 2,6 persen.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari IMF tersebut seharusnya, menjadi sinyal bagi pemerintah untuk lebih waspada. Selain itu, pemerintah juga harus mengambil sejumlah kebijakan yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

 
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari IMF tersebut seharusnya, menjadi sinyal bagi pemerintah untuk lebih waspada. 
 
 

Apalagi, kita sama-sama mengetahui, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tahun ini, memberi energi lebih untuk bangkit dari pandemi. Pemerintah butuh memberi dorongan agar semua sektor ekonomi dapat bergerak kembali.

Seperti kita ketahui, sepanjang tahun 2020, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dari 17 sektor ekonomi, hanya tujuh yang tumbuh positif. Sementara 10 sektor lain mengalami koreksi. Di antara sektor yang tumbuh negatif adalah makanan dan minuman, sektor transportasi, sektor pariwisata dan perhotelan, serta sektor konstruksi.

Kita berharap, pemerintah dapat mengambil kebijakan tepat agar sektor-sektor yang negatif pada 2020, dapat segera tumbuh positif tahun ini. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sudah seharusnya, mengacu dari berbagai kejadian pada tahun lalu. Pemerintah harus memprioritaskan sektor mana yang perlu mendapat insentif, agar bisa kembali tumbuh positif. Kita berharap, pada tahun ini tidak ada lagi dari 17 sektor ekonomi yang ada masih tumbuh negatif.

 
Kita berharap, pemerintah dapat mengambil kebijakan tepat.
 
 

Pertumbuhan ekonomi tinggi dengan fundamental yang kuat, akan memberi kepercayaan kepada para investor asing untuk kembali menanamkan modalnya ke Indonesia. Masuknya investor-investor baru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada gilirannya, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan memberi peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat. Sebab, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi akan menyerap setidaknya 250 ribu tenaga kerja baru.

Pemerintah harus bergerak cepat untuk memberi stimulus ke sejumlah sektor ekonomi, agar mereka dapat tumbuh kembali positif dengan kencang. Stimulus perpajakan di sektor otomotif dan kredit perumahan, juga harus diberikan sektor-sektor lainnya. Kebijakan-kebijakan stimulus tidak boleh ditunda-tunda lagi. Karena saat ini, kita sudah memasuki kuartal kedua dan waktu akan berlalu cepat.

Pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2021 ini. Jika di kuartal satu masih tumbuh negatif, pemerintah harus segera mencari akar masalah yang ada. Apakah masalah tersebut karena pandemi yang belum bisa diatasi atau ada masalah lain.

Karena bila berkaca pada sejumlah negara tetangga seperti Filipina, mereka juga belum mampu mengendalikan pandemi Covid-19. Bahkan, mereka juga terlambat melakukan vaksinasi dibandingkan Indonesia. Namun, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Filipina berada dua persen di atas Indonesia.

Kita tidak ingin pembatasan-pembatasan ketat terhadap pergerakan orang yang dilakukan pemerintah, justru akan membuat ekonomi kita tidak tumbuh dengan mulus. Walaupun demikian, kita juga tidak ingin pemerintah terlalu melonggarkan aktivitas masyarakat sehingga membuat wabah Covid-19 tidak bisa dikendalikan, yang ujung-ujungnya malah membuat pemulihan ekonomi kembali menemui hambatan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat