Lewis Hamilton membawa mobil Mercedes Benznya dalam sebuah ajang F1. | EPA-EFE/Hamad I Mohamed

Olahraga

Kans Runtuhkan Dominasi Mercedes di F1

Tim Mercedes Benz kerap unggul dalam berbagai momentum F1.

BAHRAIN -- Tim Mercedes terbukti tidak tergoyahkan dalam tujuh musim terakhir Formula One (F1). Tim konstruktor berjuluk Silver Arrows itu duduk sebagai peraih gelar juara konstruktor di tujuh musim terakhir F1. 

Prestasi itu dilengkapi dengan keberhasilan pebalap asal Inggris, Lewis Hamilton, menempati posisi teratas klasemen akhir pebalap dalam empat musim terakhir. Status ini membuat Mercedes dan Hamilton menjadi salah satu kandidat terkuat peraih gelar juara F1 musim 2021. 

Namun, keraguan soal kemampuan Mercedes dan Hamilton untuk bisa mempertahankan gelar juara pada F1 musim 2021 mulai muncul menyusul hasil buruk yang ditorehkan Mercedes di tes-pra musim F1 2021, yang digelar di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), pertengahan bulan ini. 

Selama tiga hari tes-pra musim F1 2021, Mercedes menjadi tim dengan jumlah laps paling rendah dari 10 tim kontestan F1 2021. Mercedes hanya menuntaskan 304 laps, berselisih 10 lap dari yang ditorehkan tim Alfa Romeo dan Alpha Tauri. 

Tidak berhenti sampai di situ, pengembangan mobil W12 juga belum menunjukan performa yang diinginkan. Masalah girboks, aerodinamis, dan cengkraman di ban depan masih menjadi problem yang mengemuka dari mobil tunggangan Hamilton tersebut. Bahkan, pada dua hari terakhir tes-pra musim, Hamilton sempat dua kali tergelincir. Ujungnya, Hamilton terpuruk di urutan kelima hasil tes-pra musim. Peraih tujuh gelar juara F1 itu hanya mampu mencatatkan waktu tercepat 1 menit 30 detik. 

Serangkaian problem yang dihadapi oleh Mercedes ini diakui langsung oleh CEO Mercedes, Toto Wolff. Menurutnya, mobil pengembangan terbaru Mercedes, W12, masih belum stabil dan sulit untuk diprediksi. Kendati begitu, ini semua menjadi tantangan yang harus segera dijawab oleh Mercedes lantaran F1 musim 2021 akan segera membuka tirainya, tepatnya pada akhir pekan ini. 

Seri pembuka F1 2021 akan digelar di Sirkuit Bahrain Internasional, GP Bahrain, akhir pekan ini. Sesi free practice pertama akan digelar pada Jumat (26/3) sore waktu setempat, sedangkan sesi balapan akan dihelat pada Ahad (28/3) malam waktu setempat. 

''Satu hal yang pasti, kami harus bisa menunjukan reaksi terbaik kami. Hasil di tes-pra musim memang membuat kami sedikit kecewa dan masih berusaha mencari solusi atas serangkaian problem tersebut. Saya harap, kami bisa kembali ke Bahrain dengan lebih kuat,'' tutur Wolff seperti dilansir laman resmi F1, Kamis (25/3). 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Lewis Hamilton (lewishamilton)

Di sisi lain, pesaing terberat Mercedes dalam perebutan gelar juara F1 musim lalu, Red Bull Racing, justru tampil begitu impresif di tes pramusim. Pembalap Red Bull, Max Verstappen, bahkan menyebut, hasil yang diraih sepanjang tes-pra musim 2021 merupakan hasil terbaik sejak bergabung bersama Red-Bull pada 2016 silam. 

Dalam dua hari terakhir tes pra-musim 2021, Verstappen memang berhasil menjadi yang tercepat. Pebalap asal Belanda itu pun menutup tes-pra musim 2021 dengan catatan waktu tercepat, 1 menit 28 detik. Pengembangan mobil RB16B terlihat begitu menjanjikan. Namun, Verstappen tidak mau begitu saja mencoret Mercedes dari persaingan gelar juara. 

"Hasil di tes pramusim menjadi hasl terbaik buat kami. Namun, ini bukan jaminan, kami masih harus melihat di seri pembuka. Setiap musim, kami selalu memiliki peluang mengalahkan mereka (Mercedes). Akan sangat bodoh apabila kami menganggap akan sangat mudah bersaing dengan mereka pada musim ini, hanya berdasarkan hasil tes pramusim," kata Verstappen seperti dilansir Crash, Kamis (25/3). 

Kendati begitu, Hamilton justru mengaku terkesan dengan perkembangan Red-Bull Racing. Dengan pengembangan mesin mobil RB16B, serta kehadiran Verstappen, ditambah masuknya Sergio Perez, yang menggantikan Alexander Albon, Hamilton menyebut, Red-Bull akan kembali menjadi pesaing terberat Mercedes pada musim depan.

 
Melihat hasil di tes pramusim dan di sesi balapan terakhir di Bahrain, mereka bakal menjadi lawan yang sulit.
LEWIS HAMILTON
 

"Mereka akan menjadi tim yang berbeda dibanding musim lalu. Mereka terlihat begitu kuat, dengan dua pebalap luar biasa dan pengembangan mesin yang bagus. Melihat hasil di tes pramusim dan di sesi balapan terakhir di Bahrain, mereka bakal menjadi lawan yang sulit. Musim ini sepertinya akan sangat berat," kata Hamilton, yang tengah membidik gelar juara F1 kedelapan di sepanjang kariernya. 

Tidak hanya Red-Bull, Hamilton juga mengaku terkesan dengan performa tim McLaren-Mercedes. Pun dengan kejutan yang ditorehkan tim Alphine-Renault, yang diawaki mantan juara F1, Fernando Alonso, dan Esteban Ocon. 

Kehadiran Alonso, yang mengoleksi dua titel juara F1, memang bakal meramaikan persaingan gelar musim ini. Setelah dua tahun absen di lomba balap mobil paling bergengsi sejagat itu, Alonso akhirnya sepakat untuk memperkuat Alphine-Renault pada musim ini. 

Dengan kehadiran Alonso, setidaknya ada empat mantan juara F1 yang bersaing dalam perebutan gelar juara F1 2021. Selain Alonso, ada Kimi Raikonnen, Sebastian Vettel, dan Lewis Hamilton. Alonso pun sesumbar terkait peluangnya untuk bisa memberikan kejutan pada F1 2021. 

"Saya jauh lebih baik dibanding terakhir kali tampil di ajang ini. Persaingan perebutan gelar juara akan sangat menarik. Selain para mantan juara, ada pula pebalap-pebalap muda yang begitu luar biasa, seperti Max Verstappen. Meski tergolong masih muda, dia sudah tampil di level tertinggi dalam empat hingga lima musim terakhir. Musim 2021 akan sangat menarik," tutur pembalap asal Spanyol itu kepada BBC, awal pekan ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat