Umar bin Khattab merupakan seorang sahabat Nabi SAW yang bergelar al-Faruq. | DOK WIKIPEDIA

Khazanah

Keteladanan Khalifah Umar

Ada berbagai keteladanan yang ditunjukkan Umar hingga ajal menjemputnya.

OLEH HASANUL RIZQA

 

Semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW dalam menyiarkan agama Islam senantiasa disertai para sahabat. Mereka dengan setia dan penuh keikhlasan menemani beliau dalam berdakwah, jihad, dan menyebarkan ilmu. Salah seorang di antaranya adalah Umar bin Khattab.

Lelaki dari Bani Adi itu tergolong kaum bangsawan di Makkah. Sebelum memeluk Islam, tokoh yang lahir 13 tahun sesudah kelahiran Rasulullah SAW itu sangat memusuhi ajaran tauhid. Begitu menjadi Muslim, sahabat yang bergelar al-Faruq itu selalu terdepan dalam membela Islam.

Ada berbagai keteladanan yang ditunjukkan Umar hingga ajal menjemputnya. Berikut tiga karakteristik yang melekat pada diri sang pemimpin kedua dalam urutan masa Khulafaur Rasyidin itu.

Mengutamakan Adil

Umar bin Khattab dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil. Ia tidak akan tinggal diam ketika mengetahui, apatah lagi menyaksikan, kesewenang-wenangan. Sifat itu tergurat jelas, seperti umpamanya ketika terjadi kasus anak Amr bin Ash.

Suatu hari, putra sang pembebas Mesir itu mengikuti sayembara pacuan kuda. Sebagai anak gubernur Mesir, ia merasa berhak menjadi pemenang. Lawannya yang berasal dari golongan rakyat biasa tidak mau menerima dalih tersebut.

Dengan semena-mena, putra Amr memukul sang lawan. Begitu kabar tentang kasus itu sampai ke Madinah, Khalifah Umar sangat marah. Al-Faruq segera memanggil Amr bin Ash dan putranya.

Pemuda Mesir yang menjadi korban dipersilakan untuk membalas anak gubernur Mesir itu dengan tindakan yang sama. Bahkan, Amr pun tak luput dari hukuman. Melalui peristiwa tersebut, Umar hendak memberikan pelajaran agar siapapun, khususnya mereka yang diamanahi kekuasaan, tidak berlaku semena-mena.

photo
Aspek keadilan selalu diutamakan Umar bin Khattab sebagai amirul mukminin. - (DOK FLICKR)

 

Selalu Amanah

Selain adil, Khalifah Umar juga sangat menjaga amanah. Ada kisah menarik terkait itu. Pada suatu siang, rombongan utusan dari Irak mengunjungi sang khalifah. Ahnaf bin Qais, salah seorang pemuka Bani Tamim, ikut dalam rombongan tersebut.

Ahnaf menjumpai Umar sedang mengobati unta yang terluka. Melihat seseorang datang, al-Faruq berkata, “Tanggalkanlah pakaianmu, wahai Ahnaf! Alangkah eloknya bila engkau membantu Amirul Mu'minin merawat unta ini. Ketahuilah, ia salah satu unta sedekah. Dalam tubuhnya mengandung hak anak yatim dan para janda!”

Orang-orang terheran mendengarnya. Sebab, Umar bisa saja menyuruh seorang budak untuk melakukan tugas itu. “Budak mana yang lebih hina statusnya dari saya dan al-Ahnaf?” tanya Umar retoris kepada mereka, “ketahuilah, setiap orang yang diberi amanah untuk mengurus kaum Muslimin harus berlaku seperti seorang budak kepada tuannya; memberikan nasihat dan menjalankan amanah.”

photo
Khalifah selalu hidup bersahaja walaupun dirinya penguasa negeri Islam yang luas. - (DOK Snappy Goat)

 

Hidup Bersahaja

Sebagai seorang pemimpin, Umar bin Khattab selalu hidup sederhana. Sang khalifah kedua dari jajaran Khulafaur Rasyidin tersebut jauh dari kesan glamor, layaknya seorang raja. Padahal, wilayah kekuasaan Islam saat itu sudah merambah luas hingga ke luar Arab.

Bahkan, kedaulatan Islam sudah berhasil menaklukkan Persia dan menggetarkan Romawi. Lagi pula, Umar pun mungkin layak memperoleh jaminan keuangan dari kas negara.

Namun, ia selalu menjaga diri dan keluarganya dari apa-apa yang syubhat, apalagi yang bukan haknya. Umar tidak akan nyaman mencerna makanan sebelum merasa yakin bahwa seluruh rakyatnya telah menerima hak mereka.

Tidak jarang, mertua Rasulullah SAW ini diam-diam berkeliling memantau langsung keadaan rakyatnya pada malam hari. Matanya tidak bisa terpejam dengan tenang bila ada rakyatnya yang tidur dalam kondisi kelaparan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat