Peringatan dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris dipajang di Piccadilly Circus, London, Ahad (7/2/2021). Inggris menjalani karantina wilayah ketiga saat itu. | AP/Alberto Pezzali

Kabar Utama

Tim All England Jalani Karantina

Menpora menyebut Presiden Jokowi meminta perlakuan terhadap tim All England Indonesia tidak didiamkan.

JAKARTA -- Tim bulu tangkis Indonesia di All England 2021 mulai menjalani karantina di Hotel Crown Plaza, Birmingham, Inggris, seusai dikeluarkan dari turnamen karena alasan tracing Covid-19. Sesuai ketentuan, para pemain dan ofisial bakal menjalani karantina hingga Selasa (23/3).

Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 karena berada dalam satu pesawat dengan seseorang yang  terpapar Covid-19 dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham. Sesuai ketentuan Pemerintah Inggris, orang yang berada dalam satu pesawat dengan seseorang yang positif Covid-19, dikategorikan sebagai kontak erat. Mereka harus menjalani isolasi selama 10 hari, terhitung sejak tanggal kedatangan. Tim Indonesia tiba di Birmingham pada Sabtu (13/3).

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan, Pemerintah Indonesia kecewa atas perlakuan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terhadap tim bulu tangkis Indonesia di All England 2021. Apalagi, kata Zainudin, para pemain dan ofisial juga diperlakukan tidak adil setelah dipaksa mundur.

Ia mengungkapkan, para pemain saat hendak meninggalkan arena All England 2021 ke hotel untuk menjalani karantina, tidak diberikan layanan transportasi dan harus berjalan kaki. Sedangkan setibanya di hotel, pemain dilarang menggunakan lift. Padahal, seluruh pemain dan ofisial telah menjalani tes usap setibanya di Birmingham dan hasilnya negatif Covid-19.

Zainudin memastikan Kedutaan Besar Indonesia di Inggris telah menyuplai kebutuhan logistik bagi tim Indonesia di Birmingham, mengingat mereka tidak diperbolehkan keluar hotel. “Saya barusan dapat kabar kalau logistik untuk mereka sudah disuplai, tetapi tidak bisa bertemu secara fisik. Saat ini kami masih berusaha agar pemain kita tidak terkurung (di hotel),” kata Zainudin dalam jumpa pers di kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (19/3).

Menpora menambahkan, pemerintah juga sedang berupaya mencari kejelasan terkait nasib tim Indonesia di Birmingham. Jika tidak memungkinkan melanjutkan pertandingan, mereka bisa dipertimbangkan untuk secepatnya kembali ke Tanah Air.

Permasalahan yang dialami tim bulu tangkis Indonesia di All England 2021 turut mendapat perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Zainudin, Presiden menginstruksikan agar semua pihak tidak tinggal diam terhadap perlakuan yang dialami tim bulu tangkis Indonesia.  Jokowi disebut meminta agar pihak-pihak terkait dengan cepat membantu segala kebutuhan para pemain.

“Di sisi lain, Pak Presiden juga meminta supaya perlakuan yang tidak baik ini jangan didiamkan dan harus tetap dipersoalkan,” kata Zainudin.

Insiden dikeluarkannya tim Indonesia dari turnamen dan harus menjalani isolasi, mendatangkan kerugian tersendiri bagi ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang berstatus sebagai pemain profesional atau non-pelatnas. Dengan status tersebut, keduanya datang ke turnamen dengan biaya sendiri.

Mohammad Ahsan ketika dihubungi Republika, Jumat (19/3), mengatakan, ia harus mengeluarkan biaya ekstra untuk keperluan selama karantina. "Memang dengan karantina, biaya kita jadi bertambah beberapa hari. Kita hanya disiapkan sarapan gratis. Sedangkan untuk makan siang dan makan malam, kita harus membeli sendiri di hotel tempat karantina. Tidak boleh di luar," kata Ahsan.

Ahsan kemudian mengirimkan daftar menu untuk makan siang dan malam yang bisa di pesan di Hotel Crown Plaza Birmingham. Ada lima pilihan makanan dengan harga di kisaran 14,95 pound atau sekitar Rp 300 ribu.

"Sebagai pemain profesional, saya memang siapkan dana. Namun memang ada tambahan beberapa hari. Beberapa kali pihak KBRI memang membantu kita untuk makan siang dan malam." Jelas Ahsan.

Ahsan kemudian bercerita mengenai perlakuan panitia kepadanya ketika tim Indonesia dipaksa keluar dari turnamen dan harus menjalani isolasi. "Setelah saya main, kita harus segera meninggalkan lapangan. Kita tidak boleh naik kendaraan, bukan tidak ada kendaraan. Ketika sampai di hotel pun harus naik tangga, tidak boleh menggunakan fasilitas lift hotel," kata Ahsan.

photo
Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie sempat beraksi di babak pertama All England 2021 di Utilita Arena, Birmingham, England, Rabu (17/3/2021). - (AP/Zac Goodwin/PA)

Kepala Bidang Humas dan Media PB PBSI Broto Happy Wondomisnowo berharap tim Indonesia yang tengah menjalani karantina bisa pulang lebih cepat. "Kita tengah berupaya, dibantu KBRI Indonesia di Inggris agar bisa pulang lebih cepat. Kita juga belum tahu apakah nanti ada penjemputan khusus untuk tim Indonesia," kata Broto.

Legenda bulu tangkis Indonesia Hariyanto Arbi menilai, turnamen All England semestinya dihentikan sebagai bentuk kesetaraan perlakuan dan solidaritas pemain. Ia mengatakan, beberapa pebulu tangkis Indonesia sudah melakoni pertandingan. Para pemain pun sudah bertemu dengan pemain lainnya di lapangan.

"Jadi, kalau alasan kesehatan, seharusnya turnamen ini dihentikan," ungkap Hari yang menjadi juara All England 1993 dan 1994.

Sesuai protokol Covid-19 All England 2021, kontak erat dengan penderita Covid-19 harus menjalani isolasi. Kriteria kontak erat bukan hanya mereka yang berada dalam satu pesawat dengan orang penderita Covid-19. Tracing kontak erat juga dilakukan terhadap mereka yang berkomunikasi tatap muka dalam jarak satu meter serta berjarak satu meter selama satu menit atau lebih tanpa bertatap muka.

Meski mengusulkan turnamen dihentikan, Hari tidak setuju jika pemain Indonesia melakukan aksi boikot untuk turnamen tahun depan. Terkait nasib pemain, ia berharap Kemenpora dan PBSI dapat juga memberi perhatian kepada Hendra/Ahsan yang datang sebagai pemain profesional.

"Hendra/Ahsan mengeluarkan biaya mandiri, ini kan kejadian tidak terduga, mereka akan keluar biaya ekstra karena karantina ini," katanya.

photo
Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna memberikan keterangan pers tentang tim bulu tangkis Indonesia yang tidak diperbolehkan melanjutkan pertandingan pada turnamen All England 2021 di Jakarta, Kamis (18/3/2021). - (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

KOI: BWF Mesti Bertanggung Jawab

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menuntut Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) meminta maaf atas ketidakprofesionalan mereka dalam menyelenggarakan turnamen All England 2021. Selain telah memaksa mundur secara tidak adil, BWF dinilai semakin tidak profesional karena telah menelantarkan atlet Indonesia yang kini tengah menjalani isolasi mandiri di hotel.

Okto pun meradang karena hingga saat ini, BWF belum menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian yang dilakukan. “Mereka harus bertanggung jawab penuh atas kelalaian mereka. Atlet kita sudah divaksin dan dites swab PCR saat berangkat dan mendarat, dan bahkan sudah bertanding kemudian dihentikan dan dikeluarkan dari pertandingan,” kata Okto dalam jumpa pers di Kantor Kemenpora, Jumat (19/3).

BWF sebetulnya sudah memberikan pernyataan bahwa mereka amat menyesalkan dengan keputusan penarikan pemain Indonesia dari All England 2021. Mereka juga menyampaikan rasa simpati serta permintaan maafnya kepada pemain maupun pendukung tim Indonesia di Tanah Air atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Namun menurut Okto, hal yang telah dilakukan itu belum cukup.

Okto mengatakan, KOI akan melaporkan kejadian yang menimpa tim Indonesia ini kepada Komite Olimpiade Asia (OCA) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) agar kejadian serupa tak terulang, terutama dalam turnamen kualifikasi Olimpiade Tokyo. Ia menegaskan kejadian yang dialami tim Indonesia di All England akan menjadi catatan dunia bukti ketidakprofesionalan BWF dalam menyelenggarakan sebuah turnamen.

Okto sebelumnya mengatakan, KOI juga bakal melayangkan surat protes terkait insiden ini. Ia menegaskan, KOI akan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mempersiapkan langkah-langkah terbaik demi memberikan keadilan bagi para atlet dan meminta pertanggungjawaban penyelenggara dan BWF.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton Danmark (@badmintondenmark)

Tim nasional bulu tangkis Denmark menyampaikan rasa simpatinya kepada tim indonesia yang harus keluar dari All England 2021. "Kami bersimpati dengan tim nasional Indonesia yang dikeluarkan dari All England karena pelarangan otoritas setempat setelah tim Indonesia naik pesawat ke Inggris bersama seorang penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19," tulis akun Instagram Federasi Badminton Denmark, @badmintondenmark.

Simpati juga datang dari pebulutangkis Denmark, Viktor Axelsen yang mengaku sedih dan kecewa terhadap cara penanganan BWF. Pebulu tangkis nomor dua dunia itu menyampaikan pesan untuk Indonesia, termasuk pebulu tangkis putri Turki, Neslihan Yigit. Neslihan Yigit yang turut berada dalam satu pesawat dengan tim Indonesia, turut ketiban sial akibat ada seorang penumpang yang positif Covid-19. BWF mengumumkan telah mengeluarkan Yigit dari turnamen.

"Turut menyesal untuk tim Indonesia dan Neslihan Yigit. All England tidak lagi sama tanpa banyak pemain hebat," tulis Axelsen di Instagram Story-nya.

Denmark termasuk beruntung karena BWF sempat mengundur jadwal All England 2021 setelah menemukan kasus positif Covid-19 di kubu mereka, termasuk India dan Thailand. Kondisi itu membuat pihak penyelenggara melakukan tes ulang terhadap peserta, baik atlet maupun tim ofisial, yang hasil tesnya sempat diragukan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat