Siswa SMP Negeri 13 Solo mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/3/2021). | ANTARA FOTO/Maulana Surya

Nasional

Pemerintah Izinkan Kuliah Tatap Muka

DIY akan melakukan uji coba belajar tatap muka untuk jenjang pendidikan SMA/SMK.

JAKARTA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro kembali diperpanjang selama 14 hari ke depan mulai 23 Maret hingga 5 April. Pada perpanjangan PPKM yang keempat ini, pemerintah mengizinkan perguruan tinggi atau akademi melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

“Kegiatan belajar mengajar untuk yang di bawah SMA atau SMK tetap secara daring atau online, sedangkan tatap muka sudah bisa dibuatkan protokol untuk prototipe di perguruan tinggi dan akademi dan berbasis proses dengan perda (peraturan daerah) dan perkada (peraturan kepala daerah),” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (19/3).

Selain kuliah tatap muka, PPKM mikro jilid empat pun mengizinkan digelarnya kegiatan seni budaya dengan kapasitas maksimal 25 persen. Jika PPKM sebelumnya berlaku di lima provinsi, kini PPKM diperluas menjadi 15 provinsi. Lima daerah tambahan, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

photo
Guru memeriksa suhu tubuh sejumlah siswa SD saat uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Tegalwaru 02, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). Sebanyak 170 sekolah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai melaksanakan uji coba pembelajaran secara tatap muka dengan setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD, MI, SMP, MTs, SMA, MAN, dan SMK yang berlangsung hingga satu bulan serta tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. - (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Sepuluh provinsi yang melanjutkan PPKM meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Banten. Kemudian Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara. Airlangga menjelaskan, PPKM mikro jilid empat ini sama dengan sebelumnya.

Beberapa aturan yang tidak berubah, yakni pembatasan kegiatan perkantoran atau work from office (WFO) sebesar 50 persen, makan di restoran dibatasi 50 persen pengunjung, serta membolehkan layanan pesan antar. Kemudian fasilitas umum dibatasi maksimal 50 persen pengguna. Selanjutnya, pusat perbelanjaan atau mal dibolehkan beroperasi sampai pukul 21.00 WIB.

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan, jika vaksinasi telah selesai diberikan kepada seluruh guru, pembelajaran tatap muka di sekolah bisa mulai diuji coba. Kendati demikian, pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas itu juga akan melalui tahap evaluasi sebelum dilakukan secara penuh.

“Apabila semuanya telah selesai, kita harapkan nanti ada uji coba tatap muka terbatas. Kemudian di bulan Juli juga akan dilakukan lagi untuk masuk ke sekolah, tetapi dengan juga program tatap muka terbatas,” ujar dia.

Pemprov DI Yogyakarta berencana untuk memulai pembelajaran tatap muka secara terbatas di masa pandemi Covid-19. Direncanakan, pembelajaran tatap muka ini dimulai saat perpanjangan PPKM berbasis mikro pada 23 Maret.

Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan, pembelajaran tatap muka ini belum untuk semua jenjang pendidikan. “Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan secara terbatas hanya untuk mahasiswa,” kata Aji.

Aji menyebut, uji coba pembelajaran tatap muka juga untuk jenjang pendidikan SMA/SMK. Tatap muka di jenjang pendidikan SMA/SMK ini, kata dia, dipertimbangkan dengan melihat kondisi DIY yang relatif stabil.

Walaupun begitu, Aji mengaku masih harus melakukan pengkajian sebelum menerapkan tatap muka untuk SMK/SMK. Kajian akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Terbatasnya akan seperti apa, cukup dua jam, separuh siswanya dulu atau hanya sekolah yang gurunya sudah divaksin,” ujar dia.

Selain itu, pertunjukan seni juga diusulkan untuk dapat digelar mulai perpanjangan PPKM Mikro hingga 5 April nanti. Namun, pelaksanaannya harus dengan pembatasan-pembatasan tertentu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, hingga kini Pemprov DKI belum memutuskan pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah. Ariza menyebut, pihaknya tengah membahas rencana itu dengan sejumlah pihak terkait lainnya. “Terkait sekolah tatap muka ini masih dalam pembahasan terus. Kami masih diskusikan bersama,” kata Ariza.

Ariza menuturkan, dalam pembahasan itu, Pemprov DKI melibatkan Dinas Pendidikan DKI serta para pegiat pendidikan lainnya. Termasuk pula mengajak diskusi orang tua murid.

Meski demikian, kata dia, hingga saat ini masih belum diputuskan apakah kegiatan sekolah tatap muka akan segera dilakukan atau tidak. “Masih ada waktu cukup bagi kita semua untuk memastikan situasi, kondisi, fakta-fakta yang ada menjadi perhatian kita,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat