Pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting. | Republika/Edwin Dwi Putranto

Kisah Dalam Negeri

‘Kami Datang untuk Meraih Gelar’

Tim Indonesia merasa ada ketidakadilan terhadap pemain tunggal putri Turki Neslihan Yigit.

OLEH FITRIYANTO, SAPTO ANDIKA CANDRA

Tiga wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar/Rian, dan Praveen/Melati, sejatinya melakoni pertandingan babak pertama All England 2021, Kamis (18/3). Namun, ketiga wakil Merah Putih tersebut terpaksa gagal bertanding karena dinyatakan walkover (WO). 

Tiga wakil Indonesia yang sudah melangkah ke babak kedua, yakni Kevin/Marcus, Jonatan Christie, dan Ahsan/Hendra, juga mengalami hal serupa. Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan panitia penyelenggara mengeluarkan tim Indonesia dari turnamen karena wajib menjalani isolasi selama 10 hari. Penyebabnya, ada seorang penumpang yang positif Covid-19 di dalam penerbangan sama dengan tim Indonesia saat menuju Birmingham, Sabtu (13/3).

Para pemain Indonesia setibanya di Birmingham sebenarnya sudah menjalani tes usap dan hasilnya negatif Covid-19. Namun, regulasi Pemerintah Inggris mewajibkan untuk isolasi seluruh penumpang pesawat jika ada satu orang yang positif Covid-19.

Kejadian ini menimbulkan kekecewaan yang sangat mendalam bagi para pemain. Mereka pun lantas ramai-ramai melalukan protes kepada BWF melalui akun Instagram-nya masing-masing. Pemain tunggal putra Anthony Ginting mengunggah logo BWF yang disertai dengan kalimat "Must be responsible!", yang mengindikasikan meminta pertanggungjawaban dari Federasi Bulu Tangkis Dunia itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anthony Sinisuka Ginting (@sinisukanthony)

Pemain lainnya, Fajar Alfian, turut mengunggah foto logo BWF di akun Instagram pribadinya. Menurut dia, kejadian ini sangat tidak adil. 

Tim Indonesia yang dikirim ke All England merupakan kekuatan terbaik. Tujuh wakil yang bermain masuk dalam daftar unggulan. Peluang untuk membawa pulang gelar juara pun kini sirna akibat korona. 

Pemain ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, turut melayangkan protes. Dia mengatakan, penarikan tersebut dilakukan setelah adanya temuan kasus positif Covid-19 pada salah satu penumpang pesawat dalam satu penerbangan dengan tim Merah Putih.

“Kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain dan ofisial Indonesia) harus mundur dari All England karena seorang penumpang anonim dinyatakan positif dalam penerbangan yang sama dengan kami. BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini. BWF seharusnya menerapkan sistem gelembung untuk menjamin keamanan para pemain,” katanya. 

Para pemain kompak meminta BWF selaku federasi tertinggi untuk bertanggung jawab atas kejadian ini dan bertindak adil. Pasalnya, kasus Covid-19 juga sempat muncul satu hari menjelang pelaksanaan All England pada Rabu (17/3) yang menyebabkan laga pembuka turnamen harus tertunda lima jam. Beberapa atlet dan pelatih dari India, Thailand, dan Denmark kedapatan positif Covid-19. 

photo
Kevin Sanjaya (kiri) dan Marcus Gideon (kanan). EPA-EFE/ADI WEDA - (EPA)

BWF pun langsung melakukan tes ulang kepada para atlet dan pelatih tersebut. Sekitar 13 jam menjelang pertandingan pembuka, panitia mengumumkan bahwa laga awal yang semula dijadwalkan dimulai pukul 16.00 WIB mundur menjadi pukul 21.00 WIB sembari menunggu hasil tes ulang para atlet yang terinfeksi.

Namun, pada akhirnya, tim yang hasil tesnya dinyatakan negatif pun diizinkan tampil. Sementara tim Indonesia yang sudah dinyatakan negatif pada hari itu langsung menjalani latihan, baik di tempat kebugaran maupun lapangan. Sayangnya, tim Indonesia terpaksa harus mundur dari ajang turnamen bulu tangkis tertua tersebut. Namun, memang ada yang aneh. Dari 24 tim Indonesia, ada empat orang yang tidak mendapat surat, padahal berada dalam satu rombongan pesawat.

Tim Indonesia merasa ada ketidakadilan karena kebijakan serupa tidak dilakukan terhadap pemain tunggal putri Turki, Neslihan Yigit. Pemain tersebut berada dalam satu pesawat dengan tim Indonesia. Namun, ia tetap bisa tampil di All England 2021.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton Indonesia (badminton.ina)

Dalam bagan pertandingan yang ada di situs BWF, Yigit yang menang di babak pertama namanya masih tertera dan tidak dinyatakan WO di babak kedua. Selanjutnya, ia akan berhadapan dengan pemain Jepang. 

Wakil Indonesia yang sempat melakoni babak pertama All England 2021 mampu menampilkan permainan apik. Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon bahkan mampu melalui babak pertama dengan menyingkirkan wakil tuan rumah Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen dengan rubber game, 21-12, 19-21, dan 21-9 di Utilita Arena Birmingham, Rabu (17/3). 

 
Kami semua merasakan kekecewaan yang luar biasa. Karena secara kondisi kami sangat baik dan siap bertanding untuk meraih gelar.
RICKY SOEBAGJA, Manajer tim bulu tangkis Indonesia di All England 2021
 

Kevin/Marcus seusai pertandingan merasa sangat bersyukur bisa kembali bertanding di turnamen internasional. "Kami senang bisa kembali bertanding setelah lama absen. Semoga besok bisa lebih baik," kata Kevin kala itu. 

Manajer tim bulu tangkis Indonesia di All England 2021 Ricky Soebagdja mengatakan, kejadian ini sangat menyakitkan dan mengecewakan tim. Ia pun tak menduga hal ini bisa terjadi. 

"Betul-betul di luar dugaan kita semua. Memang sangat merugikan. Pastinya kita semua, tim dan atlet, sangat kecewa dengan kondisi seperti ini. Kami semua merasakan kekecewaan yang luar biasa. Karena secara kondisi kami sangat baik dan siap bertanding untuk meraih gelar," kata Ricky, kemarin. 

Satgas Penanganan Covid-19 ikut buka suara terkait dikeluarkannya tim bulu tangkis Indonesia dari All England 2021. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku sangat menyayangkan pembatalan partisipasi Indonesia dalam kejuaraan tersebut.

Kendati demikian, Wiku menghormati regulasi penanganan pandemi Covid-19 yang berlaku di Inggris. Pemerintah, dia menyebut, meyakini bahwa perhelatan gelar olahraga di manapun diselenggarakan selalu menjunjung tinggi prinsip sportivitas yang mengacu pada perilaku penghormatan, pengakuan, dan toleransi.

"Yang menciptakan persaingan positif tanpa niat merugikan pihak lain atau tanpa berlaku curang baik di dalam pertandingan maupun di luar pertandingan," kata Wiku dalam keterangan pers, Kamis (18/3). 

Apa pun keputusan lanjutan mengenai insiden ini, Wiku menambahkan, Satgas Penanganan Covid-19 memprioritaskan kesehatan para atlet dan ofisial yang ikut berangkat ke Inggris. "Agar dapat terus terjaga hingga nanti kembali ke Tanah Air. Satgas harapkan para atlet dan ofisial dapat terus bersemangat," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat