Petugas melakukan pemeriksaan awal terhadap masyarakat yang akan menjalani vaksinasi COVID-19 di kawasan Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (16/3/2021). Kegiatan vaksinasi massal tersebut dilakukan kepada ratusan orang dari berbagai komponen masyarakat untuk men | ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Nasional

Pariwisata di Bali Dibuka Juni

Vaksinasi terhadap pelaku sektor pariwisata dikebut untuk memulihkan pariwisata Bali.

JAKARTA – Sektor pariwisata Bali berpeluang kembali dibuka secara penuh pada Juni atau Juli mendatang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, target itu bisa direalisasikan apabila angka Covid-19 terkendali dan protokol kesehatan dipatuhi secara ketat oleh seluruh pemangku kepentingan.

“India kemarin dua hari yang lalu juga melompat (angka Covid-19). Nggak mudah. Tapi kalau semuanya mendukung, hati-hati. Juni (atau) Juli lah baru (dibuka penuh),” ujar Jokowi saat berbincang dengan pelaku pariwisata di Bali, Selasa (16/3).

Pemerintah, kata presiden, tidak ingin gegabah dengan kebijakan ini karena ancaman lonjakan kasus tetap ada. Demi mengantisipasi hal itu, pemerintah terus berupaya menggencarkan vaksinasi Covid-19 dan meminta partisipasi seluruh pelaku pariwisata Bali untuk mematuhi protokol kesehatan.

Vaksinasi terhadap pelaku sektor pariwisata di Provinsi Bali pun kini dikebut. Masif dan cepatnya vaksinasi terhadap mereka diharapkan bisa kembali memulihkan industri pariwisata Pulau Dewata secepat mungkin yang selama setahun ini luluh lantak akibat pandemi Covid-19.

Presiden Jokowi meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal di Puri Saren Agung, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali. Presiden ingin agar proses vaksinasi di Bali ini dapat terus berjalan setiap harinya. “Kita berharap Bali dapat segera bisa bangkit, apabila proses vaksinasi ini berjalan terus setiap hari,” kata dia.

Jokowi mengatakan, jika penyebaran Covid-19 mulai menurun dan menghilang, maka pemerintah dapat membuka sektor ekonomi secara bertahap di Bali. Namun, kata dia, untuk saat ini hal itu masih belum bisa dilakukan karena penyebaran Covid-19 di Bali masih harus diwaspadai.

“Kita harus berbicara apa adanya, masih memerlukan tahapan-tahapan menuju ke sebuah situasi yang normal dan kita harapkan semuanya masih pada posisi waspada,” kata dia.

Kegiatan vaksinasi massal di Gianyar diikuti 680 orang yang terdiri dari para pelaku industri pariwisata, pimpinan umat beragama, perwakilan budayawan, perwakilan pemuda, hingga masyarakat setempat. Selain di Kabupaten Gianyar, pelaksanaan vaksinasi massal juga dilakukan serentak di tujuh daerah, yakni Kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Jembrana, Karangasem, Klungkung, Tabanan, dan Kota Denpasar.

photo
Presiden Joko Widodo (tengah), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kedua kiri), Gubernur Bali Wayan Koster (kanan) dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kiri) berbincang saat meninjau proses vaksinasi COVID-19 di Puri Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (16/3/2021). - (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Presiden menambahkan, vaksinasi akan difokuskan di tiga zona hijau prioritas, yakni Ubud di Kabupaten Gianyar, Sanur di Kota Denpasar, dan Nusa Dua di Kabupaten Badung. Ketiga daerah tersebut diharapkan menjadi sebuah zona hijau yang nantinya bisa dibuka penuh untuk para turis.

Tiga zona hijau yang masuk dalam Free Covid Corridor (FCC) tersebut memang menjadi fokus pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk pemulihan industri pariwisata Bali. Pemerintah, ujar Jokowi, akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan penanganan Covid-19, pelaksanaan vaksinasi, dan kondisi wisata di tiga zona tersebut secara berkala.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membenarkan rencana pembukaan pariwisata Bali pada Juni-Juli nanti. Ia mengatakan, hal itu mungkin dilakukan apabila seluruh pemangku kepentingan, terutama pelaku pariwisata dan wisatawannya sendiri tetap patuh protokol kesehatan.

“Bahwa jika angka Covidnya terkendali. Jika semua patuh protokol kesehatan. Testingnya baik dan diperkuat. Vaksinasi terus digenjot mudah-mudahan Juni Juli (dibuka),” kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu prasyarat untuk membuka kembali pariwisata di Bali, khususnya bagi wisatawan mancanegara. “Tentunya ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati lewat protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, jangan sampai melakukan kesalahan,” kata dia.

Menurutnya, seiring dengan pembukaan kembali Pulau Dewata lewat konsep travel bubble, program staycation pun harus direalisasikan, sehingga geliat bisnis properti di Bali dapat kembali pulih seperti sedia kala. Tren seseorang yang bekerja tanpa terikat oleh waktu dan tempat kini tengah marak di seluruh dunia.

Pandemi Covid-19, kata Sandiaga, mengubah gaya hidup masyarakat yang semula harus bekerja di kantor menjadi bebas, tanpa terbatas ruang dan waktu. Tren tersebut dinilai Sandiaga sangat mungkin diterapkan di Bali.

“Kita lihat trennya ini adalah digital nomad-staycation. Jadi kalau bekerja di Bali dan tidak terlalu jauh dari pantai, ini akan sangat menjadi daya tarik, apalagi dengan cuaca yang bagus, budaya yang sangat indah dan masyarakat yang sangat ramah,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat