Tidur yang cukup dan berkualitas bisa didapatkan dengan menciptakan situasi yang mendukung. | Freepik.com

Bugar

Bonus Cantik dari Cukup Tidur

Tidur yang cukup dan berkualitas bisa didapatkan dengan menciptakan situasi yang mendukung.

OLEH ADYSHA CITRA RAMADANI, DESY SUSILAWATI

 

Kesulitan dan kekurangan tidur banyak dikeluhkan selama masa pandemi Covid-19. Kondisi ini tentu dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental, bahkan pada kulit, jika tidak ditangani dengan baik. 

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Kasih Ibu di Denpasar, Bali, dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK mengatakan, kekurangan tidur bisa memengaruhi suasana hati, bahkan memicu kecemasan, juga stres. Kedua hal itu dapat membuat tampilan wajah tidak segar dan garis wajah lebih jelas terlihat. 

Selain itu, kurang tidur juga dapat membuat area di bawah mata dan kelopak mata menjadi agak hitam. "Seolah-olah dia kulitnya tidak cerah, padahal dia kurang istirahat," jelas dr Laksmi saat dihubungi Republika, Rabu (24/2). Dia menganjurkan untuk tidur yang cukup, sekitar tujuh sampai delapan jam sehari. "Kalau bisa tidur yang dalam, deep sleep," tambah dia.

Tidur yang cukup dan berkualitas ini bisa didapatkan dengan menciptakan situasi yang mendukung. Misalnya, dengan membersihkan badan dan wajah, menggunakan baju tidur yang bersih, dan mematikan lampu sebelum tidur. 

Dokter estetika dan Direktur Medis Maharis Clinic dr Kevin A Maharis MD Dip(Derm) juga menekankan pentingnya tidur berkualitas pada kecantikan kulit. Dampak kurang tidur pada kulit pun berbeda-beda pada tiap orang, apalagi jika dikombinasikan dengan stres. "Ada pasien yang setiap kali stres, urusin pekerjaan atau ujian, tidurnya kurang, besoknya pasti jerawatan," ungkap Kevin kepada Republika, Senin (1/3).

 
Ada pasien yang setiap kali stres, urusin pekerjaan atau ujian, tidurnya kurang, besoknya pasti jerawatan.
 
 

 

Dampak kurang tidur yang lama, kata dia, bahkan berpotensi pada penuaan dini. "Sering terjadi dark circle di bawah mata yang erat hubungannya dengan kurang tidur," ucap Kevin.

Bila kondisi kurang tidurnya sudah berdampak pada kulit, dia menyarankan agar pola tidurnya segera diperbaiki, seperti menjauhi sumber penyulit tidur. 

Momen sebelum dan selama tidur malam juga bisa dimanfaatkan untuk merawat kulit. Kevin menganjurkan produk-produk bervitamin A sebelum tidur, seperti retinol. Pemakaian yang rutin setiap malam selama beberapa tahun dapat membuat perbedaan pada kulit. "Secara scientific sudah dibuktikan untuk menstimulasi kolagen dan meningkatkan keremajaan pada kulit."

Salah satu studi yang dilaporkan dalam Toxicological Research, seperti dilansir Healthline, mengindikasikan bahwa retinol efektif dalam menstimulasi produksi kolagen dan mengurangi kerutan saat digunakan secara topikal. Dia merekomendasikan penggunaan masker, seperti sleeping mask yang kaya hyaluronic acid atau skin hydration. "Sheet mask seperti dikompres wajahnya. Itu saya tidak rekomendasikan untuk dipakai semalaman." 

photo
Kondisi wajah seseorang bisa terpengaruh akibat kurang tidur. - (Freepik.com)

Pengaruh kurang tidur pada kulit ternyata dirasakan juga oleh Skincare Expert Affi Assegaf. Apalagi, selama pandemi Covid-19, jam kerja banyak orang menjadi tak beraturan. "Kulit dehidrasi, kusam," jelas Affi dalam peluncuran daring rangkaian produk Natur-E White.

Terlepas dari ada atau tidaknya perubahan aktivitas di masa pandemi, Affi menilai perawatan kulit sebenarnya merupakan hal tak boleh diabaikan. Rasa malas untuk merawat kulit perlu dilawan. "Jadikan perawatan kulit bagian dari ritual kita, me time kita, bentuk apresiasi ke diri kita sendiri, jangan dijadikan beban tapi dinikmati," tambah Affi.

 
Jadikan perawatan kulit bagian dari ritual kita, me time kita, bentuk apresiasi ke diri kita sendiri, jangan dijadikan beban tapi dinikmati.
 
 

 

Dalam merawat kulit wajah, Affi memulainya dengan membersihkan wajah, lalu aplikasikan toner, essence, serum, pelembap, dan tabir surya bila harus keluar rumah. Untuk malamnya pun kurang lebih sama. Namun, yang terpenting adalah menjalankan pola hidup yang sehat, menjaga makan, olahraga, istirahat cukup, dan manajemen stres.

photo
Kurang tidur membuat tubuh kurang bugar. - (Freepik)

Membuat Tidur Lebih Nyaman

Memiliki kulit wajah yang sehat dan cerah jadi idaman setiap perempuan. Salah satu cara mendapatkannya adalah dengan menjaga kualitas tidur di malam hari. Namun, masih banyak perempuan di Indonesia yang mengalami gangguan saat tidur, terlebih saat menstruasi. 

Masalah itulah yang mendorong Charm mengajak para perempuan agar lebih memperhatikan dan menjaga kualitas tidurnya untuk kesehatan tubuh dan kulitnya. Mereka pun menyuguhkan salah satu cara yang memberikan kenyamanan agar tidur mereka dapat lelap, termasuk saat menstruasi. 

Salah satu gangguan tidur mereka, menurut Senior Brand Manager PT Uni-charm Indonesia Tbk Riama Simorangkir, adalah ketidaknyamanan saat haid. “Perempuan mengalami gangguan tidur yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti hadirnya perasaan tidak nyaman serta kekhawatiran akan pembalut bocor. Hal tersebut pun Charm temukan dalam hasil survei yang kami lakukan,” ujar Riama dalam acara Charm Safe Night Online Talkshow: ‘Gak Takut Bocor, Tidur Lelap Untuk Kulit Wajah Cerah’, dua pekan lalu.

Menurut hasil survei tersebut, diketahui sembilan dari 10 perempuan Indonesia mengakui kualitas tidur yang baik adalah penting. Namun, enam dari 10 perempuan terbiasa bangun tengah malam untuk mengganti pembalutnya karena khawatir bocor. Sebanyak 38 persen perempuan Indonesia menyadari bahwa kualitas tidur di saat menstruasi lebih rendah dibandingkan hari-hari biasa.

Dermatologis dr Nessya Dwi Setyorini SpDV mengatakan, kualitas tidur penting bagi proses regenerasi kulit. Tanda penuaan pada kulit mulai hadir di usia 20 tahun dan hal ini perlu diketahui perempuan. Jika ingin kulitnya sehat, perlu diketahui yang mengganggunya, yaitu kurang tidur, hormon, genetik, stres, dan lain-lain. 

Nessya mengatakan, kekurangan tidur saat menstruasi kerap terjadi, sehingga berdampak pada regenerasi kulit di malam hari. Durasi tidur yang baik adalah tujuh sampai sembilan jam. 

photo
Tidur yang cukup berkualitas mempengaruhi kesehatan seseorang. Kekurangan tidur saat menstruasi kerap terjadi. - (Freepik.com)

Sejalan dengan hal tersebut, Titan Tyra sebagai Beauty Influencer yakin, banyak perempuan yang mengalami gangguan tidur selama menstruasi. "Tapi, bukan berarti tidak ada solusinya" ujar dia.

Selain menerapkan waktu tidur yang sesuai, untuk menghindari gangguan tidur saat menstruasi adalah dengan menggunakan pembalut yang tidak memicu kekhawatiran bocor di sepanjang tidurnya. 

Untuk itu, Charm Safe Night menyediakan pembalut khusus untuk penggunaan malam hari. Di saat itu, pembalut yang diperlukan adalah yang lebih panjang dibandingkan siang hari. Ukuran yang lebih panjang mencegah kebocoran di bagian belakang.

“Melalui Charm Safe Night, kami berharap dapat membantu perempuan untuk meningkatkan kualitas tidur sehingga mendapatkan kulit wajah yang cerah,” ucap Riama.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat