Sejumlah warga Yaman berjalan di area terdampak banjir bandang di Sanaa. | EPA-EFE/YAHYA ARHAB

Khazanah

Filantropi RI Siap Bantu Yaman

MUI menyeru umat, pegiat filantropi dari ormas Islam, dan lembaga kemanusiaan membantu Yaman.

JAKARTA — Lembaga-lembaga filantropi Indonesia siap menyalurkan bantuan untuk Yaman. Saat ini, rakyat di salah satu negara Timur Tengah itu dilanda kelaparan akibat peperangan yang tak kunjung usai. 

Salah satu lembaga filantropi, Rumah Zakat (RZ), bahkan telah menjalin kolaborasi dengan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi, yaitu United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk membantu masyarakat Yaman. Sebelumnya, PBB juga telah menyerukan penggalangan dana guna membantu penduduk Yaman yang kelaparan akibat peperangan. 

"Di unit bencana dan kemanusiaan kita, Rumah Zakat Action telah menjadi bahasan. Tentu kami akan berkolaborasi dengan masyarakat untuk penggalangan dana melalui crowdfunding dan insya Allah untuk penyaluran luar negeri kami juga berkolaborasi dengan UNHCR," kata Direktur Program RZ Murni Alit Baginda kepada Republika, Senin (8/3).

Murni mengatakan, kolaborasi dengan UNHCR dilakukan sebagai mitra distribusi pada penyaluran luar negeri, termasuk untuk Yaman. RZ juga memiliki berbagai pertimbangan untuk memberikan bantuan pada warga Yaman.

"Pertimbangan tentu utamanya adalah karena umat Islam rahmatan lil ‘alamin dan atas dasar kemanusiaan sesuai prinsip-prinsip kemanusiaan, impartiality (ketidakberpihakan), neutrality (netralitas), dan independence (kemerdekaan)," ujar Murni.

Yaman, menurut Murni, merupakan salah satu wilayah yang menjadi tujuan distribusi penyaluran bantuan kemanusiaan dari RZ. Rencananya berbagai bantuan akan dikirimkan ke negeri itu. "Bantuan tentu fokus pada kebutuhan pangan, air bersih, hygiene kit, kebutuhan dasar lain," kata dia.

Sebelumnya, melalui keterangan pers, Ahad (7/3), Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan prihatin atas terjadinya bencana kelaparan di Yaman akibat peperangan yang berkepanjangan. Selain itu, MUI juga mengapresiasi PBB atas seruannya kepada dunia untuk membantu penduduk Yaman yang dilanda kelaparan akibat peperangan.

"MUI sebagai wakil umat Islam Indonesia menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PBB atas komitmennya untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Yaman sejak perang terjadi pada 2015," kata Ketua Komisi Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI, Bunyan Saptomo. 

MUI juga menyeru umat Islam Indonesia umumnya, ormas Islam, serta lembaga kemanusiaan di Indonesia khususnya, untuk menggalang dana guna membantu penduduk di Yaman.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief mengaku sepakat dengan ajakan MUI untuk membentuk gerakan kemanusiaan bagi warga Yaman. Menurut dia, usulan itu dapat menjadi agenda pembangkit solidaritas dan sensitivitas kemanusiaan Muslim Indonesia.

Bantuan bagi Yaman sebenarnya telah digaungkan Lazismu sejak 2019 melalui program Indonesia Peduli Yaman, tapi tidak mendapatkan respons yang memuaskan. Hal itu, menurut Hilman, mungkin disebabkan beberapa hal, seperti konflik sektarian di Yaman yang tampaknya berimbas pada persepsi masyarakat Indonesia.

“Kedua, berita tentang krisis di Yaman itu forgotten dan hidden, tidak terlalu tampak di permukaan dan kurang terekspos. Nah, ini salah satu masalahnya sehingga secara umum masyarakat belum banyak yang tahu tentang apa yang terjadi di Yaman,” katanya. 

Hilman menegaskan, Lazismu akan berpartisipasi dalam program bantuan untuk Yaman ini. Dia berharap, bantuan ini dapat dengan mudah disalurkan mengingat sulitnya akses masuk ke Yaman. 

Tak hanya RZ dan Lazismu, lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga menyambut baik seruan MUI untuk membantu rakyat Yaman. Bahkan, menurut Presiden ACT Ibnu Khajar, lembaga filantropi ini telah sejak beberapa tahun lalu menyalurkan bantuan ke Yaman. 

"Program untuk Yaman ini masuk dalam lima program prioritas ACT, sejak pecahnya perang tahun 2015-2016. Palestina, Yaman, Suriah, Rohingya, dan Uighur adalah lima negara prioritas yang secara reguler ACT mengirimkan bantuannya.”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat