Sejumlah pejabat melihat inovasi Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA) saat diuji coba di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/4/2020). | ANTARA FOTO

Opini

Peringkat PT dan Industri Strategis

PT terbaik akan mampu menarik talenta terbaik dari seluruh dunia.

BADRI MUNIR SUKOCO, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga 

Peringkat perguruan tinggi (PT) berkorelasi tinggi dengan Global Competitiveness Index sebuah bangsa, yang dikeluarkan World Economic Forum. Semakin tinggi dan banyak PT yang menduduki peringkat dunia, semakin tinggilah daya saing bangsa tersebut.

Tingginya daya saing bangsa akan sejalan dengan tingginya GDP per kapitanya. Ini membuat kepala pemerintahan berlomba memberikan perhatian. 

Pemerintah Rusia meluncurkan program 5-100 sejak 2012. Tujuannya, menempatkan lima perguruan tinggi Rusia pada Top 100 World University Ranking (WUR). Perdana menteri Singapura, sejak lama berambisi menjadikan National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technology University (NTU) menjadi nomor satu di Asia.

Sementara itu, Pemerintah Cina meluncurkan Proyek 211 pada 1995 (abad ke-21 terdapat 100 perguruan tinggi Cina masuk WUR), C9 League (aliansi sembilan perguruan tinggi top di Cina) dan yang terbaru Double First Class University Project pada 2015.

 
Tingginya daya saing bangsa akan sejalan dengan tingginya GDP per kapitanya. 
 
 

Tujuannya hanya satu, menempatkan perguruan-perguruan tinggi Cina di tempat terhormat WUR. Bagaimana dengan Indonesia? Sejalan dengan visi Kabinet Indonesia Maju untuk mengantarkan Indonesia untuk keluar dari middle income trap.

Terdapat lima program strategis, program pertama (pembangunan SDM) dan program terakhir (transformasi ekonomi) sangat terkait peringkat PT dan industri strategis yang akan dibangun.

Richard Florida (2012) menyatakan, bangsa akan berdaya saing dan bernilai tambah tinggi bila mampu mentransformasi ketergantungan pada sumber daya alam, murahnya pekerja, dan modal yang dimiliki menjadi creative (knowledge-based) economy.

Industri strategis

Struktur perekonomian Swiss menunjukkan kontribusi sektor jasa cukup dominan, mencapai 70,90 persen dari total GDP-nya (Societe Generale, 2019). Sebagian besar terkait industri hospitality and leisure.

Empat PT dari Swiss mendominasi daftar Top 5 universities bidang ini, yang diselingi University of Nevada–Las Vegas pada posisi yang kedua. Data selanjutnya, 25,60 persen GDP Swiss disumbang industri manufaktur, sepertiganya dari alat kesehatan dan obat-obatan.

Data peringkat PT juga menunjukkan posisi cukup baik dimiliki PT dari Swiss pada bidang Pharmacy Ana Pharmacology (tertinggi pada #21 dunia – ETH Zurich–Swiss Federal Institute of Technology) dan Medicine (tertinggi pada #61 dunia – University of Zurich).

Peringkat tersebut, tentu didukung publikasi pada jurnal-jurnal top tier dan dihilirisasi melalui paten-paten, yang dikerjasamakan dengan industri. Ini semakin memperkuat positioning Swiss sebagai produsen alat kesehatan dan obat-obatan kelas dunia.

Hal yang sama juga terjadi pada Selandia Baru. Pada QS WUR 2021, University of Auckland memiliki peringkat tertinggi (#81 dunia), tapi pada bidang veterinary, Massey University memiliki peringkat yang tinggi (#19 dunia).

Ini tecermin dari ekspor daging dan produk turunannya (15,8 miliar dolar AS atau 42,5 persen dari total ekspor) Selandia Baru, bisa  mengoptimalkan industri strategisnya (peternakan dan produk turunannya), dengan keunggulan PT pada bidang veterinary.

Hal sama terjadi di Thailand, yang memiliki ekspor besar produk agrikultur, misalnya daging dan ikan (6,6 miliar dolar AS), juga buah-buahan tropis (4,2 miliar dolar AS).

Ini ditunjang riset terintegrasi dengan pengembangan industri agrikultur dan diwakili tingginya peringkat Kasetsart University pada bidang agriculture and forestry (#63 dunia).

 
Keberadaan PT juga akan memfasilitasi technological catching-up, yang memungkinkan Indonesia mempersempit selisih perkembangan teknologi dengan negara maju.
 
 

Rekomendasi

Memiliki PT berperingkat tinggi tentu sangat membanggakan, sekaligus menunjukkan kualitas dan daya saing SDM yang dimiliki sebuah negara. Namun, ini harus disinergikan dengan pengembangan industri strategis yang dimiliki Indonesia.

Keberadaan PT juga akan memfasilitasi technological catching-up, yang memungkinkan Indonesia mempersempit selisih perkembangan teknologi dengan negara maju, bahkan menyamainya.

QS WUR by Subject 2021 diumumkan 4 Maret 2021. Pada beberapa bidang PT, Indonesia memiliki peringkat membanggakan. Misalnya, //performing arts #51-100 dunia (ISI Yogyakarta), engineering petroleum #51-100 dunia (ITB), dan agriculture and forestry #62 dunia (IPB).

Richard Florida (2012) menyampaikan, PT terbaik akan mampu menarik talenta terbaik dari seluruh dunia, menggunakan dan mengembangkan teknologi terkini, serta memiliki tingkat toleransi yang tinggi.

Hasilnya, kelas kreatif yang menunjang pengembangan ekonomi kreatif untuk mencukupi dan kontribusi perekonomiannya kian signifikan. Bagi PT, ini tantangan bagaimana memanfaatkan peringkat per bidang ilmu guna mengakselerasi industri strategis.

Bagi pemerintah, PT dengan peringkat dunia menjadi referensi industri strategis apa yang bisa dikembangkan dan menjadi lokomotif transformasi ekonomi Indonesia untuk lepas dari middle income trap

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat