Hafiza Elvira Nofitariani Merawat Budaya Berderma | Dialog Jumat/Republika

Uswah

Hafiza Elvira Nofitariani: Merawat Budaya Berderma

Merawat budaya berderma di Indonesia menjadi poin mendalam yang memang merangsang Hafiza

OLEH IMAS DAMAYANTI

Tidak semua orang bisa merealisasikan cintanya terhadap bangsa dan agama dengan kontribusi nyata. Apalagi, dalam merawat nilai-nilai kebaikan bangsa Indonesia yang dikenal paling dermawan di dunia.

Hafiza Elvira Nofitariani menjadi salah satu anak bangsa yang dapat mengaktualisasikan rasa cinta terhadap bangsa dan agama melalui aksi-aksi nyata. Di usianya yang masih muda, Hafiza gigih merawat, menggerak kan, dan meng hasilkan dampak so sial berkelanjutan bagi Indonesia melalui dunia filantropi.

Muslimah yang memenangkan predikat Top 5th Indonesia Young Business Leaders Award (IYBLA) 2021 kategori Function Leader ini diapresiasi atas prestasinya. Dia diganjar penghargaan atas kepemimpinannya sebagai pelaksana tugas (Plt) kepala Divisi Digital Fundraising Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang telah mendorong berbagai kemajuan dalam bidang pengumpulan digital.

Hafiza juga berkontribusi dalam membentuk dukungan bagi kader muda yang potensial dan berprestasi di lembaga filantropi pelat merah itu.

Sederet prestasi Hafiza merupakan buah dari proses perjalanan yang menempanya hingga kini. Muslimah yang merupakan alumnus Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI) ini juga pernah menyabet predikat sebagai mahasiswi berprestasi pada 2010 silam. Bidang akademik yang digeluti Hafiza tersebut pada akhirnya semakin memupuk minatnya terhadap dunia filantropi kelak.

 
Di ilmu keperawatan itu memang sepertinya agak berbeda jauh dengan dunia filantropi.
 
 

"Di ilmu keperawatan itu memang sepertinya agak berbeda jauh dengan dunia filantropi. Tapi, justru aspek sosial dan kemanusiaan sama-sama hadir di keduanya. Saya pribadi memang passion sekali di aspek social project dan kemanusiaan," kata Hafiza saat dihubungi Republika, Selasa (2/3).

Hafiza bercerita tentang bagaimana perjalanannya di dunia filantropi bermula. Semasa kuliah, dia kerap aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan kemudian bekerja di Laznas Dompet Dhuafa (DD) setelah menamatkan studi S1-nya. Di DD, Hafiza mengaku mengikuti program management trainee. Hafiza menjadi amil selama beberapa tahun di organisasi filantropi tersebut.

Dari sana, Hafiza kemudian meyakini, dunia non-govermental organization (NGO) dan perzakatan sangatlah luas. Dia pun mulai memfokuskan diri untuk menerjunkan diri secara serius dan detail. Dalam perjalanannya menekuni dunia filantropi ini, Hafiza mengakui ada banyak tantangan yang perlu dihadapi secara baik dan profesional.

Tantangan pertama yakni bagaimana dia dapat mengelola dana umat agar bisa bermanfaat bagi orang banyak. Kedua, aspek edukasi mengenai zakat dan donasi. Ketiga, bagaimana pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dapat mengubah mustahik menjadi muzaki. "Dan mungkin salah satu targetnya adalah bagaimana agar angka kemiskinan dapat ditekan sedemikian mungkin lewat dana ZIS yang dikelola," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hafiza Elvira (hafizaelvira)

Bermula dari keluarga

Dunia filantropi dan zakat bagi Hafiza adalah jalan dalam mengamalkan nilai-nilai kebaikan yang ia pegang sebagai prinsip. Dia ingat betul bagaimana lingkungan keluarga telah memperkenalkan mengenai aspek-aspek kebaikan sosial mulai skala yang paling kecil di usianya yang masih dini.

"Dari keluarga, saya lebih banyak melihat contoh. Jadi, keluarga saya memberikan contoh tentang dunia filantropi, bahwa kita bisa kok membantu orang sedari kecil. Dari nenek saya, saya juga belajar itu," kata Hafiza.

Merawat budaya berderma di Indonesia menjadi poin mendalam yang memang merangsang Hafiza agar terus mempersembahkan yang terbaik. Selain karena telah terbukti dalam mengembangkan digital fundraising Baznas melalui kanal-kanal digital dengan penghimpunan donasi yang terus meningkat, Hafiza terus membaca pergerakan tren-tren baru dengan meramu berbagai inovasi dengan target yang dicanangkan.

Di tengah kesibukannya, dalam waktu dekat Muslimah yang satu ini juga merupakan penerima beasiswa dari LPDP di salah satu kampus di Amerika Serikat dalam studi non-profit management. Baginya, menggali ilmu di dunia filantropi hingga ke negeri-negeri jauh diharapkan dapat membawanya kembali ke Indonesia untuk menerapkannya di Baznas.

"Sambil menunggu berangkat kuliah S-2 ke sana, saya terus kembangkan di digital dengan kampanye-kampanye kreatif. Alhamdulillah, saya happy (berkiprah dalam dunia filantropi)," kata dia.

 

 

PROFIL

Nama lengkap: Hafiza Elvira Nofitariani

Tempat, tanggal, lahir: Jakarta, 22 September 1990

Riwayat pendidikan: S1 Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

Riwayat aktivitas/organisasi:

*2021-saat ini: Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)Anggota Komite Keuangan Sosial

*2020: World Zakat Forum Youth Symposium Coordinator

*2020-saat ini: Institut Fundraising Indonesia Associate Trainer

*2011-2017: Nalacity Foundation Founder

*2009-saat ini: Toastmasters International Public Speaking Organization

 

Prestasi

*2021: Top 4th Indonesia Young Business Leaders Award (IYBLA)Majalah SWA &PT PLN

*2017-2018: Amil Terbaik Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

*2015: Delegasi Changing Faces Women's Leadership Seminar, Hawaii, USA

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat