Sepatu anak-anak yang diculik dari sekolah pemerintah di Kankara, Nigeria, Rabu (16/12/2020). | AP Photo/Sunday Alamba

Internasional

Pasukan Keamanan Terus Mencari Siswi Hilang

Sejumlah serangan yang belakangan ini terjadi meningkatkan kembali perhatian akan kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata dan ekstremis.

JANGEBE -- Pasukan keamanan Nigeria masih mencari lebih dari 300 siswa perempuan yang diculik. Dalam beberapa waktu belakangan, sekolah telah beberapa kali menjadi sasaran penculikan massal untuk mendapatkan uang tebusan di Nigeria utara oleh kelompok bersenjata.

Pada 18 Februari, sebuah sekolah di negara bagian Zamfara mendapat tamu yang tak diharapkan, seorang pria bersenjata yang menangkap 317 perempuan. Polisi pada Sabtu (27/2) masih terus melakukan pencarian terhadap mereka, sementara orang tua menunggu di kompleks sekolah untuk mendapatkan kabar kepastian tentang anak-anaknya.

Upaya pencarian telah dilakukan melalui jalur darat dan udara. Sebanyak dua helikopter pun dikerahkan untuk mencari anak-anak tersebut. Polisi juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang. 

Salah satu dari orang tua siswa yang masih menghilang, Lawal Muhammad, berharap putrinya akan dibebaskan. Muhammad mengungkapkan, dia terus berharap putrinya akan segera dibebaskan. Ia mengatakan, para penculik juga menginginkan uang tebusan yang bisa dibayarkan.

photo
Orang tua korban menangis seturut pembebasan putra meraka yang diculik di Kamkara, Nigeria, pada 2020 lalu. - (AP Photo/Sunday Alamba)

"Yang ini, sudah mencari tebusan, jadi saya tahu dan percaya bahwa ketika pemerintah setuju dengan mereka, mereka akan dapat membebaskan putri kami," kata Muhammad.

Beberapa laporan mengatakan gadis-gadis itu, berusia 12 hingga 16 tahun, telah dibawa ke hutan Dangulbi. Saat ini, negara bagian Zamfara telah menutup semua sekolah berasrama. 

Selain para siswa perempuan, sehari sebelumnya, 27 siswa, 3 staf, dan 12 anggota keluarga mereka, juga diculik oleh sebuah geng bersenjata yang menyerbu sekolah menengah ilmu pemerintah di distrik Kagara, negara bagian Niger. Seorang anak laki-laki tewas dalam penggerebekan itu.

Peristiwa penculikan anak-anak bukan kali ini saja terjadi. Penculikan yang menyasar sekolah pertama kali dilakukan oleh kelompok milisi Boko Haram dan ISIS Afrika Barat. Pada 2014, lebih dari 270 siswi di Kota Chibok diculik kelompok Boko Haram. 

photo
Sekelompok anak sekolah selepas dibebaskan dari penculikan di Katsina, Nigeria, Jumat (18/12/2020. - (AP Photo/Sunday Alamba)

Sekira 100 orang korban masih dinyatakan hilang hingga sekarang. Sejumlah serangan yang belakangan ini terjadi meningkatkan kembali perhatian akan kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata dan ekstremis. 

Kekacauan terkait hal ini menjadi persoalan politik Presiden Muhammadu Buhari, tokoh pensiunan jenderal dan eks pemimpin militer, yang mendapat kritikan dalam beberapa bulan terakhir atas serangan besar oleh geng yang disebut masyarakat lokal sebagai "bandit".

Dalam sebuah pernyataan Jumat (26/2) malam, kantor kepresidenan mengatakan Presiden Buhari telah mendesak pemerintah negara bagian untuk meninjau kembali kebijakan mereka dalam memberi penghargaan kepada bandit dengan uang dan kendaraan. Pemerintah pusat pun memperingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat menjadi bumerang yang justru menghancurkan. 

Menurutnya, pemerintah tidak akan tunduk terhadap aksi pemerasan yang menculik anak-anak sekolah demi mendapat uang tebusan bernilai tinggi. "Tujuan utama kali ini adalah menyelamatkan para sandera dalam keadaan hidup dan tak terluka," kata Buhari menegaskan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat