Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada pemuka agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (23/2). | Republika/Putra M. Akbar

Tajuk

Antisipasi  Antusiasme Vaksinasi

Persiapan yang tak kalah penting adalah ketersediaan vaksin.

Masyarakat menyambut dengan antusias program vaksinasi Covid-19.  Di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (23/2), para pedagang berdesak-desakan untuk menjalani vaksinasi.R

Ratusanpedagang antre berebut divaksin sehingga menimbulkan kerumunan di lantai 8 pasar tersebut. Mereka ingin segera mendapatkan suntik vaksin karena sudah menunggu berjam-jam.

Kericuhan   pun terjadi, saat ratusan pedagang yang hendak ikut vaksinasi Covid-19 terhenti di lantai 7, Blok A, Pasar Tanah Abang. Mereka tak diperbolehkan naik menuju lantai 8, tempat lokasi vaksinasi Covid-19. Beberapa di antara mereka pun cekcok dengan petugas. Ratusan pedagang berebut untuk mendapatkan jatah vaksin, tanpa lagi mengindahkan protokol kesehatan.

Kejadian ini bisa dilihat dari dua sisi. Dari sisi antusiasme kita justru patut bergembira dengan kejadian itu. Karena apa? Ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat untuk divaksin sangat besar. Mereka rela berdesak-desakan, berebut, bahkan berselisih dengan petugas demi mendapatkan jatah vaksin.

Di sisi lain, tentu kita miris dengan kejadian itu. Kerumunan seperti itu tentu berpotensi menyebarkan Covid-19. Kita melihat ada ketidaksiapan—paling tidak dalam kasus Pasar Tanah Abang, dalam program vaksinasi.

Program vaksinasi Covid-19 yang dicanangkan  pemerintah saat ini sudah mengalami perluasan. Jika sebelumnya tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin, kini sudah mulai menyasar pekerja publik dan lanjut usia. Beberapa profesi lain juga mulai divaksinasi secara terbatas.

 
Momen ini perlu dijaga. Antusiasme masyarakat harus diimbangi dengan kesiapan dalam program vaksinasi.
 
 

Kita melihat, saat ini antusiasme masyarakat untuk divaksin mulai tinggi. Kasus Tanah Abang menjadi bukti bahwa warga sampai harus melanggar protokol kesehatan untuk mendapatkan vaksin.

Momen ini perlu dijaga. Antusiasme masyarakat harus diimbangi dengan kesiapan dalam program vaksinasi. Saat ini masyarakat  sudah mulai mencari informasi bagaimana mengakses vaksin.

Agaknya, kampanye vaksin yang selama ini didengungkan pemerintah dan banyak kalangan, membuahkan hasil. Tinggal bagaimana pemerintah mempersiapkan dengan baik program vaksinasi. Persiapan yang tidak maksimal membuat peristiwa di Pasar Tanah Abang terjadi.

 
Persiapan yang tak kalah penting adalah ketersediaan vaksin.
 
 

Persiapan yang mesti dilakukan adalah soal pendataan calon penerima vaksin. Jangan sampai jatah untuk kalangan tertentu, tetapi menyasar juga ke pihak lain. Ini terjadi dalam kasus tenaga kesehatan beberapa waktu lalu. Ada warga yang bukan tenaga kesehatan, tapi ikut mendapat vaksin.

Persiapan berikutnya adalah pelaksanaan  vaksinasi di lapangan. Harus direncanakan secara matang agar pelaksanaan vaksinasi tetap sesuai dengan protokol kesehatan. Kapasitas petugas dan penerima vaksin harus benar-benar diperhitungkan untuk menghindarkan terjadinya antrean dan desak-desakan.

Persiapan yang tak kalah penting adalah ketersediaan vaksin. Pengadaan vaksin mesti dipercepat agar vaksinasi tidak terkendala dengan kurangnya jumlah vaksin. Saat ini adalah momen terbaik untuk pelaksanaan program vaksinasi. Antusiasme masyarakat sedang tinggi. Jadi, jangan tunggu sampai semangat itu meredup lagi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat