VICTORIA -- Negara bagian Victoria Australia, akan mengakhiri masa lockdown yang telah diterapkan selama lima hari terakhir pada Rabu (17/2). Kebijakan ini memungkinkan penonton dalam jumlah terbatas datang menyaksikan turnamen tenis Australian Open di Melbourne Park. Ini menjadi kabar baik bagi salah satu turnamen Grand Slam tersebut.

Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews mengatakan, sebagian besar pembatasan pergerakan akan dicabut. Namun, kewajiban dalam mematuhi protokol kesehatan tetap harus diikuti. Penggunaan masker akan tetap wajib baik di dalam maupun di luar ruangan ketika aturan jarak sosial terkadang dilanggar tanpa sengaja.

Pencabutan pembatasan ini karena tidak ada kasus baru lagi di sebuah klaster yang terkait dengan sebuah hotel karantina di kota Melbourne. "Dalam arti yang lebih luas, kami aman dan terbuka. Namun, tentu saja, virus ini belum sepenuhnya teratasi," kata Andrews dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Selasa (16/2).

Pencabutan pembatasan akan memungkinkan setidaknya setengah tribun dihadiri penonton dalam turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne. Sebelumnya, para pemain bertanding di stadion kosong selama penguncian wilayah.

"Akan ada pertemuan sore ini (kemarin-Red), di mana kami akan membahas angka yang aman dan akan membuat keputusan itu dibuat secepat mungkin," kata Andrews.

Di bawah perjanjian pra-penguncian wilayah dengan pemerintah Victoria, kerumunan penonton akan dibatasi hingga 25.000 untuk setiap hari selama empat hari terakhir, tetapi Andrews mengatakan angka itu mungkin berkurang lebih lanjut.

Pejabat telah mengizinkan 30 ribu penonton untuk masing-masing dari delapan hari pertama turnamen - sekitar setengah dari kehadiran normal.

Sebelum penguncian, jumlah penonton di turnamen dibatasi menjadi 25.000 dan itu dapat dikurangi lebih lanjut untuk empat hari terakhir turnamen.

Penguncian di Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, dipicu oleh penemuan kasus Covid-19 di sebuah hotel karantina di Melbourne. Jumlah kasus membengkak menjadi 19, tetapi tidak ada infeksi baru yang dilaporkan lagi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat