Ilustrasi suami dan istri. | DOK ANTARA Putra Haryo Kurniawan

Khazanah

Bisakah Suami Istri Bertemu Lagi di Surga?

Sangat mungkin suami dan istri bertemu lagi di surga

Ada satu pertanyaan yang kerap dilontarkan pasangan suami istri. Bisakah mereka bertemu kembali di akhirat, bahkan di surga? Adakah syarat-syarat untuk itu?

Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA, menjelaskan, jika mereka kelak sama-sama masuk surga, dan salah satunya mendapat derajat lebih tinggi, dialah yang bisa mengambil inisiatif dengan mendatangi pasangannya sehingga terjadilah pertemuan. Hal ini ibarat orang yang tengah berada di pesawat.

"Orang yang di ruangan kelas bisnis kan boleh-boleh saja ke kelas ekonomi. Kalau kelas ekonomi kan tidak boleh ke kelas bisnis kecuali dapat izin ya. Jadi, bisa (bertemu di surga) asalkan satu pesawat dulu, dan ada niat ketemu. Kalau tidak ada keinginan, ya tidak ketemu. Perumpamaannya seperti itu," tutur dia kepada Republika, Rabu (10/2).

Lebih lanjut Ustaz Sarwat mengatakan, penghuni surga itu mendapatkan nikmat yang tinggi dan dengan nikmat tersebut bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Termasuk bertemu dengan istri atau suaminya saat di dunia jika yang bersangkutan juga menjadi penghuni surga.

"Pertemanan kita dengan siapa pun di dunia itu bisa berlanjut ke akhirat. Misalnya, bisa enggak reunian dengan teman-teman SD? Ya bisa," ujar dia.

Merujuk pada hadis dan Alquran, Ustaz Sarwat memaparkan, di akhirat, ingatan manusia tentang apa yang dialaminya di dunia tidak hilang begitu saja. Manusia saat di akhirat memiliki ingatan ketika mereka masih berada di dunia.

Karena itu, bila ada sepasang suami istri yang ingin bertemu lagi di surga dengan cara meningkatkan amal ibadah di dunia, hal itu bisa saja terjadi. Sebab, ingatan mereka soal sosok yang menjadi pasangan hidupnya di dunia masih ada.

"Bisa, tinggal apakah masih ada keinginan untuk itu," ujar doktor ilmu Alquran dan tafsir Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta itu.

Lantas, apakah hal dinamis di dunia, termasuk soal kecenderungan perasaan, juga tetap ada saat berada di surga? Ustadz Sarwat mengatakan, tidak ada yang mengetahui mengenai hal itu. Sebab, jika di dunia, perasaan setiap orang tentu berbeda-beda sesuai masanya. Di kala remaja, mungkin ingin fokus pada pernikahan, dan di saat paruh baya mungkin fokus pada jabatan dan bukan pernikahan lagi.

"Nah, itu yang masih ghaib. Apakah perasaan kita saat di akhirat adalah ketika kita di saat terakhir hidup di dunia? Ataukah kita bisa menyetel perasaan kita, misalnya mengecilkan perasaan kita. Lalu selera kita dinamis seperti di dunia atau statis? 

Wallahu a'lam bishawab, yang penting kita masuk surga dulu," ucapnya.

Menurut dia, ada banyak hadis yang berisi tentang cara seorang Muslim agar masuk surga. Ada pula ribuan jalan untuk menuju surga. "Banyak amalan yang bisa membuat seseorang masuk surga, jadi tidak harus spesifik, harus begini begitu. Intinya amal baiknya lebih banyak daripada amal buruknya.’’

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat