Roger Danuarta memerankan Dokter Gia | Youtube

Geni

Menyelami Kisah Cinta Viral Dokter Gia

Dokter Gia mengajak Elsa berlibur ke Eropa dan melamarnya di puncak gunung Chamonix yang diselimuti salju.

Dokter bernama Gia Pratama (Roger Danuarta) merindukan kehadiran pendamping hidup. Saat beribadah ke Tanah Suci, dia memanjatkan doa kepada Allah SWT agar segera dipertemukan dengan jodohnya. 

Tak disangka, di sana dia berjumpa dengan Elsa (Salshabilla Adriani), perempuan yang sebelumnya dia temui di pesawat sewaktu berangkat ke Tanah Suci. Gia menganggap Elsa adalah jawaban atas doanya.

Mereka berdua memutuskan untuk mengenal lebih jauh. Semakin mantap dengan hatinya, Gia mengajak Elsa berlibur ke Eropa dan berencana melamarnya di puncak gunung Chamonix yang indah diselimuti salju. 

Namun, bukan bahagia yang didapatnya. Hati Gia justru hancur karena Elsa menolak lamarannya. Dengan perasaan penuh kesedihan, Gia harus tetap menjalankan tugas sebagai dokter.

Dia mendapat panggilan untuk membantu seorang bapak penderita penyakit lambung. Di situlah Gia bertemu dengan Syafira (Cut Meyriska), putri dari pasiennya. Syafira juga baru saja mengalami patah hati.

Pernikahan Syafira yang tinggal menghitung hari ternyata dibatalkan. Pertemuan yang tidak disengaja itu menuntun Syafira dan Gia berkenalan lebih jauh, sekaligus menjadi bukti bahwa luka hati dapat disembuhkan.

Pahit-manis kisah asmara Gia Pratama mencari pendamping hidup hadir dalam film Berhenti di Kamu. Sinema besutan Mizan Pictures dan Max Pictures itu tayang di Disney+ Hotstar mulai 12 Februari 2021.

Film ini mengadaptasi novel laris yang juga berjudul Berhenti di Kamu karya Gia Pratama. Sebelum dituangkan dalam novel, kisah inspiratif nan menyentuh dari sang dokter sempat viral di media sosial.  

Sutradara film, Indra Gunawan, menyampaikan, proses syuting Berhenti di Kamu berlangsung di sejumlah negara berbeda. Sinema ini membawa penggemar mengunjungi semua negara tersebut.

Selama 19 hari, film menjalani syuting di Kota Makkah, Madinah, Amsterdam, Lyon, dan Chamonix. "Penonton sekaligus menjadi bagian dalam perjalanan kisah asmara Gia yang rumit," ujar Indra.

Produser, penulis novel, serta deretan pemeran film hadir pada konferensi pers virtual, Kamis (11/2). Putut Widjanarko selaku produser menyampaikan, kesamaan film dengan novelnya sekitar 80-90 persen.

Sisanya sedikit berbeda dengan kronologi berlainan untuk menambah proses dramatik pada film. Meski begitu, skenario film telah dikonsultasikan dengan Gia sebagai penulis novel dan pemilik cerita sehingga tak melenceng dari garis besarnya. 

Menurut Putut, kekhasan Berhenti di Kamu adalah kehadiran beragam peristiwa yang memengaruhi kisah dokter Gia. Sebagian terjadi di ruang gawat darurat, sebagian lagi terjadi dalam relasi Gia.

Masyarakat yang belum familier dengan dunia kedokteran akan mendapatkan banyak wawasan bermanfaat dari film ini. Tidak hanya informatif, kisah ini juga mendewasakan serta memuat hikmah serta perjalanan hidup.

Cerita ini komplet dengan latar dunia kedokteran. "Ada peristiwa lucu, menyedihkan, unik, aneh, bahkan tidak terpikirkan di dunia nyata. Bukan sekadar kisah mencari jodoh," ujar Putut.

Aktris Salshabilla Adriani yang berperan sebagai Elsa senang terlibat dalam film karena belajar banyak hal baru. Dia sempat minder karena merasa belum sampai pada titik yang dicapai sosok Elsa, tapi kemudian memantapkan diri.

Awalnya, Salshabilla pun hanya menebak-nebak soal pembawaan Elsa karena dia tidak bertemu dengan sosok yang diperankan. Penafsiran mandiri itu juga dikombinasikan dengan banyak berkonsultasi bersama Gia.

"Aku bisa ambil garis besarnya karena cerita ini adalah perspektif Kak Gia. Cerita yang inspiratif, aku baru tahu kalau dokter setangguh dan se-hectic itu, selain prosesnya mencari cinta," ucap Salshabilla.

Untuk kedua kalinya, Roger Danuarta dan Cut Meyriska berperan sebagai pasangan dalam film. Keduanya menganggap pengalaman bekerja bersama lebih mudah karena mereka sudah sangat mengenal satu sama lain.

Roger sempat terkejut saat pertama kali membaca novel Berhenti di Kamu. Ceritanya dianggap sangat epik dan heboh hingga dia pun tertarik berperan serta memerankan sosok dokter Gia Pratama.

"Deg-degannya karena ini dari kisah nyata, tokohnya ada, jadi pasti ada standar dan perbandingan. Semoga apa yang dibuat dari hati bisa sampai ke hati," ungkap Roger.

Dia bersama Meyriska beberapa kali berjumpa dengan Gia dan Syafira, mengobrol serta makan malam. Menurut Roger, Gia sangat sabar menjelaskan berbagai istilah medis serta cara menangani pasien.

Meyriska merasa tantangan terbesarnya adalah logat Jawa dari sosok asli Syafira. Seperti diketahui, Meyriska adalah perempuan asli Aceh, sehingga memerankan tokoh dengan logat Jawa jadi hal baru baginya.

Akan tetapi, dari segi penampilan dan cara berhijab, Meyriska dan Syafira dianggap tidak jauh berbeda. Saat mereka berjumpa pun, Meyriska memperhatikan cara berbicara serta cara berjalan sosok Syafira.

Dia mengaku mendapatkan perspektif baru mengenai dokter. Meyriska salut karena dengan semua masalah pribadi yang dihadapi, juga hati dan pikiran yang terguncang, dokter tetap harus menangani pasien dengan profesional.

Menurut dia, banyak pesan dalam film ini yang bisa diambil. "Semua scene adalah golden scene. Tentang pasien, keluarga pasien, keluarga Gia, Syafira, Elsa, ada ceritanya masing-masing," kata Meyriska.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat