Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah (kedua kiri) meninjau pelaksanaan PSBB. Pemkot Tangerang menggelar rapat konsultasi RPJMD perubahan belum lama ini. | FAUZAN/ANTARA FOTO

Bodetabek

Kesehatan dan Kemiskinan Jadi Prioritas Pemkot Tangerang

Pemkot Tangerang menyelenggarakan forum konsultasi publik RPJMD Perubahan 2019-2023.

TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berupaya mengutamakan penanganan kesehatan selama pandemi Covid-19 belum selesai. Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah mengatakan, pembangunan ke depan diarahkan pada sektor kesehatan, kemiskinan, hingga pemulihan ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, pemkot menyelenggarakan forum konsultasi publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Perubahan 2019-2023 yang diinisiasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang. Seluruh kegiatan yang tertuang dalam RPJMD Kota Tangerang bertujuan untuk menjadikan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Dia mengakui, pandemi Covid-19 memberikan dampak langsung kepada masyarakat Kota Tangerang, yang kehidupannya menjadi lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Pada 2020, angka kemiskinan tercatat 98 ribu jiwa di Kota Tangerang. Menurut Arief, selama pandemi Covid-19, terjadi peningkatan angka kemiskinan sebesar 0,79 persen dibandingkan tahun lalu.

"Karena itu, RPJMD harus diubah menyesuaikan dengan kondisi terkini di mana pandemi Covid-19 masih terjadi," kata Arief di Kota Tangerang, Banten, Jumat (5/2).

Diadakannya forum konsultasi publik nantinya instansi terkait diharapkan dapat merumuskan strategi untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Arief tidak ingin masyarakat di wilayahnya semakin kesulitan karena pandemi Covid-19 belum juga berakhir.

Karena itu, RPJMD perlu diperbarui dengan disesuaikan dengan kondisi terkini. "Tentu kami memiliki tujuan untuk dapat membawa Kota Tangerang menjadi lebih sejahtera, berakhlakul karimah, dan berdaya saing," kata Arief.

Kepala Bappeda Kota Tangerang Sugiharto Achmad Bagja mengatakan, penentuan arah kebijakan RPJMD Perubahan terbagi dalam tiga isu strategis. Ketiganya adalah pemulihan ekonomi, daya saing sumber daya manusia (SDM), serta pelayanan publik dan daya peningkatan sarana dan prasarana perkotaan.

Sugiharto mengakui, pemulihan ekonomi menjadi skala prioritas di tengah pandemi Covid-19. Adapun kebijakan yang diambil, berupa meningkatkan investasi dengan memperluas promosi dan jaringan kerja sama serta meningkatkan kualitas pelayanan investasi, perizinan, dan nonperizinan yang mudah cepat dan berbasis daring. “Selain itu, juga mengembangkan regulasi insentif dan kemudahan investasi,” kata Sugiharto.

Prioritas pembangunan selanjutnya terkait pemulihan ekonomi lokal dengan arah kebijakan memperluas akses pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap sumber daya produktif yang meliputi kelembagaan, manajemen SDM, permodalan, pemasaran, dan akses pasar. Program berikutnya yang disasar, yaitu pembangunan dalam kebijakan pemulihan ekonomi terkait pariwisata.

Kebijakan tersebut diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan dan pelestarian kebudayaan kemudian didukung dengan mengembangkan potensi, destinasi, promosi, sumber daya manusia, fasilitas, dan jasa pendukung pariwisata. Terakhir, berupaya menggeliatkan kembali perdagangan dan ketahanan pangan di masyarakat.

"Sektor ini diarahkan dengan mengembangkan dan meningkatkan pasar tradisional yang berstandar SNI, mengendalikan stabilitas ketersediaan bahan pangan strategis yang berkualitas dan terjangkau," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat