Ilustrasi shalat witir. Shalat Witir dikerjakan minimal satu rakaat. Waktu shalat dilakukan antara shalat Isya dan Subuh. | Republika/Raisan Al Farisi

Khazanah

Kapan Waktu Paling Utama untuk Shalat Witir?

Shalat Witir dikerjakan minimal satu rakaat. Waktu shalat dilakukan antara shalat Isya dan Subuh.

Shalat sunah witir merupakah salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Shalat Witir memiliki keutamaan yang besar. Nabi SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah yang Mahatinggi telah membekali kalian dengan satu shalat yang lebih baik bagi kalian dari binatang yang paling bagus, yaitu shalat Witir.

Dia menjadikannya untuk kalian antara shalat Isya sampai terbit fajar. (HR Abu Daud). Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW mengungkapkan, "Wahai orang-orang yang berpedoman pada Alquran, kerjakanlah shalat Witir karena sesungguhnya Allah SWT Witir (ganjil) dan menyukai Witir."

Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz mengungkapkan, shalat Witir dikerjakan minimal satu rakaat. Waktu shalat dilakukan antara shalat Isya dan Subuh. Allah SWT yang Mahasuci adalah ganjil dan menyukai witir. Dia menyukai segala sesuatu yang sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Dia itu Mahasabar dan menyukai kesabaran.

Dalam beberapa hadis, Dr Said bin 'Ali bin Wahf al Qahthani lewat Ensiklopedia Shalat menjelaskan, Rasulullah SAW melakukan shalat Witir dengan satu rakaat, tiga rakaat (salam pada rakaat kedua kemudian ditutup dengan satu rakaat), tiga rakaat berturut-turut (tanpa duduk kecuali pada rakaat terakhir), lima rakaat berturut-turut dengan diakhiri pada rakaat kelima, tujuh rakaat tanpa duduk kecuali pada rakaat keenam, tujuh rakaat tanpa duduk kecuali pada rakaat terakhir, sembilan rakaat tanpa duduk kecuali pada rakaat kedelapan, kemudian mengerjakan rakaat kesembilan.

Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga membaca doa qunut dalam shalat Witirnya. Doa itu di baca sebelum dan sesudah rukuk. Nabi SAW pernah mempraktikkan keduanya, yakni membaca doa qunut sebelum rukuk dan pernah membacanya setelah rukuk. Namun, al-Qah thani menjelaskan, yang afdhal adalah qunut setelah rukuk karena banyak disebutkan dalam beberapa hadis.

Menurut hadis yang bersumber dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib, doa qunut itu dibaca yang berarti, "Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Lindungilah aku seperti orangorang yang telah mendapat perlindungan-Mu, berilah berkah pada apa yang telah Engkau berikan ke padaku, lindungilah aku dari kejahatan yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan, karena sesungguhnya Engkau yang dapat menetapkan sesuatu dan tidak ada lagi yang berkuasa di atas diri-Mu. Sesungguhnya tidak akan terhina orang yang mendapat perlindungan-Mu. Maha suci Engkau, wahai Rabbku, lagi Maha tinggi."

Kapan waktu paling utama mengerjakan shalat witir? Apakah boleh dilakukan setelah shalat Isya tanpa shalat Tahajud terlebih dulu, ataukah harus setelah shalat Tahajud?

‘’Shalat witir boleh langsung dilakukan setelah shalat Isya tanpa shalat Tahajud terlebih dulu, atau artinya di awal malam. Ini sebagaimana yang dilakukan sahabat seperti Abu Hurairah dan Abu Bakar Ash-Shiddiq," kata Pengajar Ma'had Daarussunnah Bekasi, Ustaz Muhammad Azizan Syahrial Lc kepada Republika, Kamis (4/2).

Jika shalat witir dikerjakan setelah shalat Isya dan di sepertiga malam terakhir melaksanakan shalat Tahajud, maka apakah harus shalat witir lagi setelah Tahajud? Terkait hal ini, Ustaz Azizan menegaskan, shalat witir hanya dilakukan sekali dalam satu malam.

Dalam sebuah hadis, Tholq bin Ali mengatakan, pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada dua witir dalam satu malam." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Abu Dawud, disahihkan Ibnu Hibban).

Karena itu, Ustadz Azizan menyampaikan, jika sudah shalat witir di awal malam, tidak perlu shalat witir lagi di akhir malam. Namun, waktu yang paling utama atau yang terbaik untuk mengerjakan shalat witir adalah di akhir malam atau di sepertiga malam terakhir.

 
Karena shalat witir adalah sebagai penutup shalat.
 
 

"Karena shalat witir adalah sebagai penutup shalat," tutur Alumnus Fakultas Syariah Universitas al-Imam Muhammad bin Su'ud Riyadh Cabang Jakarta itu.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari jalur Ibnu Umar, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jadikanlah shalat witir sebagai akhir shalatmu di malam hari." (HR Bukhari dan Muslim).

Terlepas soal waktu pengerjaaannya, Ustaz Azizan mengingatkan, yang terpenting adalah menjaga shalat witir. Sebab, bicara soal keutamaan, shalat witir adalah hak bagi setiap Muslim dan kata 'hak' ini sering digunakan sebagai redaksi untuk mewajibkan sesuatu.

"Sehingga sebagian ulama dari kalangan zhohiriyah memandang shalat witir itu wajib. Tetapi, jumhur ulama mengatakan, sunah mu'akkadah (sangat dianjurkan)," ucap pria yang tengah menempuh pendidikan magister di Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Hadis lain juga menyebut soal keutamaan shalat witir. Dari Kharijah bin Hudzafah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah membantu kamu dengan shalat yang lebih baik bagimu daripada unta merah?" Lalu kami bertanya, "Shalat apa itu ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Witir antara shalat Isya hingga terbitnya fajar." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad, dishahihkan Al Hakim).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat