Petugas keamanan menghalangi jurnalis meliput kunjungan tim WHO ke Institut Virologi, Wuhan, pada Rabu (3/1). | AP/Ng Han Guan

Internasional

Tim WHO Dapat Data Baru di Wuhan

Cina mengatakan akan bersikap terbuka dan transparan dalam penyelidikan asal-usul SARS-Cov-2.

WUHAN -- Tim investigasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima data tentang virus korona yang belum pernah dipublikasikan. Namun, anggota tim mengingatkan bahwa semua pihak tidak boleh terburu-buru mengharapkan hasil dari kunjungan ini.

"Saya terus ingatkan, kita harus realistik, misi singkat seperti ini tidak akan memberikan semua jawaban, namun setidaknya ini membantu lebih memahami #virusorigin #wuhan," cicit Hung Nguyen-viet, ahli kesehatan manusia dan hewan yang ikut dalam tim.

Ahli zoologi Inggris dan anggota tim, Peter Daszak, menggarisbawahi pentingnya kerja sama dengan para ilmuwan Cina yang telah bekerja di Wuhan sejak pandemi virus korona muncul. "Mereka berbagi data dengan kami yang belum pernah kami lihat sebelumnya, yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya. Mereka berbicara dengan kami secara terbuka tentang segala kemungkinan. Kami benar-benar mencapai sesuati dan saya pikir setiap anggota tim akan mengatakan itu," ujar Daszak, dikutip Sky News, Kamis (4/2).

Tim investigasi WHO tiba di Wuhan pada 14 Januari untuk menyelidiki asal usul SARS-CoV-2, yang sejauh ini telah merenggut sekitar 2,2 juta jiwa. Hingga saat ini tim telah mengunjungi beberapa tempat, termasuk pasar makanan laut lokal yang menjadi tempat kasus pertama virus korona dilaporkan, dan rumah sakit tempat pasien virus korona pertama dirawat.

photo
Peter Daszak dari tim WHO meninggalkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Pengakit Hewani di Wuhan, Selasa (2/1). - (AP/Ng Han Guan)

"Kami berada di pasar melihat-lihat sendiri dan mengajukan pertanyaan, kami bertemu dengan manajer pasar, dengan vendor yang bekerja di sana dan orang-orang dari komunitas dan mengajukan pertanyaan kepada mereka. Itulah jenis informasi yang kami peroleh dengan orang-orang yang penting," kata Daszak. "Menurut saya, Cina terbuka dan bersedia bekerja dengan kami," ujarnya.

Tim WHO mengunjungi Institut Virologi Wuhan pada Rabu (3/2). Daszak sempat mengunggah foto para wartawan yang berkumpul di luar institut. "Terima kasih kepada pers atas kesabaran mereka dan minat untuk menyiarkan berita ini kepada dunia. Tugas terus berlanjut dan kami menanti kesempatan untuk menyampaikan hasilnya sesegera mungkin," cicitnya.

Institut tersebut telah dikaitkan dengan beberapa teori konspirasi yang menunjukkan bahwa virus korona mungkin telah bocor dari laboratorium P4, yaitu tempat ribuan sampel virus corona dikumpulkan dan disimpan.

Cina konsisten membantah tuduhan tersebut. Salah satu peneliti paling terkemuka dari institut tersebut, Shi Zhengli, sebelumnya pernah bekerja dengan Daszak. "Hubungan saya dengan Cina, pekerjaan saya di sini, hubungan saya dengan Institut Virologi Wuhan dan Shi Zhengli sangat baik," ujar Daszak.

Cina mengatakan akan bersikap terbuka dan transparan dalam penyelidikan asal-usul SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Hal itu disampaikan saat tim pakar WHO mengunjungi Institut Virologi Wuhan.

"Perlu diperhatikan bahwa melacak asal mula virus adalah masalah ilmiah yang kompleks dan kami perlu menawarkan ruang yang cukup bagi para ilmuwan untuk melakukan pekerjaan mereka. Cina akan, seperti biasa, mempertahankan sikap terbuka, transparan, dan bertanggung jawab, terus bekerja sama dengan WHO," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Cina Wang Wenbin dalam konferensi pers pada Rabu (3/2), dikutip laman resmi Kemlu Cina.

Wang mengungkapkan, selain mengunjungi Institut Virologi Wuhan, tim WHO juga melakukan diskusi dengan para ahli dari Huazhong Agricultural University. "Kegiatan ini merupakan bagian penting dari pertukaran penelusuran asal-usul (SARS-Cov-2) dan kerja sama antara kedua belah pihak," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat