Antrean truk mengular di ruas jalan Parung Panjang Kabupaten Bogor Jawa Barat | Youtube

Bodetabek

Warga Parung Panjang Nantikan Jalan Khusus Tambang

Pemprov Jabar menggandeng Banten untuk merealisasikan jalan khusus truk tambang di Parung Panjang Bogor.

BOGOR -- Masyarakat Desa Parung Panjang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) sangat berharap pembangunan jalur khusus tambang segera terealisasi. Untuk itu, mereka mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar segera merealisasikan pembangunan jalan yang sudah dirancang sejak era gubernur Ahmad Heryawan.

Seorang warga Desa Parung Panjang berinisial CAS (41 tahun) mengatakan, kondisi Jalan Parung Panjang rusak di beberapa titik. Hal itu menyebabkan debu ketika musim kemarau dan lubang air kala musim hujan. Jalan rusak terjadi sejak tiga tahun lalu karena kelebihan kapasitas dilalui ribuan truk setiap harinya.

Meski sempat diperbaiki, kerusakan kembali terjadi karena intensitas kendaraan yang lewat sudah melebihi kapasitas jalan. "Karena memang kalau dibuat jalur tambang itu menurut saya solusi terbaik. Selain agar masyarakat tidak terkena dampak dari debu dan jalan rusak, para sopir bisa beraktivitas seperti biasa dan secara ekonomi bisa kembali normal,” ujar CAS ketika ditemui Republika di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Selasa (2/2).

Dia menjelaskan, sebenarnya kondisi jalan umum yang dilalui truk dan masyarakat setiap hari juga merugikan sopir. Karena itu, Pemkab Bogor sejak 2019 mengeluarkan kebijakan armada pengangkut galian hanya boleh lewat pukul 22.00 WIB-05.00 WIB. Selain untuk meminimalisasi kecelakaan, aturan itu juga demi meredam kemarahan warga yang mengeluh aktivitas mereka terganggu lalu lintas truk.

CAS mengakui, sejak pembatasan jam operasional bagi angkutan tambang, masyarakat sudah tidak terlalu terganggu. Apalagi, masyarakat juga menyediakan beberapa kantong parkir untuk kendaraan yang biasa membawa muatan 40 ton itu. Sehingga, semua armada tambang kini tidak lagi diparkir di sisi jalan, yang dulunya malah membuat kemacetan.

Menurut CAS, dengan adanya jalur khusus tambang maka bisa menciptakan keadilan bagi warga, sopir, dan pengusaha. “(Sekarang) dari segi penghasilan para sopir kan berkurang. Dengan adanya jalur khusus tambang itu bisa jadi adil buat semua. Warga sekitar tidak terganggu, begitu juga para sopir tambang bisa beroperasi,” tuturnya.

Kepala Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Acep Humaedi, berharap, jalur khusus tambang bisa segera dibangun. Sejumlah desa yang biasa dilewati armada tambang, meliputi Desa Jagabaya, Lumpang, Cibunar, Parungpanjang, dan Jagabita.

Acep mengatakan, warga di desanya ada 10 orang yang bekerja sebagai sopir truk tambang. “Kalau jalan tambang terealisasi, nantinya di desa saya bukan lagi kena hujan debu, tapi jadinya hujan sejuk,” tuturnya.

Mulai 2022

Camat Parung Panjang, Icang Aliudin, menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterimanya, pembangunan jalur khusus bakal dimulai pada 2022. Dia mengatakan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah menunjukkan time line terkait rencana pembangunan proyek tersebut. Pada enam bulan pertama 2021, sambung dia, Pemprov Jabar melakukan sinkronisasi data di lapangan.

“Ada berita acara kesepakatan program MoU Pemprov Jawa Barat dengan perusahaan tambang, dengan transporter, dan lain-lain,” ujar Icang ditemui di kantornya.

Setelah itu, menurut Icang, baru dilakukan skema pembiayaan yang melibatkan Pemprov Jabar dan Banten, termasuk pengusaha tambang milik badan usaha milik daerah (BUMD). Hal itu karena jalan sepanjang 20,47 kilometer itu berbatasan dengan Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Jika terjadi kesepakatan, pada Oktober dilanjutkan pembuatan feasibility study, detail engineering design (DED), serta kajian analisis dampak lingkungan (amdal).

Dengan begitu, proyek pembangunan jalan bisa dimulai tahun depan. “Nantinya ada penugasan dari pemerintah daerah, tapi pasti ada keputusan gubernur dan diturunkan tim pengendali di lapangan. Nah, itu perkiraan 2022,” tutur Icang.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara mengatakan, pembangunan jalan khusus tambang penting untuk dilaksanakan. Sebab, tak hanya membuat struktur jalanan rusak, tapi juga kendaraan besar yang melintas beberapa kali menjadi pemicu kecelakaan. Dia pun meminta pemerintah daerah (pemda) memikirkan aspirasi warganya.

“Pembangunan jalan tambang menurut saya pribadi, urgent untuk dibangun. Karena sudah terlalu banyak masyarakat yang kena imbasnya,” ujar politikus Partai Gerindra itu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat