Warga Moscow ditangkap polisi saat menyambut kedatangan pimpinan oposisi Rusia, Alexei Navalny, di Bandara Vnukovo, Ahad (17/1) lalu. Moscow, | AP/Dmitry Serebryakov

Internasional

Rusia Terus Diwarnai Unjuk Rasa

Pendukung Navalny kini berencana menggelar unjuk rasa di Moskow, dekat Kremlin.

MOSKOW—Para pendukung kritikus Kremlin, Alexei Navalny, turun ke jalan-jalan Siberia dan Vladivostok pada Ahad (31/1/2021). Mereka menggelar unjuk rasa kedua pada pekan ini, walaupun polisi sudah mengeluarkan peringatan dan menindak keras para pendukung Navalny.

Pengunjuk rasa juga berencana turun ke jalan-jalan di Moskow untuk menuntut Presiden Rusia Vladimir Putin membebaskan Navalny yang merupakan oposisinya yang paling terkenal. Sebelumnya, ia telah ditahan pada 17 Januari lalu saat baru pulang dari Jerman tempat ia dirawat untuk memulihkan diri dari serangan racun, pada musim panas tahun lalu.

Polisi mengatakan, unjuk rasa kali ini tidak mendapat izin dan akan dibubarkan. Menurut kelompok pemantau unjuk rasa OVD-Info, saat ini polisi telah menahan lebih dari 4.000 orang dalam unjuk rasa yang digelar sejak pekan lalu tersebut.

Dalam unjuk rasa di Vladivostok yang digelar pada pukul 02.00 pagi waktu setempat, polisi mencegah pengunjuk rasa mengakses pusat kota. Polisi juga memaksa para pengunjuk rasa pindah ke pinggir laut beku di Teluk Amur.

photo
Yulia, istri pimpinan oposisi Rusia, Alexei Navalnys berjalan setibanya di Bandara Moskow.  - (AP/Pavel Golovkin)

Unjuk rasa pun tetap dilakukan saat suhu udara minus 13 derajat celsius. Kota Tomsk, di Siberia, yang menjadi tempat yang dikunjungi Navalny sebelum tiba-tiba sakit pada Agustus lalu, juga dipenuhi pengunjuk rasa.

Demonstran berkumpul di aula kota sambil meneriakan 'biarkan dia pergi' dan mengibarkan bendera Rusia. OVD-Info mengatakan, sejak unjuk rasa dimulai polisi sudah menahan 145 orang, termasuk 76 orang di Vladivostok.

Pendukung Navalny kini berencana menggelar unjuk rasa di Moskow, dekat Kremlin dan markas badan intelijen FSB. Rencana unjuk rasa itu mendorong pihak berwenang menutup tujuh stasiun metro di ibu kota Rusia dan membatasi pergerakan warga di pedestrian.

Pada Ahad (31/1/2021) pagi, suasana di Kota Moskow juga diwarnai oleh banyak polisi yang berjaga. Pihak berwenang Rusia terus melakukan penindakan terhadap sekutu-sekutu Navalny.

Termasuk saudara laki-lakinya Oleg yang kini menjadi tahanan rumah. Oleg, bersama rekan-rekannya Lyubov Sobol, Anastasiya Vasilyeva, dan Oleg Stepanov saat ini ditempatkan di bawah tahanan rumah hingga 23 Maret karena menyerukan protes akhir pekan lalu yang dapat menimbulkan risiko Covid-19.

photo
Alexei Navalny duduk dalam penerbangan ke Moskow, Ahad (17/1/2021). Pimpinan oposisi itu langsung ditangkap setelah mendarat. - (AP/Mstyslav Chernov)

Navalny menuduh Putin yang memerintahkan rencana pembunuhannya. Kremlin membantah keras tuduhan tersebut. Pemerintah Rusia menuduh tokoh oposisi itu melanggar syarat penangguhan penahanan.

Unjuk rasa ini menunjukkan rasa frustrasi rakyat Rusia atas pandemi Covid-19 dan upah yang tak pernah naik. Negara-negara Barat juga telah mendesak Moskow membebaskan Navalny.

Para sekutu oposisi telah meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menyanksi 35 orang yang mereka sebut sekutu dekat Putin. Pada Sabtu (30/1/2021), Biden telah meminta Presiden Putin untuk membebaskan Navalny melalui sambungan telepon.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, dalam pembicaraan dengan Putin, Biden menekankan pada sejumlah masalah. Selain penahanan Navalny, dibahas pula dugaan campur tangan dalam Pemilu 2020, kedaulatan Ukraina, hingga peretasan siber SolarWind.

Untuk menggalang dukungan, Navalny merilis video yang menuduh Putin memiliki rumah mewah di Laut Hitam. Munculnya video berjudul ‘Palace for Putin’ ini kemudian memantik unjuk rasa yang digelar di 122 kota besar maupun kecil di seluruh penjuru Rusia.

Kremlin pun langsung membantah tuduhan yang disampaikan melalui video yang sudah ditonton lebih dari 100 juta kali itu. Menyusul kontroversi yang muncul, pengusaha dan mantan rekan Putin berlatih judo, Arkady Rotenberg mengakui bahwa dialah yang memiliki rumah mewah tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat