Kegiatan sosialisasi penambahan manfaat kepesertaan Bp Jamsostek di Jakarta pada Senin (25/1) | BP Jamsostek

Nasional

BP Jamsostek Berharap Kepesertaan Bertambah

Kenaikan manfaat menjadi bahan sosialisasi efektif menambah kepesertaan.

 

JAKARTA — Meski berada di tengah pandemi Covid-19, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Jakarta Kelapa Gading berupaya meningkatkan kepsertaan. Hal ini dilakukan dengan menyelenggarakan sosialisasi manfaat program perlindungan jaminan sosial di Jakarta pada Senin (25/1).

Acara ini adalah bentuk kerja sama BP Jamsostek bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se-Jakarta Utara. Acara ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Di antaranya adalah pemeriksaan suhu badan. Tidak boleh lebih dari 37 derajat celsius. Jarak tempat duduk satu dan lainnya dilebarkan hingga satu meter lebih. Semua peserta mengenakan masker dan mendapatkan penyanitasi tangan. Acara ini dibagi menjadi lima sesi. Masing-masing sesi dihadiri 30 peserta.

Kepala Kantor Cabang BP Jamsostek Jakarta Kelapa Gading, Erfan Kurniawan mengatakan,  kegiatan itu dimaksudkan untuk bentuk memberikan informasi kenaikan manfaat jaminan program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (JKM) tanpa adanya kenaikan iuran. Kenaikan manfaat tersebut tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2019. “Diharapkan dengan manfaat perlindungan ini para pekerja dapat melaksanakan aktifitas bekerja dengan nyaman dan tenang, sehingga akan berdampak pada peningkatan produktivitas dalam dan di luar perusahaan” ujar Erfan.

Salah satu kenaikan manfaat tersebut yaitu bantuan beasiswa. Sebelumnya, bantuan beasiswa diberikan sebesar Rp 12 juta untuk satu orang anak menjadi maksimal sebesar Rp 174 juta untuk dua orang anak. Satu anak mendapatkan Rp 87 juta. Angka ini menunjukkan kenaikan tujuh kali lipat dari besaran beasiswa yang sebelumnya. Dalam persentase, kenaikan ini mencapai 1.350 persen. Dengan begitu, pendidikan anak menjadi lebih terjamin. ”Beasiswa akan diberikan sejak taman kanak-kanak (TK) hingga anak pekerja lulus dari bangku kuliah,” cetus Erfan.

Selain itu, ada pula uang santunan yang diberikan lewat program JKM sebesar Rp 42 juta dari yang sebelumnya Rp 24 juta. 

Sedangkan program Jaminan Kecelakaan Kerja telah hadir secara lengkap, seperti perawatan dan pengobatan tanpa batasan biaya sesuai kebutuhan medis, santunan pengganti upah selama tidak bekerja.

Santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah. Juga santunan cacat total hingga maksimal sebesar 56 kali upah, dan bantuan beasiswa, hingga manfaat pendampingan dan pelatihan untuk persiapan kembali bekerja (return to work).

Manfaat di atas menjadi semakin baik, antara lain berupa santunan pengganti upah selama tidak bekerja, ditingkatkan nilainya menjadi sebesar 100 persen untuk 12 bulan dari sebelumnya hanya 6 bulan. Setelah 12 bulan dan seterusnya, pengganti upah ditanggung sebesar 50 persen hingga sembuh.

Sosialisasi ini merupakan bentuk tanggung jawab BP Jamsostek sebagai badan penyelenggara jaminan sosial. Di forum ini selain memberikan edukasi juga menjadi bahan evaluasi dan monitoring terkait kendala – kendala yang dirasakan peserta khususnya FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) se-Jakarta Utara. 

“Kami berharap manfaat yang nyata yang telah BPJAMSOSTEK berikan dapat dirasakan oleh setiap pekerja,” tambah Erfan.

Sekali lagi mari tanamkan gerakan sadar jaminan sosial ketenagakerjaan dan jaminan sosial ketenagakerjaan itu sendiri wajib dirasakan dan dimiliki oleh seluruh pekerja Indonesia sesuai amanat undang – undang.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat