Anak telantar berjalan di luar rumah daruratnya di Kabul, Afghanistan, Senin (18/1). Sekitar 10 juta anak Afghanistan membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. | AP/Mariam Zuhaib

Internasional

Anak-Anak Ini Butuh Makan, Selimut, dan Kaus Kaki

Sebanyak 9,7 juta anak-anak sangat membutuhkan dukungan untuk bertahan hidup.

KABUL -- Organisasi kemanusian Save the Children melaporkan, sekitar 10 juta anak di Afghanistan berisiko tidak memiliki cukup makanan untuk dikonsumsi pada 2021, Selasa (19/1). Lembaga ini menyerukan miliaran dana baru untuk bantuan negara yang sedang mengalami perang berkepanjangan ini.

Direktur Save the Children Afghanistan, Chris Nyamandi mengatakan, rakyat Afghanistan akan sangat terancam oleh dana kemanusiaan yang tidak memadai yang dijanjikan oleh negara-negara kaya pada konferensi di Jenewa pada November. "Bantuan ke Afghanistan telah turun secara mengkhawatirkan pada saat kebutuhan kemanusiaan meningkat. Kami sekarang berada dalam posisi tidak berkelanjutan di mana bantuan jauh dari apa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Lebih dari 18 juta warga Afghanistan, termasuk 9,7 juta anak-anak, sangat membutuhkan dukungan untuk bertahan hidup, termasuk bantuan makanan. Save the Children Afghanistan tersebut meminta sumbangan 3 miliar dolar AS untuk membayar bantuan pada 2021.

photo
Anak telantar berjalan di luar  rumah daruratnya di Kabul, Afghanistan, Senin (18/1). Sekitar 10 juta anak Afghanistan membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. - (AP/Rahmat Gul)

Nyamandi mengatakan warga Afghanistan menderita di bawah kombinasi konflik kekerasan, kemiskinan, dan pandemi Covid-19. "Ini adalah situasi yang sangat buruk yang membutuhkan perhatian segera dari komunitas internasional," katanya.

Putaran terakhir pembicaraan damai antara Taliban dan negosiator pemerintah Afghanistan yang dimulai awal bulan ini di Qatar. Hanya saja, upaya ini lambat membuahkan hasil karena kekhawatiran atas lonjakan kekerasan baru-baru ini di Afghanistan.

Pandemi juga berdampak buruk pada jutaan keluarga Afghanistan. Pada 2020, Bank Dunia memperkirakan bahwa pandemi tersebut telah sangat mengganggu impor, termasuk barang-barang kebutuhan rumah tangga, sehingga menyebabkan inflasi yang cepat. Ketegangan kesehatan dan ekonomi tambahan dari pandemi telah memperdalam dampak kemanusiaan di seluruh negeri.

photo
Anak telantar berjalan di luar  rumah daruratnya di Kabul, Afghanistan, Senin (18/1). Sekitar 10 juta anak Afghanistan membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. - (AP/Rahmat Gul)

Banyak orang Afghanistan juga menyalahkan korupsi pemerintah yang tak terkendali dan pelanggaran hukum atas ekonomi negara yang buruk. Juru bicara sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric, mengatakan, lembaga tersebut dan mitra kemanusiaannya akan mencari bantuan 1,3 miliar dolar AS untuk 16 juta warga Afghanistan yang membutuhkan tahun ini. Jumlah tersebut naik dari sekitar 2,3 juta orang tahun lalu yang membutuhkan bantuan penyelamatan hidup.

"Terjadi peningkatan besar dalam jumlah orang yang membutuhkan bantuan," kata Nyamandi.

Nyamandi mengatakan, konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun tidak akan segera berakhir, jutaan orang akan terus menderita. "Ini sangat berat bagi anak-anak, banyak di antaranya tidak tahu apa-apa selain kekerasan," katanya.

Menurut PBB, hampir 6.000 orang meninggal dunia atau terluka dalam pertempuran di Afghanistan antara Januari dan September tahun lalu. Kekerasan terus memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka setiap tahun dan membatasi akses orang ke sumber daya termasuk rumah sakit dan klinik.

photo
Anak telantar mengintip dari balik rumah daruratnya di Kabul, Afghanistan, Senin (18/1).  - (AP/Rahmat Gul)

Dalam laporan Save the Children pada Desember, kelompok itu mengatakan lebih dari 300 ribu anak-anak Afghanistan menghadapi kondisi musim dingin yang membekukan. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit dan kematian tanpa pakaian musim dingin yang layak dan pemanas.

Organisasi tersebut memberikan perlengkapan musim dingin kepada lebih dari 100 ribu keluarga di 12 dari 34 provinsi Afghanistan. Perlengkapan tersebut termasuk bahan bakar dan pemanas, selimut dan pakaian musim dingin, termasuk mantel, kaus kaki, sepatu dan topi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat