Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12). | ANTARA FOTO/ Reno Esnir

Kabar Utama

Indonesia Kejar Pasar Mobil Listrik 

Indonesia membuka peluang pembangunan holding baterai dengan investor asing.

OLEH SAPTO ANDIKA CANDRA, INTAN PRATIWI

Indonesia punya peluang besar untuk masuk ke dalam industri mobil listrik sebagai produsen utama baterai lithium. Bagaimana tidak, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Berbekal potensi tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan, bakal memprioritaskan pengembangan industri hilir nikel dalam lima tahun ke depan. 

Jokowi mengatakan, sebanyak 25 persen cadangan nikel dunia berada di Indonesia dengan jumlah sekitar 21 juta ton. Dengan jumlah tersebut, kata Presiden, Indonesia mengontrol hampir 30 persen produksi nikel global saat ini. 

Untuk mengembangkan industri hilir nikel, Jokowi mendukung integrasi industri yang mengolah bijih nikel menjadi pig iron nickel (feronikel berkadar rendah), feronikel, dan baja tahan karat. Jokowi juga mendorong agar BUMN yang menggarap industri pertambangan bisa bekerja sama dengan swasta hingga perusahaan multinasional. 

"Kita ingin memasuki fase berikutnya untuk memasuki produksi baterai lithium sebagai komponen utama kendaraan listrik yang ke depan semuanya ini akan berpindah ke sana," kata Jokowi, Ahad (10/11). 

photo
Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8). PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat pertumbuhan positif kinerja produksi unaudited komoditas feronikel pada periode triwulan ke-2 tahun 2020. - (JOJON/ANTARA FOTO)

Pemerintah  membuka peluang pembangunan holding baterai Indonesia dengan investor asing. Namun, kerja sama ini disusun agar Indonesia tetap mendapat keuntungan terbesar. Pemerintah ingin produk nikel tetap diolah di dalam negeri. 

Proyek hilirisasi nikel untuk menghasilkan produk akhir baterai lithium sedang dikerjakan konsorsium BUMN yang terdiri atas holding pertambangan MIND ID melalui Antam, Pertamina, dan PLN. Kesepakatan awal sudah ditekan antara Antam dengan konsorsium CATL, perusahaan baterai asal China. Nantinya, CATL akan mengolah nikel yang dipasok oleh Antam untuk masuk tahap produksi. 

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyatakan, siap mendukung rencana Presiden untuk memasifkan kendaraan listrik di Indonesia. Berbagai langkah sudah disiapkan PLN mulai dari ekosistem mobil listrik hingga infrastruktur kelistrikan.

EVP Coorporate Communication PLN Agung Murdifi menjelaskan, sesuai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), PLN diminta untuk menyiapkan infrastruktur penunjang. Ia mengatakan, stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) telah disiapkan PLN yang meliputi semua jenis kendaraan, yaitu mobil, motor, hingga transportasi massal. 

photo
Menteri BUMN Erick Thohir sedang mengisi daya kendaraan listrik di stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Denpasar, Bali, Sabtu (2/1). - (Dok Kementerian BUMN)

"Selain itu, PLN sudah membuat showcase baik untuk mobil listrik, motor listrik ataupun bus, yakni berupa stasiun pengisian yang berada di rumah atau home charging," ujar Agung kepada Republika, Senin (11/1).

Saat ini, kata Agung, sudah ada 20 SPKLU yang berhasil dikelola. Tahun ini, PLN berencana membangun sebanyak 57 SPKLU. Menurut dia, komposisi infrastruktur pengisian daya sebanyak 80 persen untuk rumah tangga dan 20 persen berupa SPKLU di tempat-tempat umum.

"Kami melihat pertumbuhan mobil listrik akan semakin pesat. Untuk itu, kami telah menyiapkan infrastrukturnya termasuk menyiapkan insentif di dalamnya," ujar Agung. Agung menambahkan, PLN juga memberikan dukungan melalui stimulus tarif listrik dan tambah daya bagi para pelanggan PLN yang mempunyai kendaraan listrik.

Sementara itu, Kementerian ESDM telah menyusun Grand Strategi Energi, dengan salah satu programnya adalah penggunaan KBLBB. Di samping itu, peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik juga didukung dengan rencana pembangunan SPKLU dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik juga didukung rencana pembangunan SPKLU di 2.400 titik dan SPBKLU di 10 ribu titik sampai dengan 2025. Selain itu, dilakukan  peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki potensi untuk membuat kendaraan listrik karena teknologi dan komponen yang digunakan lebih sederhana daripada kendaraan konvensional. Hal ini merupakan kesempatan besar bagi industri otomotif di dalam negeri.

"Selain itu, kita juga memiliki potensi kemampuan dalam negeri untuk memproduksi baterai dengan didukung potensi tambang mineral nikel yang cukup besar sebagai bahan baku baterai," katanya. 

Menteri BUMN Erick Thohir pada Sabtu (2/1) mengatakan, akan melakukan penjajakan kerja sama dengan Tesla dalam pengembangan industri kendaraan listrik. "Insya Allah pada Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” kata Erick. 

Erick pun memerintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya setelah pandemi. Menurutnya, PLN sudah berada di jalur yang tepat dengan ikut serta dalam konsorsium pembuatan baterai mobil listrik. Kerja sama itu juga melibatkan perusahaan asal Korea Selatan dan Cina.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (erickthohir)

Erick menilai, mobil listrik punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi tapi juga manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak.

Erick juga telah melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik sekaligus menguji coba mengendarai mobil listrik di Denpasar, Bali. "Mobil listrik sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp 1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp 200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di masa pandemi seperti ini,” kata Erick. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat