Ilustrasi latihan pemain bulu tangkis Indonesia untuk menghadapi kejuaraan All England di Bangkok. | ANTARA FOTO

Olahraga

Selamat Berjuang di Bangkok, Bulu Tangkis Indonesia!

Meski pertandingan bulu tangkis baru akan digelar 12 Januari, tim Indonesia sudah berada di Bangkok sejak 4 Januari.

Ketika atlet cabang olahraga lain masih bertanya-tanya kapan ada pertandingan lagi karena jadwal kompetisi atau turnamen yang belum jelas, sebanyak 27 pebulu tangkis Indonesia justru sudah harus berjuang di turnamen bulu tangkis internasional di Bangkok, Thailand, mulai Selasa, 12 Januari 2021. Turnamen awal 2021 ini akan menjadi yang perdana bagi pasukan Pelatnas Cipayung setelah terakhir kali tampil di turnamen internasional pada ajang All England, Maret tahun lalu.

Setelah itu, wabah korona melanda dunia. Indonesia pun tak pernah lagi mengirimkan pemainnya ke beberapa kejuaraan yang sempat digelar Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF). Pebulu tangkis Indonesia hanya fokus latihan di pelatnas dan dua kali mengikuti ajang internal pelatnas, yakni nomor perorangan dan beregu sebagai simulasi Piala Thomas dan Uber.

Kini setelah 10 bulan absen, pebulu tangkis Indonesia akan diuji di turnamen sesungguhnya. Ada tiga turnamen yang akan digelar secara berturut-turut di Bangkok nanti. Diawali dengan Yonex Thailand Terbuka (12-17 Januari), Toyota Thailand Terbuka (19-24 Januari), dan Final BWF World Tour 2020 (27-31) Januari. Khusus turnamen terakhir hanya pemain yang masuk delapan besar BWF yang bisa ikut.

Adapun daftar pemain yang akan berjuang di Thailand nanti adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito di tunggal putra, dan di tunggal putri ada Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan. Ganda putra diwakili Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian/Rian Ardianto, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, dan Daniel Marthin/Leo Rollycarnando.

Sementara, untuk ganda putri ada Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Ganda campuran diwakili Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaya, Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari, dan Adnan Maulana/Michelle Crhystine Bandaso.

Meski pertandingan baru akan digelar 12 Januari, tim Indonesia sudah berada di Bangkok sejak 4 Januari. Pandemi Covid-19 yang belum usai memang mensyaratkan seluruh tim melakukan karantina terlebih dahulu untuk menjaga kesehatan agar tak terpapar Covid-19. PBSI bahkan harus menyewa pesawat sendiri untuk memberangkatkan para pahlawan olahraga ini.

Perjuangan nanti tidak seperti biasa yang hanya akan menghadapi lawan di arena bulu tangkis. Namun, juga melawan "musuh" yang tidak terlihat, dalam hal ini virus korona. Bahkan, Indonesia terpaksa tidak memberangkatkan ganda putra terbaiknya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasalnya, sebelum berangkat Kevin dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya, pemain tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota, juga dinyatakan positif Covid-19. Bahkan, ini menyebabkan Jepang tidak mengirimkan satu pun wakil ke Thailand. Atlet yang sudah berada di Bangkok pun tetap waswas dengan virus asal Wuhan, Cina, ini. Pasalnya, panitia penyelenggara mewajibkan delapan kali tes usap (PCR swab) selama di sana. Tim Indonesia sudah melakukannya dua kali, yakni saat kedatangan pada 4 Januari, kemudian hari ketiga pada 7 Januari. Rencananya, pada 11 Januari, lalu 15 Januari, 18 Januari, 22 Januari, 26 Januari, dan 30 Januari akan dilakukan tes lanjutan.

Pemain harus benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Jangan sampai karena tindakan indisipliner menyebabkan pemain terpapar Covid-19. Hal ini tentu akan merugikan tim Indonesia. Sebaiknya tahan dulu keinginan untuk pergi ke tempat-tempat umum, keluar untuk yang benar-benar penting saja. Kita tentu berharap yang pertama adalah pemain selalu dalam kondisi sehat. Setelah itu barulah berharap gelar juara dapat dibawa pulang ke Tanah Air.

Turnamen di Thailand nanti juga akan menjadi usaha pertama untuk mengumpulkan pundi-pundi gelar juara bagi pengurus baru PBSI 2020-2024 di bawah pimpinan Ketua Umum Agung Firman Sampurna. Ia yang memercayakan posisi kepala bidang pembinaan dan prestasi PBSI kepada sosok Rionny Mainaky untuk menggantikan Susy Susanti.

Ajang nanti juga ujian bagi tuan rumah Thailand menggelar turnamen internasional di tengah pandemi Covid-19. Mampukah berjalan dengan baik, tanpa ada satu pun pemain yang terpapar Covid-19? Jika ini berhasil, BWF tentu saja akan lebih mudah memberikan izin kejuaraan internasional selanjutnya pada waktu dan tempat yang berbeda. 

Pengurus PBSI yang ikut berangkat ke Thailand juga harus mengambil pelajaran bagaimana tuan rumah Thailand menggelar ajang ini. Agar nanti jika menjadi tuan rumah sudah ada bahan perbandingan. Karena kita belum tahu pasti kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat