Petugas melakukan ekstraksi sampel Covid-19 di Bio Safety Level-2 Dinkes Kota Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Senin (4/1). | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Nasional

Tim Antisipasi Mutasi Covid-19 Dibentuk

Indonesia diharapkan bisa lebih memahami virus Covid-19 yang ada di dalam negeri.

JAKARTA – Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) bersama Kementerian Kesehatan membentuk tim kerja sama surveilans genom virus Covid-19. Pembentukan tim ini untuk melihat perkembangan Covid-19 di Indonesia dan potensi mutasinya.

“Untuk bisa lebih memahami tidak hanya karakter virus Covid-19, tapi juga mutasi yang mulai banyak terjadi, maka Kemenkes dan Kemenristek/BRIN sepakat melakukan genomic surveilans,” kata Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, dalam keterangannya, Sabtu (9/1).

Bambang menjelaskan, melalui kerja sama ini ia berharap Indonesia bisa lebih memahami virus Covid-19 yang ada di dalam negeri. Ia juga berharap bisa menyampaikan informasi mengenai virus ini kepada dunia.

Jika pengetahuan mengenai virus Covid-19 di Indonesia sudah didapatkan, Bambang berharap ke depannya tim ini juga bisa mempelajari dan mengetahui secara lebih cepat jika ada mutasi virus. Misalkan, mutasi virus yang membuat penularan lebih cepat atau membuat penyakitnya lebih berat.

“Kita juga perlu mendalami bagaimana cara penanganan pasien Covid-19 berdasarkan hasil dari genomic surveilans ini,” kata dia lagi.

Indonesia sebentar lagi akan melakukan vaksinasi ke masyarakat. Terkait hal ini, Bambang menilai, adanya kerja sama ini penting agar Indonesia bisa siap jika terjadi hambatan di dalam proses vaksinasi khususnya terkait perkembangan virus.

Walaupun demikian, Bambang mengatakan, paling tidak hingga saat ini belum ada hambatan untuk efektivitas vaksin yang ada. “Tapi tentunya kita tidak bisa berpuas diri atau lega terlalu cepat. Tentunya dengan kita memahami virus ini barangkali upaya pengobatan akan menjadi lebih akurat,” ujar dia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berupaya memangkas birokrasi dan bergerak cepat dalam penanganan pandemi Covid-19. Menurut dia, perlu gerak cepat untuk membentuk tim surveilans genom virus SARS-CoV-2 sebagai salah satu bentuk penanganan Covid-19.

“Tidak usah terlalu mengikuti birokrasi untuk menyelesaikan masalah ini karena untuk menghadapi virus ini gerakan kita harus cepat,” kata Menkes.

Menkes mengatakan, kerja sama Kemenristek dan Kemenkes ini harus menyatukan seluruh laboratorium penelitian di seluruh Indonesia dalam satu jaringan. Laboratorium yang mampu melakukan pengurutan gen virus dalam jaringan tersebut nantinya akan berbagi informasi dan data mengenai hasil penelitian.

Pembentukan tim surveilans genom ini, kata Budi, merupakan pertahanan Indonesia untuk mencari informasi tentang virus yang berpotensi menyebabkan pandemi di masa depan. “Sehingga nanti ke depannya bangsa kita, anak cucu kita jauh lebih siap,” kata Budi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat