Frank Lampard | EPA-EFE/Richard Heathcote

Olahraga

Lampard Dalam Tekanan

Sinyal-sinyal untuk mendepak Lampard mulai menyala.

LONDON — Pelatih Chelsea Frank Lampard sedang dalam tekanan usai kalah dari Manchester City 3-1 pada pertandingan lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Stamford Bridge, Senin (4/1) dini hari WIB. Kekalahan itu membuat mereka terjun ke posisi delapan klasemen dengan mengemas 26 poin.

Hasil buruk dari City itu membuat pasukan the Blues hanya membukukan satu kemenangan dari enam pertandingan terakhir. Mereka kalah empat pertandingan, satu kali imbang, dan satu kali meraih kemenangan. Catatan minor itu menjadikan kinerja Lampard mulai mendapatkan sorotan.

Sikap pemilik Chelsea Roman Abramovich yang dikenal tak segan memecat pelatih, tentunya disadari oleh Lampard. Taipan asal Rusia itu mempunyai sifat tak sabar ketika melihat klubnya tampil buruk. Apalagi, pada awal musim, Lampard telah menghabiskan dana mencapai 220 juta poundsterling untuk mendatangkan sejumlah pemain anyar.

Sinyal-sinyal untuk mendepak Lampard dari kursi panas di Stamford Bridge juga mulai menyala. Dua nama pelatih top yang kini berstatus sebagai pengangguran, Thomas Tuchel dan Massimiliano Allegri, diembuskan bakal menjadi kandidat pengganti Lampard.

“Tapi, saya tidak khawatir (tentang tekanan). Kami bisa mengalami di puncak atau di bawah,” kata Lampard dikutip dari Reuters, Senin (4/1).

“Saat ini saya baru saja berbicara tentang situasi kami sekarang. Saya mengatakannya ketika kami mengalahkan Leeds dan semua orang mendukung kami untuk menjadi penantang gelar. Saya tahu itu tidak semudah itu,” ujarnya lagi.

photo
Frank Lampard - (EPA-EFE/Catherine Ivill )

Lampard juga menegaskan kekalahan ini tak akan membuatnya larut dalam kesedihan dan kegalauan. Ia akan terus memompa semangat pemainnya untuk dapat kembali ke jalur kemenangan.

Lampard bertekad membawa Chelsea lebih baik dari musim lalu. Ia meminta waktu untuk membawa Chelsea kembali ke jalur yang benar. Ia berkaca pada perjuangan pelatih Manchester City Pep Guardiola ketika mengalami tahun sulit pada tahun pertamanya. Dari Guardiola ia belajar bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam sebuah tim.

“Kami tahu cerita City dan Liverpool dan saya tidak membandingkan diri saya dengan mereka. Saya hanya bisa berbicara tentang kami dan babak pertama menunjukkan kepada kami mengapa ini adalah periode yang sulit bagi Chelsea. Kami harus terus berjuang dan saya orang pertama yang harus terus berjuang,” katanya.

Performa Chelsea yang tak stabil diprediksi akan menyulitkan si Biru London ini untuk bersaing di papan atas. Pasalnya, penampilan rival-rival mereka sudah tampil lebih baik. Liverpool, City, Manchester United, Tottenham Hotspur, Leicester City, dan Everton terus mencatatkan hasil positif pada setiap pekannya.

Leicester pada waktu yang sama dengan Chelsea juga sukses merebut kemenangan 1-2 dari kandang Newcastle United. Namun, tambahan tiga angka itu masih menempatkan the Foxes di peringkat tiga papan klasemen sementara Liga Inggris. Leicester tertinggal satu angka saja dari dua tim teratas, yakni Manchester United dan Liverpool.

Sementara itu, rival sekota Chelsea, Arsenal, mulai memperlihatkan penampilan yang membaik. Hal itu ditandai dengan kemenangan 4-0 atas Westbromwich Albion. Tambahan tiga angka itu mengangkat pasukan Meriam London itu ke urutan 11.

Kemenangan tersebut menjadi yang ketiga secara beruntun. Sebelumnya, Arsenal menang 3-1 saat menjamu Chelsea dan 1-0 di markas Brighton & Hove Albion.

“Ini merupakan kemenangan yang sangat meyakinkan. Tidak mudah untuk memenangkan tiga laga beruntun setelah Hari Natal. Ketika kondisi lebih baik, kami bisa menampilkan permainan yang bagus,” ujar Arteta dikutip dari BBC.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat