Presiden AS Donald Trump. | EPA-EFE/JIM LO SCALZO / POOL

Internasional

10 Mantan Menhan Peringatkan Trump

Trump memicu krisis yang mendorong militer melakukan intervensi untuk pertahankan kekuasaan.

WASHINGTON -- Sepuluh mantan menteri pertahanan (menhan) Amerika Serikat (AS) meminta Presiden Donald Trump mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden 3 November 2020 lalu. Mereka adalah para menhan dari kubu Demokrat dan Republik, yang kompak menandatangani surat pernyataan yang ditujukan kepada Trump.

Mereka juga memperingatkan Trump untuk tidak mencoba melibatkan militer untuk menyangkal hasil pemilihan presiden. Dalam surat bersama yang dipublikasikan surat kabar the Washington Post, para menhan mengungkapkan kekhawatiran terbesar mereka pada hari-hari terakhir pemerintahan Trump sebelum pelantikan presiden terpilih AS, Joe Biden. 

Trump memicu krisis yang mendorong militer melakukan intervensi agar dapat mempertahankan kekuasaan. "Upaya melibatkan angkatan bersenjata AS dalam menyelesaikan sengketa pemilu akan membawa kami ke wilayah yang sangat berbahaya, tanpa hukum, dan tak konstitusional," kata para menhan dalam surat tersebut seperti dikutip the Guardian, Senin (4/1). 

"Warga sipil dan perwira militer yang memerintahkan atau melakukan tindakan semacam itu akan bertanggung jawab, termasuk kemungkinan menghadapi hukuman pidana atas konsekuensi berat tindakan mereka terhadap republik kita," demikian disampaikan para menhan. 

photo
Presiden AS Donald Trump. - (AP Photo/Evan Vucci)

"Transisi kerap terjadi di tengah ketidakpastian internasional tentang kebijakan keamanan nasional dan sikap AS. Semua itu bisa menjadi momen saat bangsa sedang rentan oleh tindakan musuh yang ingin mencari keuntungan dari situasi demikian." 

James Mattis dan Mark Esper yang menjabat sebagai menhan dalam pemerintahan Trump turut menandatangani surat tersebut. Pada Juni lalu, Esper dengan terbuka bertolak belakang dengan Trump.

Saat itu ia bersikeras mengatakan tidak ada alasan untuk memberlakukan Undang-Undang Huru-Hara yang mengizinkan militer turun ke jalan membubarkan pengunjuk rasa. 

Surat tersebut juga ditandatangani Dick Cheney, mantan menhan pada masa pemerintahan George HW Bush. Cheney kemudian menjadi wakil presiden semasa pemerintahan George W Bush. Menhan era George W Bush, yakni Donald Rumsfeld, juga ikut menandatangani surat tersebut.

Surat itu juga diteken menhan era pemerintahan Bill Clinton, yakni William Perry dan William Cohen. Penandatangan berikutnya adalah menhan era Barack Obama, yakni Leon Panetta, Chuck Hagel, dan Ashton Carter serta Robert Gates yang menjabat pada masa pemerintahan Clinton dan Obama. 

Mereka meminta menhan AS saat ini, Christopher Miller, dan jajarannya bekerja sama dengan tim transisi presiden terpilih Biden. Sebelumnya, tim transisi Biden mengeluh Gedung Putih menghentikan arahan intelijen dan Pentagon tidak menjawab pertanyaan mereka. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat