Olivier Giroud dan Karim Benzema | AP

Olahraga

Giroud dan Benzema Masih Tajam

Performa Giroud dan Benzema menjadi inspirasi banyak pesepak bola

JAKARTA -- Olivier Giroud mencetak satu gol ketika Chelsea ditahan imbang 1-1 oleh Aston Villa di Stamford Bridge, Selasa (29/12) dini hari WIB. Giroud kembali bermain sebagai starter pada pertandingan melawan Villa.

Namun, mantan bek sayap Chelsea Graeme Le Saux tidak yakin Giroud masih menjadi pemain yang diinginkan bos Frank Lampard untuk memimpin lini depan.

"Ini sedikit teka-teki bagi Frank karena Giroud akan memberikan level seperti itu. Dia punya naluri menyerang yang dibutuhkan Chelsea dan dia mendapatkan kesempatan tampil untuk pertandingan berikutnya. Namun, menurut saya, dia bukan striker yang mereka inginkan dalam hal kecepatan dan kekuatan seperti yang Anda harapkan dari seorang striker Chelsea," kata Le Saux, dikutip dari Daily Mail, Selasa (29/12).

Pemain berusia 34 tahun itu mencetak gol ketiga dalam empat pertandingan terakhirnya untuk the Blues. Koleksi gol Giroud kini mengungguli tiga bintang mahal the Blues, yakni Hakim Ziyech, Timo Werner, dan Kai Havertz. Meski gagal mengantarkan the Blues meraih poin penuh, Giroud berhasil membuktikan bahwa ia tetap bisa tampil tajam.

Tambahan satu gol ke gawang Aston Villa membuat Giroud kini telah mengoleksi sembilan gol dari 15 penampilan di semua kompetisi. Ziyech sejauh ini baru membukukan dua gol dari 12 penampilan kompetitif bersama the Blues, sementara Werner mencetak delapan gol dari 22 pertandingan musim ini. Sedangkan, Havertz yang menjadi pembelian termahal Chelsea musim ini menjaringkan empat gol dari 18 laga.

Pelatih Chelsea Frank Lampard pun memuji performa Giroud pada pertandingan itu. "Gol itu sangat bagus buat dia (Giroud). Dia berada di dalam kotak penalti lawan dan kami memberikan umpan untuknya. Kami membangun serangan yang bagus untuk gol itu. Jadi, itu adalah hal positif dari Olivier malam ini," kata Lampard dikutip dari the Independent.

Lahir pada 30 September 1986, Olivier Giroud memulai karir sepak bolanya bersama kesebelasan lokal Olympique Club de Froges pada 1994. Lokasinya di tempat kelahirannya Chambéry, Perancis. 

Selama enam tahun ia habiskan untuk meningkatkan skil sepak bolanya. Dianggap khatam bersepak bola di tim tersebut, dia bergabung dengan klub profesional Grenoble ketika berusia 13 tahun.

Lebih lama dari Olympique Club de Froges, Giroud menghabiskan delapan tahun bersepak bola di Grenoble. Kemampuannya yang menonjol membuatnya dipromosikan menjadi pasukan cadangan Grenoble yang bermain di Championnat de France amateur 2.

Di sana Giroud menghasilkan 15 gol dari 15 pertandingan. Berdasarkan keberhasilan inilah, manajer tim Thierry Goudet memromosikan Giroud ke tim inti Grenoble pada bulan Maret 2006.

Giroud menjadi bagian dari tim senior untuk musim 2006-2007 oleh manajer baru Grenoble, Payton Pouliquen dan Nicola Malgeri. Di sinilah dia mendapat nomor punggung 22. Saat melawan Le Havre, dia merobek gawang lawan dan menarik perhatian banyak orang pada tanggal 26 Februari 2007.

Giroud menandatangani kontrak pinjaman dengan klub tingkat tiga Perancis, Istres FC. Di bawah asuhan manajer Frédéric Arpinon, ia melanjutkan perkembangannya sebagai striker. Pemain sepak bola asal Perancis ini berhasil mencetak gol pertamanya untuk Istres di pertandingan melawan Laval. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-1, kemenangan untuk Istres.

Pada 26 Juni 2012, Arsenal mengontrak Giroud. Biaya transfernya mencapai 9,6 juta poundsterling (setara dengan Rp 183 miliar). Gol pertamanya untuk Arsenal terjadi pada 26 September 2012 melawan Coventry City di Piala Liga. The Gunners menang telak 6-1.

Dalam pertandingan melawan Schalke pada 6 November 2012, Giroud mencetak gol Liga Champions pertamanya untuk The Gunners. Laga tersebut berakhir dengan skor imbang 2-2. Pada 17 November, Giroud menghasilkan sebuah gol dalam kemenangan 5-2 Arsenal melawan Tottenham.

Pada 3 November 2011, Giroud untuk pertama kalinya mendapat panggilan dari Tim Nasional Perancis, Laurent Blanc, untuk tampil di pertandingan persahabatan antara Perancis melawan USA dan Belgia pada tanggal 11 dan 15 November 2011.

Pada 29 Februari 2012, ia berhasil menendang gol internasional untuk pertama kalinya di pertandingan persahabatan melawan Der Panzer Jerman. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-1, kemenangan untuk Tim Ayam Jantan.

Karim Benzema

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Karim Benzema (karimbenzema)

Giroud bukan satu-satunya striker senior yang masih bisa menunjukkan ketajaman di depan gawang. Adalah Karim Benzema dari Real Madrid yang akhirnya muncul sebagai penantang untuk gelar pencetak gol paling produktif di Spanyol. Dia bahkan dijuluki sebagai penyerang tengah dan striker terbaik dunia dalam sejarah sepak bola Prancis.

Ia duduk di puncak daftar pencetak gol terbanyak di Spanyol dengan koleksi delapan gol, jumlah yang sama dengan Gerard Moreno dari Villarreal dan Iago Aspas dari Celta Vigo, kemudian unggul satu gol dari Luis Suarez, Mikel Oyarzabal, dan Lionel Messi. Setelah bertahun-tahun, Benzema akhirnya bisa keluar dari bayang-bayang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi

Dalam periode pertama Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid, Ronaldo bertanggung jawab atas 28 persen dari gol Real Madrid. Dalam periode kedua Zidane, Benzema telah mencetak 29 persen gol Madrid. Penyerang Prancis ini memiliki 12 gol di semua kompetisi dengan empat di Liga Champions. Benzema layak meraih penghargaan "Pichichi" setidaknya satu kali sebelum dia pensiun.

Lahir di kota Lyon, Benzema memulai karier sepak bolanya di klub lokal, Bron Terraillon. Pada 1996, ia bergabung dengan klub terbesar di kota tersebut, Olympique Lyonnais, dan kemudian menembus akademi klub tersebut.

Benzema tampil pertama kali pada musim 2004–2005 Ligue 1, dan tampil secara sporadis di tiga musim pertamanya, sementara Lyon menjuarai tiga gelar liga.

Pada musim 2007–2008, ia menjadi pemain yang tampil sejak awal pertandingan secara reguler dan mencetak lebih dari 30 gol dalam musim tersebut. Karena performanya, Persatuan Pemain Sepak Bola Profesional Prancis (UNFP) menganugerahinya gelar Pemain Terbaik Ligue 1 dan masuk ke Tim Terbaik. Benzema juga menjadi pencetak gol terbanyak di liga, dan memenangi Penghargaan Bravo dari majalah Italia, Guerin Sportivo.

Setelah satu musim di Lyon, pada Juli 2009, Benzema menandatangani kontrak enam tahun dengan klub Spanyol, Real Madrid. Setelah berjuang keras untuk mendapat tempat utama pada musim pertamanya di Los Blancos, ia sukses menjuarai Piala Raja Spanyol 2010-11 dan Liga Spanyol 2011-12 bersama tim Madrid tersebut dan mencetak total 58 gol. Pada Desember 2011, ia dianugerahi gelar Pemain Prancis Terbaik oleh majalah France Football.

Benzema merupakan mantan pemain nasional junior Prancis. Ia telah bermain untuk negaranya sejak level U-17 ke atas. Sebelum bermain untuk tim senior, ia bermain untuk tim U-17 yang menjadi juara Eropa pada 2004, bersama nama-nama seperti Samir Nasri dan Hatem Ben Arfa.

Benzema tampil buat pertama kali untuk tim senior pada Maret 2007 dengan sebuah gol semata wayang pada laga persahabatan melawan Austria. Benzema telah mewakili Prancis pada dua turnamen utama, Piala Eropa 2008 dan Piala Eropa 2012.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat