Barang bukti diperlihatkan saat konferensi pers pemusnahan barang bukti narkotika, di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (23/12). | Republika/Thoudy Badai

Nusantara

2.580 Orang Terjerat Kasus Narkoba di Lampung 

Jumlah pengungkapan kasus narkoba tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

BANDAR LAMPUNG -- Sepanjang tahun ini, jajaran Polda Lampung mengungkap sebanyak 1.881 kasus narkotika dan obat terlarang (narkoba). Dari jumlah itu, petugas menangkap 2.580 orang tersangka dan mengamankan uang tunai lebih dari Rp 71 juta.

Wakil Polda Lampung Brigjen Subiyanto mengatakan, dari 1.881 kasus narkoba, petugas berhasil menyita barang bukti jenis ganja 467 kilogram (kg), sabu-sabu 201 kg, ekstasi 33.912 butir, obat-obatan berbahaya 885 butir, tembakau gorila 310 kg, dan uang tunai Rp 71.326.000. "Hal tersebut terungkap dalam razia rutin yang digelar sejak Januari hingga November 2020," kata Subiyanto dalam keterangan pers akhir tahun di Mapolda Lampung, Senin (28/12).

Dia mengatakan, 2.580 orang tersangka terdiri atas pengedar dan kurir. Jajaran Polda Lampung, ujar dia, serius menangani kasus kejahatan extraordinary tersebut di wilayah hukum Lampung. Penanganan kasus narkoba digelar dari perkotaan hingga perdesaan.

"Kami tidak main-main dalam memberantas narkoba, mulai dari kota sampai ke desa," katanya. Menurut dia, pemberantasan kasus narkoba dan penangkapan tersangka pelaku dan kurir terus dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk jika ada anggota kepolisian yang terlibat kasus tersebut.

photo
Wakil kepala Bareskrim Irjen Pol Wahyu Hadiningrat (kanan) didampingi Direktur Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Siregar (kedua kanan) menunjukkan barang bukti Narkotika saat konferensi pers terkait pemusnahan barang bukti narkoba, di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (23/12). - (Republika/Thoudy Badai)

Jumlah kasus narkoba pengungkapan pada tahun ini lebih meningkat dibandingkan dengan pengungkapan kasus narkoba tahun sebelumnya sebanyak 1.817 kasus dengan jumlah tersangka 2.580 orang. Namun, barang bukti tahun lalu lebih banyak, yaitu ganja 602 kg, sabu-sabu 261 kg, dan pil ekstasi 163.955 butir. 

Pada periode yang sama, Polda Kalimantan Barat mengungkap 760 kasus narkotika dengan tersangka 1.019 orang. Total barang bukti yang disita adalah sabu-sabu 54,9 kg, ganja 11,5 kg, dan pil ekstasi 19.500 butir.

"Polda Kalbar dan jajaran menangani 760 kasus narkoba pada 2020. Jumlah itu meningkat 30 kasus dibanding 2019," kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Donny Charles Go saat menggelar rilis akhir tahun di Pontianak, Sabtu (26/12).

Donny mengatakan, dari 1.019 orang, enam orang di antaranya warga negara asing (WNA). Sebanyak 426 orang di antaranya berprofesi sebagai karyawan swasta, 276 buruh atau pedagang, 110 pengangguran, 64 pelajar, 59 ibu rumah tangga, 40 petani atau nelayan, 27 PNS, 21 tukang ojek, dan 2 anggota TNI dan Polri.

photo
Anggota polisi Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Bali memusnahkan barang bukti dalam konferensi pers hasil ungkap kasus narkotika di Mapolda Bali, Denpasar, Bali, Senin (28/12).  - (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

"Berdasarkan data tersebut, tersangka kasus narkotika di Kalbar didominasi oleh karyawan swasta," katanya. 

Narkoba daring

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Narkotika dan Zat Adiktif Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Darmawel Aswar menyebut, di saat Pandemi Covid-19 modus peredaran narkoba marak terjadi dengan cara pemesanan online. Adapun pasokan selama pandemi, lebih didominasi dari Timur Tengah karena kualitasnya.

"Karena pandemi Covid-19 maka modus sekarang yang beredar sekarang adalah sistem dengan online artinya dikirim barang itu kemudian di beli dan modusnya seolah-olah beli sama-sama untuk persediaan di tempat. Padahal sesungguhnya mereka berusaha untuk menumpuk," ujar Darmawel di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/12).

Lebih lanjut, menurut Darmawel, pasokan narkoba, kini dikirim juga dari Iran. Konon sabu dari negara di kawasan Timur Tengah itu, menjadi pilhan favorit lantaran kualitasnya baik. Barang haram dari luar negeri ini, biasanya dikirim melalui jalur laut. Oleh karena itu menurutnya jaringan Iran tersebut perlu diwaspadai

“Sekarang ini jaringan dark Iran sudah mulai masuk dan ini yang kita tangani bersama. Kebetulan sabu dari Iran dengan tingkat kualitas hampir 100 persen artinya kualitasnya sangat bagus,” ungkapnya 

Selanjutnya, Darmawel juga memastikan komitmen Kejaksaan Agung untuk menindak tegas kepada seluruh pengedar narkotika di Indonesia. Hukuman tegas akan diberikan kepada mereka yang merusak generasi bangsa.

"Kami dari kejaksaan berkomitmen khususnya narkoba setiap perkara yang masuk ke kami hampir rata-rara kami lakukan penuntutannya kalau tidak seumur hidup kalau tidak mati," tegasnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat