Ilustrasi Muslim bertasbih dan beristighfar. | Republika/ Wihdan Hidayat

Khazanah

Bertasbih dan Beristighfar ketika Kemenangan Datang

 

JAKARTA – Usai berhasil menaklukkan Kota Makkah kembali, ada hal yang begitu menyejukkan pemandangan dan juga melegakkan hati Rasulullah SAW. Yakni dapat dikuasai kembali Ka’bah kepada umat Islam, dan banyaknya pemelukan agama Islam secara massal oleh penduduk Makkah.

Pakar Ilmu Tafsir asal Indonesia, Prof Quraish Shihab, dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW, menjelaskan, sebelum pemandangan indah dan menyejukkan hati itu hadir, terdapat beberapa perintah yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

Sebelum kehadiran Nabi Muhammad SAW ke Makkah, turunlah ayat-ayat Alquran yang memerintahkan Nabi agar memperbanyak bertasbih atau mengucap subhanallah (سبحان الله) dan beristighfar atau mengucap astaghfirullah (استغفر الله) jika kemenangan datang, memasuki Kota Makkah, dan melihat masyarakat Makkah berduyun-duyun memeluk Islam.

Hal ini sebagaimana diabadikan Allah SWT dalam Alquran Surah An-Nashr ayat 1-3:

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ

وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا

Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Mahapenerima taubat,”.

Dijelaskan bahwa memang janji Allah itu nyata. Masyarakat Kota Makkah berduyun-duyun memeluk Islam setelah kemenangan di Kota Makkah. Ini disebabkan masyarakat Makkah telah meyakini sepenuhnya bahwa Ka’bah dipelihara Allah berdasarkan pengalaman mereka/leluhur mereka ketika Allah memporakporandakan tentara Abrahah yang bermaksud menghancurkan Ka’bah.

Maka begitu Nabi berhasil menguasai Ka’bah dan menghancurkan berhala-berhala yang berada di Ka’bah dan di sekitar Makkah, maka ketika itu mereka yang tadinya meragukan kenabian Rasulullah kini justru meyakini akan kebenarannya. Dan pada saat itulah mereka berduyun-duyun memeluk Islam dengan sadar, penuh keyakinan, apalagi tanpa paksaan.

Bertasbih kepada Allah adalah fitrah seluruh makhluk. Hamka dalam Tafsir Al Azhar, menafsirkan surat Al-Isra ayat 44 yaitu bertasbih adalah mengucapkan kesucian yang berarti juga tunduk akan perintah-Nya, melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya, baik dengan lidah atau perbuatan atau dengan bukti kepatuhan. Langit tujuh petala bertasbih, dan segala penduduk siapapun yang berdiam disemua langit dan bumi itu semuanya bertasbih kepada Allah Swt.

Sedangkan beristighfar adalah tindakan memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang diperbuat sebagai sarana seorang hamba untuk bertobat. Istighfar wajib dilantunkan seseorang sebelum memanjatkan zikir maupun doa agar dapat diterima Allah SWT.

Secerdas apa pun seseorang takkan mampu mengetahui dan menghitung jumlah dosa yang telah ia perbuat dalam sehari, baik dalam bentuk fisik maupun batin. Maka, dengan istighfar dapat menghapus dosa-dosa yang menjadi penghalang terkabulnya doa karena hanya Allah Zat yang Mahapengampun lagi Mahapengasih. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat