Rencanakan keuangan Anda (ilustrasi) | Freepik

Keluarga

Siapkan Rencana Keuangan 2021

Saat penghasilan sudah membaik, bisa mulai mengisi rekening dana darurat lagi.

Tak lama lagi 2020 akan segera berakhir. Ketika memasuki 2021, semua orang berharap di tahun baru semua kesulitan hidup 2020 berakhir. Maklum saja, sejak pandemi merebak di dunia, banyak sekali perusahaan yang mengambil tindakan tak biasa untuk mengatasi keuangan perusahaan.

Mau tidak mau, ini berdampak pada masyarakat yang berprofesi sebagai seorang karyawan swasta. Salah satunya adalah Febrimantara (28 tahun) yang mengaku keuangan keluarganya defisit. Ia baru saja menikah tahun lalu dan langsung dikarunia anak saat pandemi ini.

Keuangan keluarga kecilnya itu defisit lantaran istrinya harus mengambil cuti hamil, sehingga gaji terpotong. Padahal, gaji sang istri itu seharusnya bisa untuk bayar cicilan. “Jelang akhir tahun memang defisit karena ada beberapa kewajiban yang harus dibayarkan. Jadi itu agak bermasalah,” ungkap pria yang akrab disapa Febri itu kepada /Republika/.

Tak hanya itu, pandemi yang berkepanjangan membuat dia dan istrinya mengubah rencana keuangan yang sudah mereka susun bersama. Misalnya saja, uang dari gaji yang harusnya bisa digunakan untuk menabung, terpaksa harus dipakai untuk makan dan beli perlengkapan bayi mereka.

“Kami sangat bersyukur melahirkan anak pertama kami, meskipun harus ada beberapa penyesuaian gaji istri. Tapi kami yakin di 2021 semua bisa lebih baik, begitu pula rencana keuangan yang sudah kami buat,” kata dia.

Sejak menikah, mereka memang sudah bertekad untuk menyisihkan penghasilan mereka untuk tabungan sang buah hati dan dana darurat. Febri pun merasa beruntung lantaran istrinya sangat telaten sebagai bendahara di keluarganya.

“Sejak awal menikah, istri saya sudah sering mencatat keuangan keluarga. Semua pemasukan dan pengeluaran dia catat di buku, supaya tidak ada uang yang terlewat penggunaannya. Nah ketika mengevaluasi keuangan, jadi lebih gampang untuk mengetahui mana yang harus didahulukan, dan bagaimana uang akan digunakan untuk ke depannya,” papar Febri.

Untuk 2021, rencana yang pasti akan mereka jalankan adalah sebisa mungkin untuk mulai menabung, mengurangi jajan-jajan yang tidak perlu, serta meminimalkan penggunaan kartu kredit.

Bagi dia, kartu kredit atau penggunaan paylater itu tidak terlalu bermanfaat meskipun keduanya cukup membantu saat tak ada uang. ''Sehingga tidak perlu meminjam uang ke teman yang kadang bikin malu,'' ujarnya.

Kendati telah merencanakan pengetatan anggaran dan persiapan tabungan, mereka tetap mempersiapkan bujet khusus untuk berlibur. ''Rencananya ingin berlibur bersama anak dan teman-teman,'' tambah Febri.

photo
Rencanakan keuangan Anda (ilustrasi) - (Freepik)

 

 

Lakukan Evaluasi Setahun Sekali

Evaluasi keuangan sangat dibutuhkan dalam keluarga. Entah itu mereka yang baru memulai sebuah keluarga atau yang sudah lama. Ini berlaku pula bagi mereka yang sudah hidup berkecukupan dalam berkeluarga atau masih pas-pasan. “Evaluasi keuangan perlu dilakukan secara berkala mungkin setahun sekali, tapi bisa dilakukan lebih sering. Misalnya dalam kondisi ada tambahan anggota keluarga, perubahan penghasilan, akan membeli aset dengan nilai besar, atau jika akan menambah utang baru,” ungkap perencana keuangan Agustina Fitria Aryani saat dihubungi Republika.

Dalam kondisi pandemi saat ini, banyak aspek yang membuat sebuah keluarga semakin perlu melakukan evaluasi keuangan. Mungkin ada yang penghasilannya terdampak, biaya sehari-harinya terdampak, atau lainnya. Sehingga mungkin ada sebuah keluarga yang perlu menambah utang baru, kemudian ada keluarga lain yang perlu berobat, dan sebagainya.

Dengan melakukan evaluasi keuangan, keluarga itu sendiri jadi lebih tahu kondisi keuangan mereka sedang sehat atau tidak, mampu atau tidak untuk membayar semua kewajiban. Setelah mengetahui kondisi, maka mereka bisa lebih siap untuk mengantisipasi.

“Sebagai contoh, jika penghasilan terdampak, maka kita evaluasi pengeluaran apa saja yang bisa dihemat, atau mencari peluang untuk menambah penghasilan. Contoh lain, saat pandemi dan punya banyak cicilan utang sementara penghasilan sedang menurun, kita lakukan evaluasi utang mana saja yang bisa kita ajukan untuk direstrukturisasi,” papar Agustina.

 

 
Kita lakukan evaluasi utang mana saja yang bisa kita ajukan untuk direstrukturisasi.
Agustina Fitria Aryani 
 

Harapannya setelah tahu semua rician kondisi keuangan, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan uang pada 2021 dan tahun-tahun selanjutnya. Atau jika selama pandemi rekening dana darurat terpakai, maka pada tahun mendatang saat penghasilan sudah membaik bisa mulai mengisi rekening dana darurat lagi.

Namun, tantangan dalam menjalankan evaluasi keuangan adalah adanya catatan keuangan agar dapat lebih mudah melakukan evaluasi. Karena jika hanya menggunakan perasaan, maka hasil evaluasi menjadi subjektif.

Jadi mulailah kebiasaan mencatat keuangan seperti uang masuk, uang keluar, aset, hingga utang, dengan cara memanfaatkan berbagai aplikasi untuk memudahkan pencatatan. “Pisahkan antara pencatatan uang keluar dan masuk yang rutin setiap bulan dan yang tidak rutin. Supaya lebih mudah terlacak mana yang bisa dibiayai dengan pendapatan bulanan, dan mana yang harus menggunakan pendapatan lainnya seperti bonus, THR, insentif, komisi, dan lainnya,” ujar Agustina.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat