Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) mengenakan alat pelindung diri lengkap saat uji usap massal di kantor pemerintahan Provinsi Riau, Pekanbaru, Selasa (21/7/). | FB Anggoro/ANTARA FOTO

Nasional

Tenaga Medis Gugur Meningkat

Total 369 petugas medis dan kesehatan gugur akibat Covid-19 hingga medio Desember.

JAKARTA – Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia akibat Covid-19 terus mengalami peningkatan. IDI menyebut bertambahnya jumlah tenaga medis yang terinfeksi ini sebagai salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita Covid-19, baik yang dirawat maupun yang OTG (Orang Tanpa Gejala)

Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Khumaidi, mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun Tim Mitigasi PB IDI, dari Maret hingga pertengahan Desember 2020, terdapat total 369 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19. Jumlah itu terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, dan 142 perawat.

Sebelumnya pada awal Desember sebanyak 342 tenaga medis yang meninggal dunia. Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (empat guru besar), dan 92 dokter spesialis (tujuh guru besar), serta dua residen, dan satu dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah (provinsi) dan 92 IDI cabang (kota/kabupaten).

Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kematian tenaga kesehatan tertinggi, yaitu 41 dokter, dua dokter gigi, dan 40 perawat. Sementara DKI Jakarta tercatat ada 32 dokter, lima dokter gigi dan 21 perawat yang wafat akibat Covid-19. PB IDI menilai pilkada yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan virus Covid-19.

“Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktivitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala,” kata Adib, Selasa (15/12).

Meskipun nantinya vaksin sudah tersedia, Tim Mitigasi IDI mengajak masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan semaksimal mungkin untuk tetap terlindungi. Hal itu disebabkan karena situasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini dianggap sudah tidak terkendali.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Hananto Seno mengimbau masyarakat memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya untuk menghindari penularan Covid-19. Selain menjaga imunitas tubuh, kata dia, perlu diperhatikan juga kebersihan mulut dan gigi terutama mengingat penularan utama Covid-19 adalah melalui droplet atau cairan dari mulut. 

“Tetap gunakan masker baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak,” ujar dia.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah mengatakan, berdasarkan data, selain perawat yang bertugas di rumah sakit, para petugas kesehatan yang bertugas di puskesmas merupakan yang gugur terbanyak kedua. Hal ini menandakan bahwa puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama masih memiliki perlindungan yang kurang memadai bagi tenaga kesehatan.

“Kami berharap pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dinas kesehatan daerah setempat yang bertanggung jawab meningkatkan perlindungan di fasilitas kesehatan tersebut,” ujar Harif.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat