Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) meninjau pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di TPS 5, Jalan Raya Gading Tutuka, Soreang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (9/12). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan peninjauan ke beberapa tempat pemungutan sua | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Khazanah

Menag: Semoga Pilkada Hasilkan Pemimpin Amanah

Umat Islam harus turut aktif dalam meramaikan pilkada.

JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengapresiasi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 yang berlangsung aman. Menag berharap, melalui pilkada akan terpilih pemimpin yang amanah di setiap daerah.

"Alhamdulillah pilkada serentak kemarin berlangsung aman. Apresiasi untuk KPU, Mendagri, Bawaslu, dan para pihak yang terlibat menyukseskan gelaran ini," kata Menag melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (10/12).

‘’Semoga dari proses pilkada ini terpilih para pemimpin yang amanah dan mampu memajukan daerahnya serta menyejahterakan masyarakatnya,’’ kata dia.

Menggelar pilkada di tengah pandemi Covid-19, menurut Menag, tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun, ia mengapresiasi karena prosesnya bisa berjalan lancar dan aman.

Menag juga mengapresiasi masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya. Sebab, hal itu merupakan bagian dari wujud tanggung jawab dalam bernegara.

Selain itu, menurut Menag, menggunakan hak pilih untuk memilih pemimpin juga mengandung nilai ibadah dan berpahala. Sebab, memilih pemimpin juga menjadi bagian dari cara menjaga eksistensi kepemimpinan, baik negara maupun daerah, untuk mewujudkan kemaslahatan bersama.

Apresiasi juga Menag sampaikan atas kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan hak pilih di TPS. "Semoga pilkadanya aman, terpilih pemimpin amanah, dan masyarakat tetap sehat walafiat, aamiin," kata Menag.

Pada Pilkada Serentak 2020 ada 224 kabupaten, 37 kota, dan sembilan provinsi yang menyelenggarakannya. Pesertanya terdiri atas 715 pasangan calon (paslon), termasuk 24 paslon pemilihan gubernur, dan 691 paslon pemilihan bupati/wali kota.

Dalam pandangan mubaligh kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS), ajang pesta demokrasi lokal itu merupakan ikhtiar mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi. UAS membenarkan, dirinya sebelum dan ketika Pilkada 2020 berlangsung memiliki keberpihakan pada suatu paslon. Baginya, hal itu merupakan cara untuk menerapkan ceramah-ceramahnya selama ini.

‘’Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan meliputi tiga aspek, yakni pendidikan, ekonomi, dan juga politik. Maka, saat pilkada saya berijtihad untuk memilih paslon, meminta komitmen, dan mendukung mereka,” tutur UAS kepada Republika, Kamis (10/12).

Menurutnya, umat Islam harus turut aktif dalam kehidupan berdemokrasi. Caranya, antara lain dengan menggunakan hak suaranya dalam memilih paslon yang dinilai berintegritas. UAS mengatakan, apa pun hasil akhirnya, yang terpenting adalah bahwa Muslimin telah menjalankan haknya dengan sebaik-baiknya.

“Saya tidak berpikir menang atau kalah. Karena, Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya,” ujar alumnus Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir itu.

Menurut UAS, dukungan yang dilakukannya terhadap suatu paslon tidak didasarkan pada kalkulasi untung-rugi, apalagi ambisi pribadi. Ia pun tidak mempersoalkan bila ada kritik yang memandang seorang dai sudah seharusnya bersikap netral dalam pemilihan umum. Alumnus Omdurman Islamic University (OIU), Sudan itu membenarkan adanya “pesan” dari Jakarta agar dirinya tidak berpihak pada suatu paslon.

Pilkada, menurut UAS, juga merupakan ajang ujian hati. Saat tausiyah, orang datang merebut tangannya untuk bersalaman. Namun, saat pilkada ia masuk ke pasar, misalnya, menyalami orang, sambil berpesan untuk mencoblos paslon tertentu.

“Akibatnya, saya di-bully, dicaci-maki di medsos (media sosial), tetapi itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa. Kalau terus disanjung, lama-lama saya bisa jadi seperti firaun,’’ kata UAS.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat