Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Kuningan, Jakarta , Selasa (24/3). PT Pertamina (Persero) membuka ruang penurunan harga BBM non subsidi pada bulan ini bila pelemahan harga minyak mentah dunia berlanjut | Prayogi/Republika

Inovasi

Sentuhan Teknologi Demi Awasi BBM Bersubsidi

Pemanfaatan sistem digital akan meningkatkan pengawasan dan transparansi.

Saat ini, pemanfaatan teknologi internet of things (IoT) di Indonesia makin banyak ditemui. Mulai dari, industri kesehatan, gaya hidup, hingga ritel, sudah merasakan sentuhan pemanfaatan teknologi yang satu ini. 

Yang terbaru, pada Senin (7/12), BPH Migas bersama PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bersinergi meluncurkan platform digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) guna memonitor dan mengawasi distribusi Jenis BBM Tertentu (JBT).

Berdasarkan amanat Undang – Undang Nomor 22 Tahun 200,  pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang merupakan komoditas vital. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) di SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia ini, diharapkan mampu meningkatkan transparansi dan pengawasan pemberikan JBT yang efektif. 

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menyampaikan bahwa saat ini Dashboard Monitoring JBT pada digitalisasi SPBU sudah dapat dimanfaatkan oleh BPH Migas. “Dengan telah diselesaikannya program digitalisasi SPBU Pertamina ini, maka BPH Migas dapat dengan akurat melakukan pengawasan dan monitoring terhadap distribusi Jenis BBM Tertentu (JBT), ketahanan stok JBT, monitoring transaksi JBT yang tidak wajar, dan monitoring terhadap kepatuhan pencatatan nomor polisi. “ ujarnya. 

Dengan program digitalisasi SPBU ini, ia melanjutkan, akan dapat mengedalikan konsumsi JBT, khususnya dalam implementasi pemberlakuan kebijakan pembatasan pembelian kepada sektor pengguna kendaraan transportasi jalan yang mengkonsumsi JBT jenis minyak solar. Selain itu program ini, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengetahui tingkat ketersediaan pasokan BBM, sehingga kelangkaan BBM di tingkat penyalur dapat dicegah.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mas’ud Khamid mengungkapkan, saat ini sebanyak 5.518 SPBU sudah terdigitalisasi dengan berbagai fitur, antara lain prepurchase (bayar dulu baru isi BBM-Red), cashless program dengan menggunakan pembayaran digital LinkAja, pencatatan nomor polisi kendaraan yang melakukan pengisian BBM subsidi, serta profiling kustomer berbasis loyalty program di aplikasi MyPertamina. 

Menurutnya, dengan adanya program digitalisasi SPBU ini, maka Pertamina dapat memantau kondisi stok BBM, penjualan BBM serta transaksi pembayaran di SPBU. Selain itu, seluruh data tersebut juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang, seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, serta BPH Migas. 

Terus Kembangkan Platform Digital

photo
Dashboard platform digitalisasi SPBU - (Setyanavidita Livikacansera/Republika)

Direktur Enterprise and Business Service Telkom Edi Witjara, menyampaikan, Telkom saat ini tengah gencar bertransformasi menjadi digital telco dengan fokus pada tiga domain bisnis digital, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services. “Kami secara konsisten terus mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas, mengembangkan talenta digital unggulan, dan tingkat adopsi digital bangsa. Salah satunya diwujudkan dengan program Digitalisasi SPBU Pertamina ini,” ujar Edi. 

Menurutnya, pelaksanaan program digitalisasi SPBU Penugasan Pemerintah menjadi langkah konkret bersama untuk menerapkan transparansi dalam menjalankan proses pengawasan terhadap pendistribusian JBT agar tepat sasaran dan tepat volume. Sekaligus, juga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Di antaranya, dengan kemudahan membeli produk-produk Pertamina dengan pembayaran non tunai, memberikan akses untuk mengetahui SPBU terdekat, dan meraih poin reward dengan berbagai keuntungan.

Menurutnya, digitalisasi SPBU ini pun dapat menjadi pijakan pertama di Indonesia dengan cakupan yang luas. Sehingga dapat dijadikan model digitalisasi ke depannya. 

 
Saat ini sebanyak 5.518 SPBU sudah terdigitalisasi dengan berbagai fitur.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat