Safari Khadijah | Instagram/khadijahsafari

Uswah

Safari Khadijah Tangkal Islamofobia Lewat Bela Diri

Tak sedikit Muslimah yang trauma karena mendapatkan perlakuan kebencian akibat Islamofobia.

 

Memiliki keterampilan seni bela diri tidak hanya dimanfaatkan Safari Khadijah (37 tahun) sebagai ajang tontonan. Khadijah memanfaatkan ilmunya untuk melindungi diri dan kaumnya di tengah gencarnya gelombang Islamofobia di Eropa.

Khadijah mengajari para perempuan cara membela diri di tengah meningkatnya kejahatan rasial dan hate crime. Muslimah asal Inggris itu memberi pelatihan bela diri kepada para perempuan lainnya agar bisa terhindar dari perilaku kekerasan.

Bagi Khadijah, keterampilan bela diri berguna untuk mengontrol diri, meningkatkan kedisiplinan, dan menjaga diri dari hal-hal negatif. Meski mendedikasikan pelatihan bela diri bagi para Muslimah, Khadijah tidak menutup diri bagi non-Muslim yang ingin berlatih bersamanya. Dia hanya memisahkan kelasnya dengan kelas laki-laki yang diajar oleh suaminya, Karim.

Dia menjelaskan, warga London sering tidak percaya bahwa dia adalah seorang instruktur kick boxing muay thai. Mereka selalu berpikir saya mengajar anak-anak sekolah dasar. "Mereka belum tentu tahu bahwa saya punya sarung tinju di tas saya. Mereka hanya melihat jilbabnya dan mengira saya pasti guru sekolah," ujar peraih sabuk hitam ini, dilansir dari Daily Mail.

Khadijah mengungkapkan, masih banyak orang yang berpandangan negatif tentang Islam dan perempuan. "Mereka berpikir ajaran Islam menindas para Muslimah. Padahal tidak begitu," ujarnya lagi.

Khadijah tidak dibesarkan sebagai seorang Muslimah. Ibu empat anak ini bahkan juga pernah memiliki pandangan negatif tentang agama sebelum memeluk Islam. Menjelang dewasa, dia menemukan makna hakiki tentang agama lewat Islam.

 
Khadijah tidak dibesarkan sebagai seorang Muslimah.
 
 

Sebagai seorang mahasiswa yang kuliah di London, dia lebih tertarik pada diskusi. Pada waktu luang, dia mendalami hidup sehat dan bugar hingga seni bela diri. Minatnya itu menjauhkan Khadijah dari alkohol dan pesta.

Bertahun-tahun kemudian, seorang teman memberinya salinan Alquran untuk dibaca. Ketika itu, dia mengatakan, semua puzzle mulai disatukan dengan sempurna. Antara agama dan kesehatan ternyata ada hubungan yang sangat menarik. "Di sinilah saya tertarik dengan Islam," kata dia.

Khadijah lantas masuk Islam pada 2009 silam. Pada usia ke-27, dia menikahi Karim, seorang mantan petarung juara dunia yang juga instruktur boxing-nya saat mempelajari muay thai.

Kelas terpisah

Pasangan itu pun memutuskan untuk mendirikan kelas mengajar boxing dan muay thai. Mereka membagi kelas untuk lelaki dan perempuan. "Setelah berhenti dari pekerjaan, saya dan suami mendirikan situs web yang berisi pelajaran terkait bela diri. Kami juga memisahkan kelas berbeda antara laki-laki dan perempuan karena dalam Islam tidak diperkenankan ada kontak tubuh yang intens antara laki-laki dan perempuan non-mahram," ujarnya.

Di sisi lain, dia menceritakan bagaimana ia mendapatkan reaksi beragam dari orang tua para remaja putri yang ingin anaknya dilatih. Kata dia, banyak orang yang menganggap komunitas Muslim sangat eksklusif dan enggan bermasyarakat. "Saya melakukan yang sebaliknya. Saya mendorong para Muslimah untuk bergaul dengan wanita non-Muslim," ujar dia.

Khadijah membantu Muslimah untuk lebih membaur ke dalam masyarakat lainnya. Di dalam kelas, dia menerapkan perlakuan yang sama bagi Muslimah dan wanita non-Muslim. "Yang terpenting, kami berbaur, berlatih, dan saling melindungi," ujar dia.

Meski demikian, dia memahami bahwa tidak sedikit Muslimah yang memiliki trauma karena mendapatkan perlakuan kebencian akibat Islamofobia. Tak sedikit dari mereka yang dipaksa untuk melepas jilbab, dilecehkan, hingga diganggu saat berjalan ke luar rumah.

Untuk itu, Khadijah selalu menekankan kepada para Muslimah untuk jangan berputus asa dalam berlatih. Diperlukan mental yang tangguh untuk memercayai bahwa setiap diri pasti bisa melakukan bela diri jika ditempa dengan latihan yang baik. "Saya percaya karena berlatih, saya bisa menggunakan setiap bagian tubuh saya sebagai senjata," ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Khadijah Safari (khadijahsafari)

 

Nama lengkap : Safari Khadijah

Usia : 37 Tahun

Riwayat pendidikan : University College Kensington

Riwayat aktivitas : Telah melatih orang-orang dalam muay thai dan seni bela diri campuran (MMA) selama hampir satu dekade. Bersama suaminya mendirikan sekolah seni bela diri dan telah melatih sembilan instruktur wanita lainnya untuk mengikuti jejaknya, termasuk Christia Kyprianou.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat