Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito. | NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO

Nasional

BPOM Izinkan Dua Obat Covid-19

14 herbal sebagai pendamping pengobatan Covid-19 menjadi kandidat imunomudulator.

JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan obat untuk pasien Covid-19, yakni Favipiravir dan Remdesivir. Izin penggunaan dikeluarkan dalam kondisi kegawatdaruratan kesehatan masyarakat atau emergency use authorization (EUA).

“Dua obat ini sudah mendapatkan hasil uji klinis yang telah dipublikasikan secara internasional. Sudah mendapatkan data yang cukup, yang dipercaya dapat meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien Covid-19,” ujar Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (17/11).

Menurut Penny, obat Favipiravir tersedia dalam bentuk tablet. Indikasi penggunaannya adalah untuk pasien Covid-19 dengan status ringan, yang berusia 18 tahun atau lebih yang tengah dirawat di rumah sakit. Sedangkan, Remdesivir dalam bentuk serbuk injeksi. Penggunaannya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 derajat berat, yang dirawat di rumah sakit.

"Badan POM dalam hal ini sudah memberikan persetujuan penggunaan obat dalam kondisi kegawatdaruratan kesehatan masyarakat atau yang disebut emergency use authorization,” ujar Penny.

Persetujuan EUA sudah diberikan BPOM kepada tujuh industri farmasi. Obat dengan nama dagang Favipiravir diproduksi oleh Kimia Farma. Sedangkan Favipiravir dengan nama dagang Avigan diproduksi oleh Fujifilm Toyama Chemical Jepang/PT Beta Pharmacon.

Kemudian, Remdesivir dengan nama dagang Cofivor diproduksi oleh Hetero India/Amarox Pharma, nama dagang Desrem oleh Mylan India/Indo Farma, nama dagang Jubi-R oleh Jubilant India/Dexa Medica. Selanjutnya, Remdac oleh Cadila Healthcare India/PT Kimia Farma, dan merek Cipremi oleh Cipta India/PT Soho Industri Farmasi.

Imunomodulator

BPOM juga sedang mendampingi penelitian 14 herbal sebagai pendamping pengobatan Covid-19. Tujuannya sebagai peningkat daya tahan tubuh atau imunomodulator. “Ini adalah 14 dengan berbagai tahapan-tahapan yang berbeda dalam uji klinisnya, yang kami dampingi dikaitkan dengan penelitian herbal,” ujar Penny.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mendorong banyak inovasi yang dikerjakan dalam penanganan Covid-19. Namun, di sisi lain juga harus melalui tahapan pengujian yang sesuai peraturan.

“Intinya, kita sangat welcome terhadap siapa pun. Ini kan masalah pandemi. Sesuatu yang emergency. Kita harus mendorong semua inovasi, kreativitas untuk bisa hidup,” kata Bambang saat wawancara dengan Republika.

photo
Peserta perwakilan kecamatan menunjukkan produk jamu racikannya pada lomba minuman tradisional dari tanaman obat keluarga di Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Sumsel, Selasa (17/11). Kompetisi minuman tradisional dari tanaman obat keluarga ini digelar untuk menggali kreativitas dan inovasi guna meningkatkan imunitas lewat tanaman obat di tengah pandemi. - (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Selain vaksin, kata Bambang, saat ini pemerintah mendorong tiga cara untuk membantu pasien Covid-19 cepat sembuh. Kedua upaya tersebut adalah melalui obat dan mengembangkan terapi.

Obat yang diberikan kepada pasien Covid-19 bukan untuk membunuh virus. Obat tersebut pun akan sangat bergantung pada kondisi pasien Covid-19. “Obat itu akan membantu penanganan pasien Covid-19, itu juga membantunya dengan kondisi-kondisi tertentu, misalnya pasien dengan komorbid,” kata Bambang.

Selain obat, pihaknya juga mengembangkan terapi plasma. Terapi ini yaitu melihat darah pasien yang sembuh untuk diambil antibodinya. Setelah itu, jika cukup hasilnya bagus maka diberikan kepada pasien Covid-19. Terapi ini, kata Bambang, dalam tahapan uji klinis kedua, dilakukan di 30 rumah sakit.

Bambang menambahkan, upaya ketiga adalah mengembangkan imunomodulator, yaitu suplemen bagi pasien untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Suplemen ini tidak sekadar meningkatkan daya tahan tubuh, tapi lebih spesifik kepada penanganan Covid-19.

14 Herbal Kandidat Imunomudulator

1. Cordycep dan Deteflu

2. Ekstrak daun jambu biji

3. Health tone oil

4. Avimac

5. Virgin coconut oil

6. Ekstrak etanol ketopeng China

7. Golerend, Penglar

8. Minyak atsiri daun ecalyptus

9. Awer-awer

10. Innamed COV

11. Jamu purwarupa

12. Vipalboemin

13. Bejo

14. Health tone

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat