CWLS Ritel menjadi instrumen untuk menggencarkan wakaf di Indonesia. | Yogi Ardhi/Republika

Ekonomi

Midis CWLS Ritel Gencarkan Sosialisasi

Upaya memasarkan instrumen CWLS Ritel tetap harus dimulai.

 

JAKARTA – Mitra distribusi penawaran Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel seri SWR-001 akan meningkatkan sosialisasi instrumen wakaf tersebut kepada masyarakat. Group Head Priority Banking Mandiri Syariah Muhammad Triarso mengatakan, perusahaan akan melakukan sejumlah strategi untuk menggaet lebih banyak wakif.

"Hingga awal November 2020, Mandiri Syariah telah mencatatkan partisipasi dari kurang lebih 900 wakif," katanya kepada //Republika//, Kamis (12/11).

Masa penawaran CWLS SWR-001 telah diperpanjang dari semula ditutup pada 12 November menjadi hingga 20 November. Triarso mengatakan, dengan adanya perpanjangan masa penawaran, maka menjadi kesempatan untuk terus menawarkan investasi dana wakaf uang ini kepada masyarakat.

Mandiri Syariah akan menggunakan program Gerakan Satu Hari Satu Wakif kepada tenaga penjual dan program //sales booster// kepada tenaga penjual. Mandiri Syariah ditunjuk pemerintah menjadi salah satu mitra distribusi (midis) bersama BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Muamalat.

"Penunjukan tersebut adalah bentuk kepercayaan sekaligus amanah bagi Mandiri Syariah. Sebagai bank yang mengusung nilai syariah, tentunya kami ingin turut berperan sekaligus mengajak nasabah menyebar kemaslahatan bagi umat," katanya.

Sukuk wakaf seri SWR-001 merupakan investasi dana wakaf uang pada sukuk negara yang dikeluarkan Kementerian Keuangan RI untuk memfasilitasi wakif dalam program pemberdayaan ekonomi umat dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Bambang Sutrisno mengatakan, pihaknya akan semaksimal mungkin melakukan pemasaran, baik kepada nasabah maupun pihak eksternal. "Dan kewajiban kita memang berapa pun yang dihimpun akan diteruskan pembeliannya, karena orang sudah berniat wakaf," kata Bambang.

Ia menyadari CWLS adalah gebrakan awal yang sangat butuh sosialisasi. Terlebih lagi, ujarnya, literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat masih relatif rendah. Bambang menekankan, upaya memasarkan instrumen wakaf uang tetap harus dimulai.

Bambang mengatakan, minat investor terhadap CWLS cukup baik. Namun, karena ini merupakan suatu investasi baru yang menghubungkan antara sukuk dengan wakaf sehingga diperlukan literasi, edukasi, dan sosialisasi yang lebih intensif. "Sebelum produk ini diluncurkan perlu sosialisasi yang baik sehingga masyarakat atau calon wakif sudah paham tentang konsep dan alur CWLS," katanya.

Bambang mengatakan, sampai sejauh ini, realisasi dari penjualan CWLS belum maksimal memenuhi target yang telah ditetapkan. Dari target penghimpunan sebesar Rp 5 miliar, baru puluhan wakif yang berpartisipasi.

Selain itu, salah satu tantangan dalam penawaran CWLS ritel yakni penawaran masih dilakukan melalui luring. Cara tersebut membuat calon wakif harus datang ke bank untuk membeli CWLS. "Beberapa hal itu berdampak atas realisasi penjualan CWLS belum maksimal terhadap target yang sudah ditetapkan," katanya.

Hingga masa penawaran berakhir, BNI Syariah akan terus mengambil langkah-langkah strategis. Di antaranya ialah menggencarkan publikasi melalui media sosial.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat