Mantan menteri pertahanan AS Mark Esper. | AP

Internasional

Trump Pecat Menhan Esper

Trump mungkin akan menggunakan bulan-bulan terakhirnya di Gedung Putih untuk menyelesaikan sejumlah agendanya.

WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper melalui cicitan di Twitter, Senin (9/11). Pemecatan ini menandakan Trump mungkin akan menggunakan bulan-bulan terakhirnya di Gedung Putih untuk menyelesaikan sejumlah hal dalam pemerintahannya.

“Mark Esper dipecat,” cicit Trump, sambil menambahkan bahwa pengganti Esper adalah Christopher Miller, direktur Pusat Kontrateroris Nasional AS (NCTC). Miller akan menjadi penjabat menteri pertahanan. Keputusan Trump ini “berlaku efektif segera”.

Politisi Partai Demokrat memperingatkan langkah Trump tersebut mengirimkan pesan berbahaya pada musuh-musuh Amerika. Menurut mereka, hal ini juga merusak harapan presiden terpilih Joe Biden untuk dapat menjalani masa transisi dengan mudah.

“Pemecatan mendadak Menteri Esper menjadi bukti yang mengganggu bahwa Presiden Trump berniat menggunakan hari-hari terakhirnya untuk mengacaukan demokrasi Amerika dan seluruh dunia,” kata Ketua House of Speaker Nancy Pelosi, Senin.

Anggota House, Adam Smith, yang mengetuai Komite Angkatan Bersenjata House mengecam keputusan Trump sebagai “kekanak-kanakan” dan “ceroboh”.

Pejabat Kementerian Pertahanan AS yang namanya tidak disebutkan mengatakan, Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadow memanggil Esper. Meadow memperingatkan menteri pertahanan itu bahwa Trump akan memecatnya melalui Twitter.

Saat Trump mengeluarkan Esper dari pemerintahan melalui media sosial, satu jam kemudian Miller tiba di Pentagon. Saat itu Pentagon belum mengeluarkan pernyataan mengenai keluarnya Esper. Tidak diketahui apakah Esper masih berada di gedung tersebut saat Miller tiba.

Sumber mengatakan, selepas pemilihan pekan lalu Esper sudah bersiap mengundurkan diri atau dipecat, terutama bila Trump memenangkan periode kedua. Ia ternyata tetap memecat Esper meski kalah dalam pemilihan umum.

Dalam surat yang dirilis Departemen Pertahanan AS, Esper mengatakan ia mundur dengan menyadari “ada banyak hal yang dapat kami capai”. Esper memuji militer karena tetap “apolitis”. Pernyataan ini kerap dinilai sebagai kritik terhadap Trump yang mencoba menggambarkan militer sebagai konstituennya.

Telah lama berselisih

Jim Mattis mengundurkan diri dari jabatan menhan pada awal 2019 setelah berselisih dengan Trump. Ia kemudian digantikan Pat Shanahan, tetapi gagal karena ada masalah pribadi. Esper kemudian menjadi menteri pertahanan pada Juli 2019.

photo
Presiden AS Donald Trump berpidato saat [enatikan Mark Esper sebagai menteri pertahanan AS, 25 Juli 2019. - (AP)

Esper dan Trump memang sudah lama berselisih dalam sejumlah isu. Salah satunya ancaman Trump menggunakan tentara untuk membubarkan massa pengunjuk rasa ketidakadilan rasial yang dipicu kematian George Floyd di tangan polisi kulit putih.

Esper menghabiskan masa jabatannya sebagai pengamat jarak jauh kebijakan keamanan nasional Trump. Ia mendapat reputasi sebagai orang yang hanya mengikuti perintah. Namun, dalam satu tahun terakhir menteri pertahanan itu mulai mendorong presiden hingga membuat Trump marah. Trump makin frustrasi setelah Esper menentangnya secara terbuka.

Laman Politico melaporkan, dua orang staf pemerintah Trump dan dua sumber lainnya mengatakan bahwa Esper menyindir Gedung Putih dengan cara yang kurang tepat.

Dalam beberapa bulan terakhir Trump mengejek Esper di hadapan umum, seperti yang ia lakukan sebelum Mattis mengundurkan diri. Tanpa ragu-ragu Trump menghina pemimpin Pentagon itu di hadapan media.

 
Tanpa ragu-ragu Trump menghina pemimpin Pentagon itu di hadapan media.
 
 

Dalam konferensi pers bulan Agustus lalu ia ditanya mengenai kepemimpinan Esper. Trump menyebut Esper sebagai “Mark Yesper”. Saat itu Trump mengatakan, Esper tidak akan lama menduduki jabatan menteri pertahanan.

“Mark Yesper? Apakah Anda memanggilnya Yesper? Saya mempertimbangkan memecat semua orang, di satu titik itu yang terjadi,” kata Trump.

Beberapa bulan menjelang pemilihan umum, Esper menjadi sangat sulit ditemui. Ia menghindari presiden dan berusaha agar militer tidak masuk berita saat Amerika sedang sangat terpolarisasi pada musim pemilu.

Esper melakukan kunjungan luar negeri dengan sangat intensif dan menghindari media. Dalam dua bulan ia mengunjungi Afrika Utara, Mediterania, Timur Tengah, dan India, serta sejumlah tempat di AS.

Esper adalah lulusan akademi militer West Point, mantan perwira Angkatan Darat, pelobi perusahaan senjata Raytheon. Ia kemudian menjadi menteri pertahanan. Ia mengawasi proses peralihan persaingan strategis dengan Cina dan Rusia. Ia juga menginisiasi peninjauan dan efisiensi pada anggaran pertahanan. Namun, pada tahun kedua masa kepemimpinannya ia menghadapi pandemi virus korona. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat