Kendaraan berhenti di dekat tiang pancang monorel di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (3/11). Tiang pancang proyek monorel yang terbengkalai itu dimanfaatkan sebagai billboard untuk menyosialisasikan vaksin Covid-19. | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Pemerintah Matangkan Peta Jalan Vaksinasi

Peta jalan ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

JAKARTA – Pemerintah saat ini masih fokus menyelesaikan peta jalan atau roadmap vaksinasi Covid-19. Roadmap ini nantinya akan menjadi panduan dalam pelaksanaan vaksinasi, termasuk panduan mengenai penerima vaksin, jadwal vaksin, serta alur distribusinya.

“Untuk saat ini fokus dari pemerintah dalam hal ini Kemenkes (Kementerian Kesehatan) adalah penyelesaian peta jalan atau roadmap vaksinasi Covid-19,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11).

Wiku mengatakan, pendistribusian vaksin nantinya akan dilakukan menyesuaikan urutan prioritas seperti kelompok berisiko serta penduduk dengan risiko wilayahnya. Saat ini, ada berbagai jenis vaksin potensial yang tengah dikembangkan di berbagai belahan dunia. Sejumlah vaksin pun telah masuk dalam fase uji klinis tahap III.

Pemerintah, kata dia, juga telah mengakselerasi persiapan logistik dan SDM untuk pelaksanaan vaksinasi Covid. Kendati demikian, sambil menunggu ketersediaan pasokan vaksin, Wiku meminta masyarakat agar tak mengabaikan pelaksanaan protokol kesehatan. Saat ini, disiplin protokol kesehatan merupakan satu-satunya jalan untuk terhindar dari penularan Covid.

“Saya ingin mengimbau agar masyarakat tidak resah dan khawatir karena pemerintah pasti akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis efektif sesuai dengan rekomendasi dari WHO,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan, vaksinasi Covid-19 kemungkinan dimulai pada pekan ketiga Desember 2020. Jadwal ini mundur dari rencana awal yang disebut-sebut akan dimulai pada November.

“Kami akan melakukan vaksinasi di pekan ketiga Desember. Saya rasa (vaksinasi akan dilakukan kepada) sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik yang kami percaya berkontribusi besar pada tingginya kasus Covid-19,” kata Luhut.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta agar pemberian vaksin kepada masyarakat menunggu persetujuan dari BPOM sebagai otoritas yang memiliki kemampuan mempelajari uji klinis vaksin. Prosedur dan syarat-syarat persetujuan izin darurat, saat ini sedang dikerjakan oleh BPOM.

“Otoritasnya ada di BPOM, lembaga ini yang mempelajari hasil uji klinis fase I, fase II, laporan uji klinis yang berjalan di Bandung, hingga pengalaman negara-negara yang mulai memakai vaksin Covid-19, seperti dari Cina, Rusia, Uni Emirat Arab,” ujar Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih.

Dia mengatakan, prosedur dan syarat seperti itu dilakukan BPOM dan prosesnya memang harus dilakukan dengan hati-hati supaya keamanan, khasiat, dan efikasi terjamin. Semua pihak pasti berharap vaksin bisa segera ditemukan dan jika lebih cepat tentu lebih baik. Namun, Daeng meminta proses ini tak dilakukan tergesa-gesa.

Izin edar vaksin Merah Putih awal 2022

Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman Amin Soebandrio berharap proses pengembangan vaksin Merah Putih berjalan lancar. Jika semua sesuai jadwal, vaksin ini diperkirakan akan mendapat izin edar pada awal 2022. “Vaksin Merah Putih ini memang membutuhkan waktu yang tidak pendek untuk bisa sampai pada izin edar,” ujar Amin.

Uji klinis tahap I vaksin Merah Putih dapat dilakukan pada pertengahan 2021. Vaksin Merah Putih adalah vaksin yang pengembangan bibit vaksinnya menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang bersirkulasi di Indonesia. Vaksin itu dikembangkan di institusi penelitian di Indonesia, oleh para peneliti Indonesia dan utamanya untuk melindungi rakyat Indonesia dari Covid-19.

Amin menuturkan bibit vaksin yang sedang dikembangkan Eijkman tersebut menggunakan platform subunit protein rekombinan. “Untuk seluruh proses dari awal sampai ke uji hewan ini kami hanya diberikan waktu 12 bulan sejak bulan Maret 2020 akhir, maka praktis bulan April baru mulai,” kata dia.

Presiden Joko Widodo mengajak partisipasi seluruh elemen masyarakat, termasuk seluruh tenaga medis, baik dari dokter, perawat, apoteker, maupun profesi lainnya dalam penanganan pandemi Covid-19. Ia juga meminta seluruh tenaga medis untuk membantu menyukseskan program vaksinasi Covid-19.

Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia secara virtual, Kamis (5/11). “Saya mengajak peran serta dalam rantai produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi dengan memberikan pelatihan teknis terkait penanganan vaksin, serta bisa berperan menjadi promotor dan memberikan edukasi tentang vaksin,” kata Jokowi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat