Pengunjung mengamati Orangutan Borneo (Pongo Pygmaeus) koleksi Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, Kamis (29/10). | Didik Suhartono/ANTARA FOTO

Ekonomi

Industri Pariwisata Halal Butuh Adaptasi

Jokowi mengibaratkan industri syariah di Indonesia seperti raksasa yang masih tidur.

 

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mendorong industri pariwisata halal mengembangkan strategi inovasi untuk bisa pulih dari pandemi Covid-19. Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng menyebut pandemi telah mengubah lanskap bisnis pariwisata sehingga industri butuh adaptasi.

"Misalnya seperti masyarakat yang menjadi lebih perhatian pada kebersihan, keamanan, dan kesehatan, juga lebih memilih pada sustainable travel," kata Sugeng dalam International Conference on Muslim Friendly Tourism yang merupakan rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020, Kamis (29/10).

Sugeng menyebut saat ini pemerintah fokus pada dua strategi utama untuk membangkitkan kembali pariwisata Indonesia. Pertama, memastikan implementasi dari pengembangan pariwisata di 10 wilayah prioritas yang kini telah dikhususkan di lima wilayah superprioritas.

Kedua, memastikan implementasi kebijakan 3A yakni access (akses), amenity (kenyamanan), dan attractiveness (daya tarik). Selain itu, pemerintah juga fokus untuk melakukan promosi dan peningkatan kapasitas dari praktisi industri.

"Persiapan fundamental yang harus terus kita siapkan adalah mengendalikan pandemi sehingga kita bisa kembali mengembalikan kepercayaan masyarakat global," katanya.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo mengatakan, masa pandemi merupakan saatnya untuk kembali mengevaluasi kebijakan dan bersiap untuk pulih. Pandemi menjadi pukulan yang sangat berat tahun ini bagi industri.

Menurutnya, pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 3,3 triliun khusus untuk pemulihan di sektor pariwisata. Baik berupa bantuan pada pemerintah daerah maupun praktisi di industri yang terkena dampak secara finansial.

"Kita saat ini fokus untuk pulih dengan berbagai strategi," katanya.

Misalnya, Fadjar mengatakan akomodasi baik hotel, tempat wisata, hingga transportasi perlu menerapkan protokol keamanan kesehatan. Pemerintah memberikan sertifikasi protokol ini secara gratis disertai dengan peningkatan kapasitas praktisinya melalui berbagai program pelatihan.

Industri didorong untuk mendapatkan skill baru untuk menuju era baru. Dalam rangka menuju pemulihan, industri juga perlu memaksimalkan pasar konsumen domestik yang jumlahnya bisa mencapai 150 juta orang.

Raksasa tidur

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyinggung besarnya potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, Jokowi melihat Indonesia berpeluang menjadi pemain utama ekonomi dan keuangan syariah. Indonesia, ujarnya, harus bisa memanfaatkan modal besar yang sudah dimiliki.

Bahkan, Jokowi melihat fenomena industri keuangan syariah di Indonesia layaknya raksasa yang tertidur. Punya kekuatan yang besar, namun sayangnya kekuatan yang ada belum bisa dimanfaatkan. Melihat kondisi inilah, Jokowi melanjutkan, pemerintah berupaya untuk membangunkan si raksasa yang sedang tidur itu.

"Pemerintah memiliki concern besar untuk membangkitkan raksasa ini. Salah satunya, dengan membangun satu bank syariah terbesar di Indonsia," kata Jokowi dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), Rabu (28/10).

 
Pemerintah memiliki concern besar untuk membangkitkan raksasa ini.
JOKO WIDODO
 

Konsep membangun bank syariah terbesar ini, ujar Jokowi, dengan meleburkan seluruh aset bank syariah milik negara menjadi satu bank syariah raksasa. Total aset yang dimiliki bank hasil penggabungan BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah mencapai angka Rp 214,6 triliun per semester I 2020.

"Sebuah angka yang besar," ujar Jokowi.

Selain penggabungan bank syariah, Jokowi menambahkan, upaya membangkitkan industri keuangan syariah nasional dilakukan pemerintah melalui pengembangan bank wakaf mikro. Bank wakaf mikro ini dibangun di berbagai daerah di Tanah Air dengan menggandeng pondok pesantren dan organisasi keagamaan.

"Pengembangan ekonomi syariah yang berbasis sektor riil, padat karya, dan industri halal juga sangat potensial. Untuk memperluas penyerapan tenaga kerja dan membuka peluang usaha baru," kata Jokowi.

Peluang pengembangan ekonomi syariah pun mencakup banyak sektor usaha. Jokowi menyebutkan, Indonesia punya peluang menjadi pemain utama memasok produk halal dunia seperti makanan, kosmetik, hingga fashion.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat