Petugas medis mengevakuasi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) untuk diisolasi di Hotel U Stay kawasan Mangga Besar, Jakarta, Senin (28/9). | Republika/Thoudy Badai

Tajuk

Berharap tak Ada Lonjakan Lagi

Peningkatan kasus covid di Indonesia yang terus terjadi membuat kita tidak boleh lengah.

Angka laporan harian Covid-19 pada Kamis (8/10) kembali mencapai rekor baru. Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis, dari 43.389 pemeriksaan spesimen ditemukan 4.850 kasus baru Covid-19. Total kumulatif kasus Covid-19 hingga kemarin telah mencapai 320.564. Sedangkan kasus sembuh yang dilaporkan, tercatat sebanyak 3.769 dan menjadikan total kasus sembuh sebanyak 244.060.

Rekor-rekor baru tersebut menggambarkan bahwa wabah covid masih menjadi ancaman yang sangat besar di negeri tercinta ini. Sejumlah pihak ada yang beralasan bahwa kenaikan kasus Covid-19 karena semakin banyak jumlah yang diperiksa setiap hari. Tetapi, alasan itu tidak bisa dijadikan pembenaran. Berapa pun jumlah spesimen yang diperiksa, sepanjang masih ditemukan masyarakat yang positif, itu artinya penanganan wabah covid belum dapat dikatakan berhasil.

Apalagi, sampai saat ini kita belum menemukan tanda-tanda bahwa jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia segera berakhir. Tren jumlah kasus yang positif bukan menurun, melainkan malah semakin menanjak. Bila sebelumnya untuk mencapai angka 100 ribu yang positif membutuhkan waktu beberapa bulan, belakangan untuk mencapai penambahan angka 100 ribu kasus positif waktunya semakin pendek. 

 
Pemerintah harus berjibaku untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat, guna menekan jumlah kasus covid. 
 
 

Padahal, di sejumlah negara tetangga, kita menemukan fakta bahwa angka-angka kasus positif covid justru mengalami penurunan. Bahkan Vietnam, jumlahnya nyaris nol sehingga negara seperti Singapura telah mengizinkan turis dari negara berpaham komunis tersebut untuk masuk.

Peningkatan kasus covid di Indonesia yang terus terjadi membuat kita tidak boleh lengah. Pemerintah harus berjibaku untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat, guna menekan jumlah kasus covid. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan harus terjadi sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah pusat dan daerah harus kompak. Jangan justru saling menjatuhkan.

Pemerintah pusat harus memahami kebijakan yang diterapkan dalam penanganan wabah covid bukan tidak mungkin berbeda antara pemerintah daerah yang satu dan pemerintah daerah lain. Sebab, cara pendekatan sosial budaya setiap daerah berbeda. Meski demikian, protokol kesehatan untuk selalu memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak tetap menjadi patokan yang harus diterapkan. Namun, sosialisasi yang dilakukan pemerintah sangat mungkin berbeda.

 
Untuk itu, para pengunjuk rasa yang terlihat kendor dalam menerapkan protokol kesehatan selama melakukan aksi diharapkan bukan menjadi sumber penularan di keluarganya. 
 
 

Masyarakat pun diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dalam menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat. Sebab, berbagai program pemerintah dalam penanganan wabah covid bila tidak didukung masyarakat akan percuma. Sebagus apa pun program yang dimiliki pemerintah tidak akan berhasil bila disiplin masyarakat terhadap aturan yang ada rendah. Termasuk ancaman sanksi yang berat tidak akan mampu menekan laju jumlah warga yang terjangkit covid. Sebab, kunci dari keberhasilan penanganan wabah covid adalah kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat.

Kita juga berharap ke depannya, jumlah yang positif covid terus berkurang. Tidak ada lonjakan-lonjakan kasus lagi. Termasuk kewaspadaan Satgas Penanganan Covid-19 terkait adanya potensi lonjakan kasus akibat aksi unjuk rasa menentang pengesahan UU Cipta Kerja, yang berlangsung sejak Senin (5/10) di sejumlah daerah tidak terjadi.

Untuk itu, para pengunjuk rasa yang terlihat kendor dalam menerapkan protokol kesehatan selama melakukan aksi diharapkan bukan menjadi sumber penularan di keluarganya. Para pengunjuk rasa harus menyadari bahwa dirinya berpotensi menjadi pembawa virus korona, karena itu harus peduli dengan keluarga di rumah. Patuhi protokol kesehatan selama di rumah setelah melakukan aksi. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat